6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Investor Pemula

Saat melakukan analisis, Anda sebaiknya mencermati dua hal yakni kinerja perusahaan dan valuasi sahamnya.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Jumlah Investor di Indonesia terus bertumbuh dari tahun ke tahun, bahkan di bulan Juli 2020 lalu jumlah Investor yang tercatat di BEI ( Bursa Efek Indonesia) sudah tembus 3 juta investor. Namun, dalam kenaikan yang signifikan tersebut masih ada saja investor pemula yang sering melakukan kesalahan tanpa ia sadari.

Jumlah investor diatas sudah termasuk dari investor saham, obligasi, reksa dana dan sukuk. Menurut pengamat pasal modal setidaknya ada 6 kesalahan yang sering dilakukan investor pemula.


1. Fomo (fear of missing out)

Fomo atau ikut-ikutan adalah bahasa yang akhir-akhir ini sering digunakan dalam dunia investor. Membeli saham berbeda dengan membeli jajan di toko ya. Sebelum membeli saham Anda dianjurkan untuk menganalisis secara keseluruhan baik teknikal ataupun fundamental.

Seorang pengamat pasal modal mengatakan Fomo bisa menyebabkan investor pemula rentan mengalami kerugian. Bagaimana tidak, ia membeli saham karena mengikuti orang lain dan kebingungan saat harga melonjak turun. Alhasil, ia akan buru-buru menjualnya.

Hal ini sangat mempengaruhi psikologi investor, sebaiknya Anda investasi dulu dalam bentuk banyak belajar kemudian boleh terjun secara langsung.


2. Panik

. Maksudnya ialah, selalu merasa panik saat membeli dan menjual.Masih bersangkutan dengan Fomo, seseorang investor pemula tanpa bekal biasanya dipenuhi kepanikan seperti panic buying atau panic selling. Maksudnya ialah, selalu merasa panik saat membeli dan menjual.

Panik membeli, ingin langsung membeli takut tidak kebagian lot sedangkan panik jual saat mengalami kerugian takut tambah rugi. Mungkin ini adalah hal sepele tapi efeknya sangat fatal.


3. Tanpa diversifikasi

Seorang investor pemula cenderung tidak melakukan diversifikasi. Apa itu diversifikasi? Diversifikasi adalah strategi dalam membagi portofolio dalam berbagai sektor saham. Tujuannya adalah untuk meminimalisir kerugian.

Namun, kadang investor pemula sudah melakukan diversifikasi tetapi sayangnya terlalu banyak membeli saham. Bukannya tidak boleh tapi membeli begitu banyak saham bisa membuat portofolio Anda sulit bertumbuh.


4. Tidak mengetahui harga wajar saham

Saat melakukan analisis, Anda sebaiknya mencermati dua hal yakni kinerja perusahaan dan valuasi sahamnya. Manfaatnya ialah Anda bisa menghindari perusahaan dengan kinerja buruk tetapi harga saham yang terlalu tinggi.


5. Menggunakan uang pinjaman

Bukan suatu hal yang asing, tak jarang para investor pemula menggunakan uang pinjaman atau uang panas. Maksudnya ialah uang yang sedang dibutuhkan untuk sehari-hari, ada keperluan dengan jarak dekat, atau pinjaman.

Hal ini bisa dikatakan kesalahan karena saat membeli saham Anda tidak bisa memprediksi secara pasti kapan nilai saham akan naik.

Sebagai contoh ketika Anda baru saja membeli saham dengan uang panas, sedangkan nilai saham masih stagnan. Tapi uang tersebut diharuskan untuk ditarik, bagaimana yang akan Anda lakukan? tentu Anda akan mejual saham tersebut. Syukur kalau nilai sahamnya stagnan, kalau nilainya anjlok sampai ARB. Pastilah Anda stres dan putus asa.


6. Belum bisa membedakan Investasi atau Trading

Tak jarang investor pemula yang belum bisa membedakan apa itu investasi dan trading. Banyaknya para investor pemula yang tergiur dengan iming-iming cuan banyak hingga ratusan juta, alhasil ia terjun tanpa bekal pengetahuan sedikitpun.

Akibatnya, banyak investor pemula berinvestasi tanpa tujuan yang jelas atau skema yang jelas. Bilangnya investasi untuk masa tua, tapi naik sedikit langsung jual. Ada juga yang bilang trading tetapi ketika turun tidak mau jual malah banting setir menjadi investor.

Demikianlah 6 kesalahan investor pemula yang mungkin bisa Anda jadikan pelajaran dan sebisa mungkin dihindari.

(Vidiana Lihayati)


Baca Juga:

Berita terkait
Pintar Berinvestasi Barang Mewah dengan Cara Ini!
Tidak semua barang mewah dapat masuk kategori layak diinvestasikan.
Kisah Jatuh Bangun Bekti Sutikna Jadi Full Time Trader Saham
Bekti sutikna merupakan seorang Trader atau full time trader muda yang berasal dari Yogyakarta.
Wajib Tahu, Ini Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham
Ini dapat memunculkan beberapa keuntungan pada investor dan pihak perusahaan.
0
4 Manfaat Mempunyai Asuransi Kendaraan
Kendaraan yang kita miliki sudah seharusnya kita jaga karena dengan kendaraan tersebut kita dapat berpergian dengan mudah.