Pengadaan Mobil Dinas di Aceh Capai 100 Miliar Lebih

Pengadaan mobil dinas Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) yang mencapai 100 miliar lebih mulai disorot.
Deretan kendaraan dinas pimpinan parlemen, Toyota Crown 2.5 HV G-Executive di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2019. Sebanyak 19 pimpinan DPR, MPR dan DPD mendapat fasilitas mobil dinas baru. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Banda Aceh - Direktur Lembaga Kajian Institute for Development of Acehnese Society (IDeAS) Munzami menyoroti pengadaan mobil dinas Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) yang mencapai 100 miliar lebih. Pembelian mobil itu menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) dan APBA Perubahan 2019.

"Hasil temuan kami dari laman publikasi situs pemerintah SIRUP LKPP sangat mengejutkan karena kami menemukan hampir seluruh SKPA melakukan pengadaan mobil dinas yang nominalnya mulai ratusan juta sampai miliaran rupiah," kata Munzami dalam keterangan diterima Tagar, Senin 18 November 2019.

Kata Munzami, berdasarkan catatan IDeAS, ada 172 unit mobil dinas yang dibeli melalui APBA dan APBA-P 2019 yang tersebar di 33 SKPA. Jumlah itu tidak termasuk pengadaan mobil ambulance, mobil pemadam kebakaran, mobil pustaka keliling, dan sebagainya.

"Pembelian mobil ambulance dan sebagainya tidak kita masukkan karena berkebutuhan khusus," ucap Munzami.

Dia menjelaskan, pembelian mobil itu dimulai dari mobil kepala dinas, kabid, dan sebagainya. Mayoritas pengadaan tersebut bersumber dari APBA-P 2019. Menurutnya, dinas terkesan berlomba-lomba menghabiskan realisasi APBA-P melalui pengadaan mobil tersebut.

"Kami mempertanyakan apa urgensi bagi seluruh SKPA sehingga hampir semuanya beli mobil dinas. Hal tersebut sangat melukai hati masyarakat Aceh serta menunjukkan bahwa prioritas anggaran pembangunan dalam APBA sama sekali belum berorientasi pada sektor pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengentasan kemiskinan," tutur Munzami.

Menurut Munzami, pembelian mobil itu tak sejalan dengan kondisi Aceh hari ini, di mana menjadi provinsi termiskin di Sumatera. Selain itu, angka pengangguran juga masih nomor dua tertinggi se-Sumatera serta pertumbuhan ekonomi sangat rendah.

"Tapi realisasi anggaran rakyat justru tidak berorientasi pada pengentasan dua hal utama tersebut," kata Munzami.

Kami mempertanyakan apa urgensi bagi seluruh SKPA sehingga hampir semuanya beli mobil dinas.

Dia menjelaskan, apabila pengadaan barang dan jasa di seluruh SKPA ditelusuri, bukan hanya mobil dinas saja, pengadaan kendaraan roda dua, komputer, laptop, kamera, dan sebagainya, sangat mendominasi realisasi APBA-P 2019.

"Artinya, anggaran rakyat hanya dijadikan sebagai penunjang kebutuhan hidup birokrasi di Aceh. Sangat minim sekali pos anggaran untuk pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Rizki Ardial. Menurutnya, pembelian mobil itu menunjukkan kerakusan pemerintah Aceh dan DPRA.

"Kedua lembaga itu, baik legislatif dan eksekutif sama-sama kompak membeli mobil menggunakan uang rakyat, makanya jangan heran jika Aceh tidak pernah berkembang," katanya.

Sementara, Kepala Bidang Aset Badan Pengelolaan Keuangan Aceh, Yudiza Irvan Setiawan mengaku tak mengetahui soal pengadaan mobil yang memakan anggaran 100 miliar lebih itu. Menurutnya, lembaga mereka tak memiliki wewenang melakukan pengadaan mobil dinas di SKPA.

"Saya kan di Bidang Aset Pak, jadi tidak ada kewenangan saya menilai urgensi dan bagaimana mereka mengadakan mobil, karena yang pengadaan mobil itu masing-masing SKPA," kata dia. []

Baca juga:

Berita terkait
Kerukunan Umat Beragama di Aceh Masih Tinggi
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh mengatakan kondisi kerukunan umat beragama di Aceh saat ini sangat baik dan kondusif.
CPNS 2019, Banda Aceh Sediakan 195 Formasi
Pemerintah Kota Banda Aceh membuka 195 formasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019.
Bandar Sabu 50 Kilogram di Aceh Divonis Hukuman Mati
Ibnu Sahar divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Lhokseumawe karena terbukti menyeludupkan sabu-sabu sebanyak lima kali.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.