Jakarta - Bekti sutikna merupakan seorang Trader atau full time trader muda yang berasal dari Yogyakarta. Bekti Sutikna, bercerita tentang dirinya yang memulai karirnya sebagai Trader pada tahun 2008 saat era krisis Keuangan dan memecahkan rekor transaksi terbanyak mencapai 2,4 triliun dalam waktu sebulan.
Saat itu bekti memulai karir nya dengan hanya berbekalkan 15 juta pada November 2008. Saat itu dia bingung ingin memulai Trading atau investasi. “Saya mulai 2008, mau invest apa trading, pertama saya investasi saham dulu,” ucap Bekti saat diskusi Scalping x Bektomology.
Lalu, pada tahun 2009 Bekti memilih metode yaitu Scalping, dengan metode ini ia dapat meraup banyak uang hingga ratusan juta, namun pada tahun 2010 ia melakukan sebuah kecerobohan yang berakibat sangat fatal.
“Saya lupa membaca buku dan teori nah alhasil kesalahan saya pada market yang bullies. Hal yang terjadi pada diri saya merasa paling hebat, pikiran saja imajinasi, di tahun 2010 profit saya lenyap -85%,” ucapnya.
Sebagai mahasiswa jurusan ekonomi dan bisnis di sebuah Universitas, Bekti justru semakin memperdalam topik pasar modal dan pemilihan teori yang benar untuk memperkuat basis teori nya. Konsentrasi ke bidang pasar modal itu atas rekomendasi dosennya.
Setelah lulus kuliah, Bekti lebih dulu bekerja di sekuritas. Dia baru mulai serius menjadi full time trader pada 2016. “Sempat saya ikut seminar saham, belajar buku. Teori banyak ditemukan di sana. Saya pun tidak ada mentor, jadi saya autodidak,” kata Bekti.
Scalper atau day trader adalah pelaku pasar yang membeli suatu saham dan menjual kembali saham tersebut dalam rentang waktu yang pendek pada hari yang sama. Seorang scalper yang handal biasanya mampu memprediksi ke mana arah momentum pergerakan harian suatu saham sehingga mereka dapat mendulang rupiah dalam waktu singkat.
"Jadi 2016 saya memutuskan full time trader dengan Rp15 juta. Scalping bisa dengan modal kecil, yang penting skill sudah terasah," ucap Bekti.
Dengan kegigihannya, Bekti memenangkan juara 2 pada ajang Hots Championsip yang diadakan oleh Mirae Asset Sekuritas. Yang menarik bukanlah itu, namun keuntungan yang berhasil diraup Bekti sebesar Rp 14 miliar dengan modal Rp 220 juta untuk trading dan waktu yang dibutuhkan hanya 6 bulan.
Bude saya sempat bilang, hati-hati lho kalau rumah kamu disita. Saya dikira koruptor.
Selama menjadi full time trader, Bekti menghabiskan waktu hampir setiap hari untuk memantau pergerakan saham. Ia mengibaratkan pekerjaannya saat ini seperti orang yang membuka lapak di pasar. Pada waktu pembukaan perdagangan, ia melakukan transaksi beli. Sedangkan saat penutupan, Bekti melakukan aksi jual.
Sebagai full time trader, Bekti pun menyebut ia jarang berinteraksi dengan lingkungan luar. Pekerjaannya mengharuskan di berada di depan monitor.
Bahkan, karena tak bekerja di kantor seperti karyawan pada umumnya, ia pernah dicurigai sebagai koruptor oleh saudaranya. “Bude saya sempat bilang, hati-hati lho kalau rumah kamu disita. Saya dikira koruptor,” katanya.[]
(Farhan Ramadhan)
Baca Juga:
- Begini Profil 4 Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional
- 7 Daftar Pilihan Simulasi Saham Online Terbaik
- Ini Daftar Aplikasi Simulasi Trading Saham Terbaik
- Ini Panduan Simulasi Trading Saham di IDX Virtual Trading