Cerita Ustaz Aceh Sembuh Berjuang Melawan Corona

Cerita IB, salah seorang pasien positif corona di Aceh diharapkan menjadi motivasi bagi kita semua bagaimana dirinya mampu melawan virus corona.
IB (dalam ambulance) berpamitan kepada tim medis ketika hendak pulang kerumahnya, RSUDZA Banda Aceh, Aceh, Minggu, 5 April 2020. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh – Raut wajahnya tampak murung, matanya berkaca-kaca, suaranya terdengar parau, sesekali pria paruh baya itu menarik nafas panjang.

Emosi itu tergambar dari IB, salah seorang pasien positif yang kini sudah dinyatakan sembuh saat hendak di pulangkan ke rumahnya.

Setelah sedikit bercerita sambil menunggu proses pelepasan oleh Direktur RSUD Zainoel Abidin dan Kepala Dinas Kesehatan Aceh, IB kemudian naik ke mobil ambulans bantuan bulan sabit merah Arab Saudi untuk Indonesia berwarna putih yang telah menunggunya.

Sebelum ambulans berjalan mengantarkannya, IB membuka kaca jendela mobil dan berpamitan kepada para petugas medis yang telah merawatnya selama ini.

Lelaki berkulit sawo matang berusia 60 tahun itu sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil RT PCR swab. Dan kini, IB bersama dua pasien lain yang menjadi tetangganya saat menjalani perawatan di ruang Respiratory Intensif Care Unit (RICU) RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh selama satu pekan terakhir sudah sembuh dari virus itu.

Alhamdulillah setelah mendapatkan perawatan, kondisi saya sudah cukup baik dan dinyatakan negatif Covid-19.

Mereka adalah YRP (23) dan IF (60), hari ini, Minggu, 5 April 2020 dinyatakan negatif Covid-19 dan dipulangkan oleh tim medis ke rumah masing-masing, berkumpul kembali dengan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman.

IB mengucapkan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada tim medis RSUDZA karena telah memberikan pelayanan dan penanganan medis terbaik, hingga dinyatakan negatif Covid-19.

“Terima kasih kepada tim medis, alhamdulillah setelah mendapatkan perawatan, kondisi saya sudah cukup baik dan dinyatakan negatif Covid-19," kata IB yang merupakan seorang Ustaz ini.

Di sinilah suara Ustaz IB terputus sejenak, matanya mulai berkaca-kaca. Mencoba menguasai keadaan, lalu berhenti seketika. Ia melanjutkan kata-katanya yang berisi pesan dan harapan kepada masyarakat Aceh.

IB berpesan, kepada masyarakat Aceh supaya menjaga diri dan keluarga serta mengikuti berbagai imbauan dan arahan yang dikeluarkan pemerintah, demi keselamatan bersama, keluarga dan seluruh masyarakat Aceh.

"Tetap waspada dan berdo’a kepada Allah agar kita semua Aceh terhindar dari Covid-19. Kita harus yakin bahwa ini adalah bentuk ujian dari Allah. Allah ingin melihat apakah cobaan ini semakin membuat kita tawadhu’ atau justru berpaling dari Allah,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, IB menceritakan, ketika awal mengalami batuk ia langsung melakukan pemeriksaan, lalu mendapatkan perawatan di RSUD Zainoel Abidin selama 3 hari.

"Jadi mungkin berawal dari batuk, ketika diperiksa dahak saya, ingus saya, ya akhirnya saya mendapatkan perawatan yang baik disini," katanya.

Setelah menjalani perawatan, kemudian IB diizinkan pulang tim medis karena kondisinya yang sudah mulai membaik dan tidak membutuhkan alat bantu lagi, dan dirawat di rumah.

Kemudian, setelah sehari berada di rumah, Juru Bicara Pemerintah Indonesia untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, Jumat, 27 Maret 2020 mengumumkan 3 pasien positif corona dari Aceh. Ternyata, IB merupakan salah satu pasien positif tersebut.

Jadi mungkin berawal dari batuk, ketika diperiksa dahak saya, ingus saya, ya akhirnya saya mendapatkan perawatan yang baik disini.

Mendengar pengumuman positif hasil pemeriksaan laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI itu, tim gugus tugas Aceh bersama para medis RSUD Zainoel Abidin menjemput IB kembali di kediamannya di kawasan Montasik Kabupaten Aceh Besar ba'da shalat Isya.

"Satu hari di rumah, sehingga ada berita saya dinyatakan positif, kemudian saya dijemput dan dibawa lagi ke rumah sakit Zainoel Abidin," ujarnya.

Pasca dinyatakan positif Covid-19, IB menjalani perawatan selama 8 hari di ruang RICU RSUD Zainoel Abidin, hingga diputuskan sembuh dan negatif corona.

Pasien Corona AcehPara Medis dan keluarga saat proses pelepasan IB yang sudah sembuh kembali ke rumahnya, RSUDZA Banda Aceh, Aceh, Minggu, 5 April 2020. (Foto: Tagar/Istimewa)

IB mengaku, saat ini kondisinya sudah sangat baik, bahkan dirasa lebih baik dari sebelumnya. Mengingat penyakit batuk biasa yang dideritanya itu bukan kejadian baru, tetapi sudah menahun. Bisa kambuh jika salah mengkonsumsi obat.

