Peneliti Asing Kagum Kotak Kosong Menang di Indonesia

Peneliti asing kagum kotak kosong menang di Indonesia. 'Kami ingin tahu lebih dalam bagaimana bisa kotak kosong jadi pemenang.'
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny) menerima kunjungan Rafael De Bustamante Tello Kepala divisi politik, Media dan Informasi Uni Eropa di kediamannya di Jalan Amirullah Makassar, Rabu (5/9/2018). (Foto: Pemkot Makassar)

Makassar, (Tagar 5/9/2018) - Peneliti asing Rafael De Bustamante Tello kagum kotak kosong menang di Indonesia, tepatnya di Makassar, Sulawesi Selatan dalam pemilihan wali kota beberapa waktu lalu. 

Hal itu disampaikan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto biasa disapa Danny usai menerima kunjungan Rafael De Bustamante Tello yang adalah Kepala divisi politik, Media dan Informasi Uni Eropa. 

Danny menerima Rafael di kediamannya di Jalan Amirullah Makassar, Rabu (5/9).

Pertemuan itu terutama berkaitan pembahasan kerja sama proyek perkotaan antara Sevilla Spanyol dan Kota Makassar Indonesia.

Namun saat pertemuan tersebut, Rafael juga membahas kemenangan kotak kosong di Makassar. 

Danny mengatakan, peneliti asing itu kagum kotak kosong bisa dipilih masyarakat, dan tertarik untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi.

"Kami juga ingin tahu lebih dalam bagaimana bisa kotak kosong menjadi pemenang dalam proses Pilkada di kota Makassar," Danny menirukan ucapan Rafael.

Mendengar kekaguman sekaligus keheranan Rafael, Danny menanggapinya santai. 

Menurut Danny, di Pilkada Makassar ada proses politik yang dapat dipetik oleh masyarakat Makassar.

"Kotak kosong sendiri semacam atase politik Uni Eropa. Fenomena kotak kosong tidak pernah terjadi sebelumnya. Uni Eropa ingin menjadikan Makassar sebagai contoh. Uni Eropa memang sudah empat kali datang akhir-akhir ini," kata Danny.

Danny menyampaikan kepada Rafael, bahwa masyarakat Makassar sudah cukup cerdas dalam berpolitik.

Menurutnya karakter lokal yang merdeka menentukan pilihan figur siapa yang menurut mereka yang lebih layak menjadi pemimpin. Sehingga, ketika dihadapkan pada kandidat tunggal dalam Pilkada, mereka secara sadar bisa menentukan setuju atau tidak setuju pada kandidat yang ada.

"Perubahan politik yang sangat cepat membuat masyarakat semakin cerdas. Masyarakat butuh pemimpin yang memiliki kerja-kerja nyata dan terbukti. Bukan sekadar cerita kosong," ujar Danny. []

Berita terkait
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.