Banda Aceh - Ulama di Provinsi Aceh berharap Menteri Agama, Fachrul Razi membawa rasa sejuk ke seluruh Indonesia. Hal itu dinilai sangat penting di tengah merosotnya akhlak anak bangsa.
"Kami menitipkan kepada Bapak Menteri saat melaksanakan tugas, agar membawa rasa sejuk ke seluruh Republik Indonesia, maklumlah bangsa kita ini penuh dengan kemajuan teknologi," kata perwakilan ulama Aceh, Waled Marhaban saat silaturahmi bersama Menteri Agama Fachrul Razi di Banda Aceh, Minggu 17 November 2019 sore.
Dalam kesempatan itu, Waled Marhaban juga menyampaikan rasa bangga pada Kementerian Agama RI, khususnya Kanwil Kemenag Aceh yang telah berupaya lahirnya lima Ma'had Aly di provinsi paling barat Sumatera itu. Namun, dari jumlah itu satupun belum terakreditasi.
"Kami sangat merasa senang dan bangga, dan terima kasih Kanwil Kemenag Aceh dengan tumbuhnya Ma'had Aly di Aceh, mudah-mudahan di tangan Bapak Menteri, seluruh Ma'had Aly di Aceh bisa terakreditasi," ujar waled Marhaban.
Kunjungan Menteri Agama Fachrul Razi ke Provinsi Aceh dalam rangka melaksanakan sejumlah kegiatan, di antaranya mengunjungi dua kampus, yakni UIN Ar-Raniry dan Unsyiah. Selain itu, juga melakukan pertemuan dengan ulama Aceh.
Saat silaturahmi bersama ulama Aceh, bekas Wakil Panglima TNI itu dipeusijuk atau ditepungtawari oleh salah satu ulama kharismatik Aceh, Tgk Usman Ali atau lebih dikenal Abu Kuta Krueng.
Dalam kesempatan tersebut, ada 20 ulama kharismatik seluruh Aceh yang hadir. Kehadiran orang nomor satu di Kementerian Agama itu disambut dengan salawat badar dan disenandungkan oleh para ulama dan ASN Kemenag Aceh yang hadir.
Meskipun itu dalil-dalinya betul, ayat-ayatnya betul tapi kontekstualnya mungkin gak betul, itu membahayakan.
Menyahuti permintaan ulama Aceh, Menteri Agama, Fachrul Razi mengatakan akan menampung seluruh masukan-masukan tersebut. Terkait penambahan Ma'had Aly di Aceh, saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan.
“Sedang disiapkan itu (Ma’had Aly di Aceh Selatan), tapi saya sudah pernah menerima asosiasi Ma’had Aly seluruh Indonesia dan saya mengatakan bahwa mereka kader-kade keislaman yang luar biasa, untuk ke depan nanti,” ujar Fachrul Razi.
Selain itu, Fachrul Razi juga menyerukan kepada para dai atau penceramah di Indonesia, khususnya Aceh agar tidak menyampaikan materi-materi dakwahnya yang bersifat provokasi.
“Dai kita pesankan jangan mengangkat hal-hal yang bisa memprovokasi umat,” kata Fachrul Razi.
Dia mengatakan, materi-materi ceramah yang bersifat provokator sangat membahayakan negeri ini. Karena itu, ia menyerukan agar para dai untuk meningkatkan sensitifitasnya saat menyampaikan dakwah.
“Meskipun itu dalil-dalinya betul, ayat-ayatnya betul tapi kontekstualnya mungkin gak betul, itu membahayakan, saya kira tiap dai harus bisa sensitifitasnya harus tinggi, karen bangsa ini majemuk," katanya. []
Baca juga:
- Menteri Agama Ingatkan Dai Tak Ikut Provokator Umat
- Menag: Teror Bom di Medan Ajaran Agama Disalahpahami
- Kerukunan Umat Beragama di Aceh Masih Tinggi