"Alhamdulillah setelah mendapatkan perawatan selama 11 hari sejak 3 hari pertama, sekarang kondisi saya sudah baik, bahkan lebih baik dari sebelumnya, karena memang keluhan saya ini memang sudah bertahun," tutur IB.

Lalu, ambulans yang mengantarkan IB pulang berhenti, seorang petugas membuka pintu mobil, IB kemudian turun dan disambut haru oleh keluarga yang sudah menunggunya di rumah.

Perasaan yang sama juga diungkapkan YRP, pasien sembuh lainnya ini juga memberikan apresiasi atas dedikasi serta kerja-kerja tim medis yang telah menangani mereka selama ini.

"Terima kasih kepada seluruh tim medis dan perawat. Kami dilayani dengan sangat baik selama menjalani perawatan di sini,” tutur YRP.

Sekarang, IB bersama 2 pasien lainnya yang telah dinyatakan sembuh itu mulai menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari ke depan.

Tiga Pasien Positif Covid-19 Aceh Sembuh

RSUD Zainoel Abidin, Minggu, 5 April 2020, memulangkan 3 pasien yang sebelumnya berstatus positif Covid-19 setelah mendapatkan perawatan. Hasil pemeriksaan RT-PCR swab tenggorok ulang dari ketiga pasien terkonfirmasi negatif Covid-19.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Direktur RSUDZA Azharuddin, di depan Ruang Outbreak Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (Pinere) RSUDZA, sesaat sebelum melepaskan ketiga pasien ke kediaman mereka masing-masing.

“Alhamdulillah, kemarin kami telah menerima data dari Dinas Kesehatan Aceh terkait hasil pemeriksaan RT-PCR swab tenggorok ulang dari pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini masih dalam perawatan di Ruang Isolasi Pinere RSUDZA. Hasil pemeriksaan negatif tersebut dijumpai pada tiga dari empat pasien, yaitu IB (60), YRP (23) dan IF 60 tahun. Dengan hasil ini maka ketiga pasien kita pulangkan,” kata Direktur RSUDZA, Azharuddin.

Pasien Corona AcehDirektur RSUDZA, Azharuddin (Batik) menemui IB (koko putih) yang sudah sembuh dari Covid-19 saat hendak dipulangkan ke rumahnya, RSUDZA Banda Aceh, Aceh, Minggu, 5 April 2020. (Foto: Tagar/Istimewa)

Sedangkan, kata Azharuddin, satu pasien positif lainnya yakni AJ (60) tahun, dari hasil pemeriksaan tenggorok ulang, masih berstatus positif Covid-19.

“Dari hasil pemeriksaan RT-PCR, pasien AJ masih dinyatakan positif Covid-19. Hal ini dimungkinkan terjadi karena respon imunitas tubuh atau antibodinya belum terbentuk dengan cukup baik, yang disebabkan karena adanya penyakit penyerta lainnya,” ujarnya.

Hal senada juga diutarakan Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh tim medis RSUDZA sebagai garda terdepan penanganan pasien Covid-19 yang telah bekerja dengan penuh dedikasi, sehingga ketiga pasien ini berhasil sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.

“Alhamdulillah, hari ini kita memulangkan tiga pasien. Ini suatu perjuangan yang luar biasa dari tim medis RSUDZA, yang telah berjuang dengan penuh dedikasi dan berhasil menangani para pasien dari berstatus positif kini telah dinyatakan negatif,” ujar Hanif.

Hal ini dimungkinkan terjadi karena respon imunitas tubuh atau antibodinya belum terbentuk dengan cukup baik, yang disebabkan karena adanya penyakit penyerta lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hanif mengaku optimis bahwa dalam beberapa hari ke depan pasien AJ juga akan bisa pulang.

“Insya Allah, kita semua tentu berharap dalam beberapa hari ke depan, pasien AJ juga akan segera pulang, karena perkembangan fisiknya sudah jauh lebih baik. Kita harapkan hasil swab akan segera keluar dan dinyatakan negatif,” ujar hanif.

Meski telah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang, namun dirinya tetap mengimbau agar ketiga pasien harus masih melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.

“Setiba di rumah, kami imbau kepada bapak dan ibu untuk tetap melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Jika ada keluhan medis, segera hubungi kami,” tutur Hanif. []

Baca cerita menarik lainnya: 

Berita terkait
1 Juta Masker Kain untuk Warga Kurang Mampu di Aceh
Pemerintah Aceh mulai menyiapkan sebanyak 1 juta masker kain untuk kemudian diberikan kepada masyarakat kurang mampu di Aceh.
Update Covid-19 Aceh, ODP Meningkat 1.323 Orang
umlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona (Covid-19) Aceh sudah mencapai 1.323 orang.
Karena Corona, Perantau Aceh Diminta Tak Mudik
emerintah Aceh mengimbau kepada para perantau untuk tidak melakukan mudik pada Ramadan dan Idul Fitri 1441 Hijriah.
0
SDR: Kenapa KPK Tak Kunjung Panggil Gubernur DKI, Dispora, Bank DKI & FEO
Sementara dalam kepentingan penanganan kasus dugaan korupsi, baik Mabes Polri dan KPK tentunya akan merujuk pada hasil pemeriksaan BPK.