Tips Hidup Sehat Agar Tubuh Tidak Rentan Penyakit

Hidup sehat sangat penting diperhatikan terutama dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
Ilustrasi hidup sehat. (Foto: americaninno.com)

Jakarta - Hidup sehat sangat penting diperhatikan terutama dalam menjaga sistem kekebalan tubuh. Namun, perlu adanya perubahan agar kesehatan tetap terjaga agar tubuh tidak rentan dengan penyakit, terutama virus Corona atau Covid-19 sekarang ini masih mewabah. 

Virus Covid-19 mudah menyerang seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah. Sehingga pola hidup sehat inilah yang menjadi salah satu cara efektif dalam pencegahan penularan virus berbahaya itu. 

Dilansir dari kawalcovid19.id, Food Technologist & PhD Candidate di Mahidol University Kuswanto Aliwikarta mengatakan pola hidup sehat bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami agar tidak rentan terhadap penyakit. 

Ada sejumlah strategi pola hidup sehat yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

  • Mengonsumsi makanan berserat, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan
  • Istirahat yang cukup
  • Melakukan olahraga teratur
  • Menjaga berat badan yang ideal
  • Tidak merokok
  • Mengurangi mengonsumsi alkohol
  • Menghindari stress
  • Melakukan tindakan untuk mencegah infeksi, seperti mencuci tangan sesering mungkin dan memasak daging hingga matang

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh tentu memerlukan proses yang kompleks. Interaksi berbagai sel dengan fungsinya masing-masing berguna untuk merespons beragam kuman atau mikroba yang menyerang sistem imun, tetapi hingga kini belum ada ahli atau peneliti mampu memperoleh jawabannya.

Kekebalan tubuh juga dipengaruhi dari faktor usia dan stres. Biasanya sistem imun tubuh akan menurun seiring bertambahnya usia, sehingga penyakit infeksi hingga risiko kanker bisa mudah terjadi. 

Penurunan respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi biasanya terlihat dari bagaimana vaksin bekerja pada orang usia lanjut (Lansia). Contohnya, vaksin influenza yang diberikan orang berusia di atas 65 tahun tidak bisa bekerja optimal dibandingkan anak-anak usia 2 tahun.

Tetapi, pemberian vaksin terbukti mampu mengurangi risiko penyakit flu dan kematian lansia dibandingkan dengan yang tidak diberi vaksin. Hal ini juga dipengaruhi oleh pola makan orang usia lanjut, seperti menurunnya porsi makan dan variasi menu makanan yang terbatas.

Para lansia disarankan untuk tidak mengonsumsi suplemen makanan tambahan untuk menjaga kesehatan dan sistem kekebalan tubuhnya. Hal ini menjadi cara terbaik menghindari efek samping akibat konsumsi suplemen makanan tersebut.

Sedangkan, stres sangat sulit untuk diartikan karena kondisi setiap orang berbeda-beda. Para ahli hanya bisa mengukur dari segi kondisi fisik seseorang yang merefleksikan tingkat stres tersebut, seperti peningkatan detak jantung, walaupun hal ini juga bisa disebabkan oleh faktor lain. 

Sejumlah penyakit, seperti sakit lambung, jantung, dan alergi dikaitkan dengan pengaruh kondisi stres secara emosional. Walau pengukuran hubungan stres terhadap kekebalan tubuh sulit dilakukan, tetapi para peneliti mulai melihat hubungan antara keduanya.

Bila ingin meningkatkan kekebalan tubuh, pola makan juga harus diperhatikan seperti asupan gizi yang harus terpenuhi. Sehingga, tubuh tidak rentan dengan segala penyakit. 

Ada sejumlah bahan pangan yang mampu membantu menjaga kekebalan tubuh, seperti:

- Jeruk

IlustrasiIlustrasi Jeruk. (Pixabay/pixel2013)

Kandungan vitamin C pada jeruk mampu meningkatkan produksi sel darah putih yang berperan melawan infeksi.

- Brokoli

Sayur BrokoliSayur Brokoli. (Foto: earthboundfarm.com)

Sayur ini mengandung banyak vitamin dan mineral, yaitu vitamin A, C, dan E, antioksidan, serta serat. Sebaiknya jika ingin mendapatkan kandungan gizi terbaik, brokoli dimasak sebentar saja dan jangan sampai kematangan. 

- Paprika Merah

Paprika MerahIlustrasi Paprika Merah. (Foto: Khasiat)

Kandungan vitamin C yang dimiliki paprika merah dua kali lebih banyak dibandingkan jeruk. Buah ini mengandung betakaroten yang bisa membantu menjaga kesehatan kulit dan mata.

- Bawang Putih

Bawang PutihBawang putih bermanfaat untuk kesehatan. (Foto: iamgujarat.com)

Bawang putih sejak lama dikenal bermanfaat untuk menjaga tubuh dari infeksi, menurunkan tekanan darah, serta memperlambat pengerasan pembuluh darah.

