Jakarta - Tim SAR gabungan masih fokus mencari cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di Kepulauan Seribu tepat sepekan lalu.
Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI Mar Rasman menyebutkan, pencarian bagian kotak hitam cockpit voice recorder (CVR) menjadi salah satu fokus dari tim SAR.
"Pencarian fokus pada tiga objek, yang pertama body part tetap diutamakan, yang kedua dan ketiga adalah bagian kotak hitam CVR dan serpihan," kata Rasman, Sabtu, 16 Januari 2021.
Untuk proses pencarian mengerahkan 62 unit kapal, tiga diantaranya fokus pencarian di bawah laut yakni KRI Rigel 933, KR Baruna Jaya dan KS ARA. Serta menurunkan 360 penyelam.
Pesawat Sriwijaya Air jenis Boeing 737-500 rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB.
Pesawat milik maskapai Sriwijaya Air tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten sekitar pukul 14.36 WIB.
Baca juga:
- KNKT Mulai Unduh Data Black Box FDR Pesawat Sriwijaya Air
- Kata Mantan Menhub Soal Mesin Pesawat Sriwijaya Air Masih Hidup
Pesawat itu membawa penumpang 46 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, pilot-kopilot, satu petugas keselamatan penerbangan (safety flight officer) dan tiga awak kabin.
Tepat di hari ke empat proses pencarian dan pertolongan terhadap korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi kotak hitam (black box) pesawat tersebut.
Kotak hitam ditemukan di perairan Kepulauan Seribu pada Selasa, 12 Januari 2021 sekitar pukul 14.00 WIB. Kotak hitam yang ditemukan bagian flight data recorder (FDR).
Berhasil diangkat dari permukaan laut ke perahu karet. Selanjutnya kotak hitam tersebut ditempatkan ke dalam sebuah boks khusus dan diserahkan ke KNKT untuk dilakukan pengunduhan data. []