Bos PSM Kembali Maju di Pilkada Makassar 2020

CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin kembali akan mencalonkan sebagai Wali kota Makassar pada pemilihan kepala daerah 2020 mendatang.
Munafri Arifuddin mengikuti kegiatan penjaringan Walikota di Partai Golkar Sulawesi Selatan, Senin 28 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Makassar - Chief Executive Officer (CEO) PSM Makassar Munafri Arifuddin kembali akan mencalonkan diri sebagai Wali kota Makassar pada pemilihan kepala daerah 2020 mendatang, setelah pada 2018 mengalami kekalahan lawan kotak kosong.

Appi sapaan akrab Munafri Arifuddin menyebut, pencalonannya di Pilkada Makassar 2018 sebagai pengalaman yang berharga. Dia mengakui saat itu ada beberapa hal yang jadi kekurangan, sehingga kalah dari kolom kosong.

“Penjagaan tempat pemungutan suara (TPS) yang kurang ketat sehingga ada peluang terjadi kecurangan oleh oknum tertentu. Selain itu, koalisi gemuk tidak diikuti dengan konsolidasi yang baik oleh sesama partai pendukung. Kekurangan itu bakal dievaluasi agar persiapan dimaksimalkan jelang 2020,” ujar Appi kepada media, Senin 28 Oktober 2019.

Pada Pilkada Makassar tahun 2018, Munafri Arifuddin jadi calon tunggal berpasangan dengan Andi Rachmatika Dewi. Pasangan ini diusung koalisi sepuluh parpol, yakni Partai NasDem, Golkar, PDIP, Gerindra, Hanura, PKB, PPP, PBB, PKS, dan PKPI.

Penjagaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang kurang ketat sehingga ada peluang terjadi kecurangan oleh oknum tertentu.

Munafri dan Rahmatika jadi pasangan calon tunggal karena petahana Mohammad Ramdhan Pomanto, yang menggandeng Indira Mulyasari, didiskualifikasi oleh Mahkamah Agung. Pasangan calon tunggal pun berhadapan dengan kolom kosong pada pemungutan suara.

“Saya bilang itulah yang terjadi tahun lalu. Kita mungkin terlena dengan keadaan kita, sehingga untuk turun mengawal suara-suara di TPS tidak terlalu ketat, dan akhirnya seperti itulah. Tentu jadi pembelajaran,” kata Appi.

Di tengah proses penjaringan kandidat di sejumlah parpol, Munafri Arifuddin belum memastikan siapa yang akan mendampinginya pada pencalonan di Pilkada Makassar 2020. Dia juga enggan berspekulasi soal kemungkinan berpasangan kembali dengan Andi Rachmatika Dewi.

Menurutnya, soal figur bakal calon wakil wali kota akan dibicarakan lebih lanjut bersama partai pengusung kelak. Selain itu, penentuan pendamping juga mesti berdasarkan hasil hitungan survei.

Saya bilang itulah yang terjadi tahun lalu. Kita mungkin terlena dengan keadaan kita.

“Kita belum ada calon wakil, untuk berpasangan belum ada. Tapi yang pasti harus memberikan dampak elektoral yang baik juga. Saling menutupi, harus ada ‘mix and match’ dalam proses penyatuannya,” jelasnya.

Diketahui hasil akhir Pilkada Makassar tahun 2018 dinyatakan tanpa pemenang, sehingga diulang pada tahun 2020. Saat itu Munafri-Rachmatika gagal memenangkan mayoritas suara pemilih. Mereka hanya mengumpulkan 264.245 suara atau 46,77 persen dari total pemilih. Sedangkan suara untuk kolom kosong 300.795 atau 53,23 persen. []

Baca juga:

Berita terkait
Berkah 'Kotak Kosong', Danny Pomanto Dapat Gelar dari Kerajaan Polong Bangkeng
Diserang hingga terlempar dari arena Pilkada, kotak kosong menang, Danny Pomanto dapat gelar dari Kerajaan Polong Bangkeng.
Kemenangan Kotak Kosong di Makassar Masih Diburu
"Kenapa kotak kosong menang? Kotak kosong tidak bisa berkampanye, kok bisa menang?”
Peneliti Asing Kagum Kotak Kosong Menang di Indonesia
Peneliti asing kagum kotak kosong menang di Indonesia. 'Kami ingin tahu lebih dalam bagaimana bisa kotak kosong jadi pemenang.'
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)