- Jahe

JaheJahe. (Foto: spektrumsains)

Jahe dipercaya mampu mencegah pembengkakan atau inflamasi, mengurangi radang tenggorokan, dan inflamasi lainnya. Bumbu dapur ini juga mampu membantu mengatasi mual, sehingga banyak diberikan kepada orang yang baru sembuh sakit.

- Yogurt

YogurtYogurt bahan alami pembersih wajah. (Foto: petcentral.chewy.com)

Kultur yogurt mampu menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Ketika ingin mencari yogurt terbaik, pastikan ada tulisan "kultur hidup dan aktif" pada kemasan dan tanpa perasa.

- Bayam

BayamBayam bermanfaat untuk mempercantik kulit. (Foto: quora.com)

Bayam mengandung vitamin C yang tinggi, memiliki antioksidan, dan beta karoten. Serupa dengan brokoli, sayur hijau ini sebaiknya dimasak tidak terlalu lama.

- Almond

Kacang AlmondKacang Almond. (Foto: wall.alphacoders)

Almond memiliki vitamin E yang berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Nutrisi tersebut larut lemak dan banyak ditemukan di kacang-kacangan, seperti almond. Jenis kacang ini juga memiliki lemak yang sehat.

- Kunyit

KunyitKunyit. (Foto: honestdocs)

Kunyit sering digunakan dalam masakan kari dan selama bertahun-tahun dipercaya mampu mengobati inflamasi, ngilu sendi, dan rematik.

Sejumlah penelitian mengatakan kandungan curcumin yang tinggi pada bumbu dapur ini bisa membantu mengurangi cedera otot akibat latihan olahraga.

- Pepaya

PepayaKulit Buah Pepaya. (Foto: Pixabay/3centista)

Pepaya menjadi salah satu buah kaya akan kandungan vitamin C. Buah tersebut juga memiliki enzim pencernaan yang dikenal dengan nama papain dan berkhasiat anti-inflamasi.

- Teh Hijau

IlustrasiIlustrasi Teh Hijau. (Foto: Pixabay/Free-Photos)

Teh hijau mengandung banyak flavonoid yang bersifat antioksidan. Teh hijau memiliki kandungan epigallocatechin (EGCG) yang mampu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

- Kiwi

Biji KiwiBiji Kiwi. (Foto: Pixabay/Robert-Owen-Wahl)

Sama dengan pepaya, kiwi juga memiliki banyak nutrisi penting, seperti kalium, folat, vitamin K dan C. Vitamin C diketahui membantu pertumbuhan sel darah putih dan keseimbangan fungsi tubuh lain.

- Biji Bunga Matahari

IlustrasiIlustrasi Biji Bunga Matahari. (Foto: Pixabay/ulleo)

Biji bunga matahari memiliki banyak nutrisi, seperti magnesium, fosfat, vitamin B6, E yang tinggi. Bahan pangan lainnya yang juga mengandung kaya akan vitamin E, yaitu alpukat.

- Sup Ayam

Sup AyamIlustrasi Sup Ayam. (Foto: Pixabay/Anestiev)

Sup ayam diketahui mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan sangat baik untuk masa pemulihan pasca sakit. Jenis unggas baik ayam atau kalkun memiliki banyak vitamin B6 yang berperan sangat penting dalam pembentukan sel darah merah.

- Kerang-kerangan dan Udang

IlustrasiIlustrasi Udang. (Foto: Pixabay/Shutterbug75)

Sejumlah jenis kerang dan udang mengandung zinc. Kandungan ini tidak terlalu menjadi perhatian dibanding vitamin atau mineral lainnya. Tetapi sebenarnya diperlukan oleh sistem kekebalan tubuh agar bisa bekerja dengan baik.

Kombinasi serta keseimbangan menu makanan menjadi kunci kebutuhan nutrisi yang baik. Mengonsumsi hanya salah satu bahan pangan di atas tak akan cukup membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Maka, dianjurkan untuk memperhatikan kebutuhan harian tubuh sehingga dapat memperoleh vitamin seimbang. Pola hidup sehat dan bergizi seimbang sebagai bentuk tindakan awal untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. []

Baca juga:

Berita terkait
Lima Vitamin Ampuh Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Konsumsi vitamin sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Berikut jenis vitamin yang harus dipenuhi agar tubuh tidak rentan sakit.
Lima Buah Ini Mampu Cegah Serangan Virus Corona
Buah-buahan sangat baik mencegah penularan virus corona, berikut beberapa jenis buah yang bisa dikonsumsi.
10 Buah Terlarang Bagi Penderita Diabetes
Penderita diabetes harus mengetahui buah apa saja yang dilarang untuk dikonsumsi setiap hari.