Sensasi Berburu Batu Akik Aceh Menyusuri Sungai

Gemstone, salah satu nama komunitas pecinta batu akik di Kota Subulussalam, Aceh, tampak masih begitu eksis hingga saat ini.
Beberapa orang pecinta batu akik yang tergabung dalam komunitas Gemstone Kota Subulussalam tampak sedang melakukan aktivitas pencarian bongkahan batu akik Sulaiman di Sungai Lae Pagindar, Desa Pagindar, Kecamatan Pagindar, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. (Foto: Tagar/Istimewa)

Subulussalam - Meski batu akik tak buming seperti dulu lagi, namun, Gemstone, salah satu komunitas pecinta batu akik di Kota Subulussalam, Aceh, tampak masih begitu eksis hingga saat ini.

Para pecinta batu akik ini secara rutin di tiap akhir pekan melakukan kegiatan berburu batu akik. Perburuan batu akik dilakukan dengan cara menelusuri sungai. Ada yang berjalan di tepi sungai, dan ada juga yang sampai menyelam ke dasar sungai.

Tiap akhir pekan, di pagi hari para pecinta batu akik ini sudah bergegas menelusuri Sungai Lae Kombih, Desa Sikalondang, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam. Mereka menyusuri spot-spot sungai sambil memperhatikan bongkahan-bongkahan batu di sepanjang sungai.

Dari rumah mereka sudah membawa logistik makanan sebagai perbekalan di lokasi, sebab saat berburu batu akik bisa menghabiskan waktu hingga petang, bahkan tak jarang tiba kembali ke rumah hingga malam hari.

Kami menjadikan ajang berburu batu akik ini sebagai kegiatan mengisi hari libur.

"Selain hobi, kami menjadikan ajang berburu batu akik ini sebagai kegiatan mengisi hari libur," kata Basaruddin Banurea, salah seorang anggota komunitas Gemsstone kepada Tagar, beberapa waktu lalu.

Batu AkikAnggota komunitas Gemsstone sedang menunjukkan bongkahan Batu Akik Sulaiman hasil buruannya di Sungai Kukdong, Desa Danau Teras, Kecama Simpang Kiri, Kota Subulussalam. (Foto: Tagar/Istimewa)

Keesokannya, di sela-sela aktivitas, bagi yang sudah mendapatkan buruan batu akik Sulaiman langsung mengolahnya menjadi batu permata, berupa batu cincin, gelang dan anak kalung.

Pembentukan batu akik menjadi sebuah permata mereka olah dengan alat yang sederhana, yaitu dengan menggunakan mesin dinamo yang sudah dirakit khusus untuk mengolah atau mengasah batu. Dalam sehari bisa menghasilkan lima buah batu permata.

Mengenal Batu Akik Khas Subulussalam

Batu akik Sulaiman ialah jenis batu akik yang cukup banyak diminati para kolektor batu mulia. Batu akik yang satu ini memiliki ciri-ciri khusus serta corak motif yang khas yang tidak dimiliki batu akik jenis lain pada umumnya, sehingga sangat cocok dijadikan sebagai batu cenderamata.

Menurut Basaruddin, batu akik jenis Sulaiman ini merupakan batu akik yang endemik di sungai-sungai Subulussalam, sehingga cukup potensial bila batu akik Sulaiman ini dieksplor dan dijadikan sebagai ciri khas cenderamata daerah.

Batu akik jenis Sulaiman ini memiliki istilah-istilah nama corak motif, diantaranya, motif Junjung Derajat (motif segitiga), Combong (berlubang tengah alami), Cempaka (warna madu polos), Pancawarna (motif berwarna-warni), Kurung (motif pusar bumi), Mata (motif lingkaran mata) dan Susu (berwarna putih susu).

"Dan di antara corak motif yang paling populer adalah Junjung Derajat. Dari kesekian bentuk corak motif batu akik Sulaiman ini hampir semuanya sudah kita koleksi," ujar Basaruddin.

Batu AkikBeberapa orang pecinta batu akik yang tergabung dalam komunitas Gemstone Kota Subulussalam tampak sedang melakukan aktivitas pencarian bongkahan batu akik Sulaiman di Sungai Lae Sipola, Desa Singkohor, Kecamatan Singkohor, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. (Foto: Tagar/Istimewa)

Selain itu, batu akik Sulaiman ini merupakan jenis kandungan batu yang keras. Ukuran kerasnya batu mencapai 6-7 mohs. Sedangkan beratnya paling besar itu rata-rata mencapai satu kilogram.

Mengenai harga, batu akik Sulaiman tidak memiliki bandrol tetap. Harganya bervariasi. Kalau coraknya unik bisa laku dengan harga yang tinggi.

"Tergantung syur sipembeli. Batu koleksi saya pernah dibeli dengan harga enam juta," katanya.

Gemsstone dan Eksistensinya Mempromosikan Batu Akik Endemik Subulussalam

Kendati batu akik tidak populer lagi, namun komunitas Gemsstone tidak tampak surut untuk berburu dan mengoleksi batu akik.

Menunjukkan eksistensinya, komunitas ini pun kerap memanfaatkan event-event kegiatan daerah sebagai ajang promosi batu akik Sulaiman. Dengan membuka stand, mereka pun memajang batu-batu permata koleksi mereka.

Meski demikian, namun, menurut pengakuan Basaruddin tetap juga ada yang membelinya. Bahkan pembelinya pun datang dari luar daerah.

Komunitas Gemsstone yang beranggotakan 50 orang ini menjadikan wadah mereka sebagai sarana untuk bersumbangsih kepada daerah dalam mengangkat potensi-potensi daerah terkhusus batu akik Sulaiman yang merupakan batu endemik di sungai-sungai Subulussalam.[]

Baca juga: 

Berita terkait
Asrama Haji Aceh Mangkrak, Ini Kata Dirjen Haji
Pembangunan Asrama Haji Aceh terbengkalai selama enam tahun.
40 Lebih Travel Umrah di Aceh Tak Memiliki Izin
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Aceh menyebutkan sekitar 40 lebih travel umrah tidak memiliki izin beroperasi.
Arab Saudi Diminta Permanenkan Kouta Haji Tambahan
Pemerintah Indonesia meminta kepada Arab Saudi mulai tahun ini untuk mempermanenkan kouta haji tambahan sebanyak 10 ribu jemaah.