Jakarta - Pemerintah akan mengumumkan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 pada minggu keempat Oktober ini. Selanjutnya, pendaftaran dimulai bulan November 2019, dan seleksi dilakukan pada bulan Desember 2019.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah sumber informasi hanya dari instansi resmi, dalam hal ini Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui situs web www.bkn.go.id. Rekrutmen CPNS dilakukan secara transparan dan akuntabel hanya melalui https://sscasn.bkn.go.id. Semua informasi di luar sumber BKN dipastikan hoax.
Total formasi yang akan dibuka dalam rekrutmen tahun 2019 secara seluruhnya mencapai 197.111. Dari jumlah ini 37.845 untuk mengisi posisi di kementerian dan lembaga (K/L), sedangkan 159.257 untuk formasi di daerah.
Namun, jumlah itu belum final karena formasi kementerian dan lembaga harus sesuai dengan skema kabinet yang baru pasca pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019.
Ada beberapa proses dalam rekrutmen CPNS dengan jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan dan tidak mungkin dipersingkat. Antara lain masa pengumuman selama 15 hari kalender, penyampaian persyaratan pelamaran secara daring selama 10 hari kalender, dll. sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS.
Selain itu anggaran rekrutmen dan gaji CPNS 2019 pada sebagian kementerian, lembaga, dan daerah (K/L/D) kemungkinan telah dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih diprioritaskan serta harus selesai dipertanggungjawabkan pada pertengahan bulan Desember ini. Maka, jika proses seleksi dipaksakan selesai pada tahun ini akan menimbulkan konsekuensi anggaran yang rumit.
Ada 541 K/L/D yang akan membuka formasi CPNS tahun 2019 harus melaksanakan training dan entry formasi pada sistem daring yang baru. Semua ini jadi perhatian untuk menghindari kesalahan input yang berakibat fatal bagi calon peserta. Hal ini pernah terjadi di beberapa tempat pada proses rekrutmen CPNS tahun 2018, seperti yang dirilis setkab.go.id, 3 Oktober 2019.
Pada akhir Desember 2019 beberapa wilayah di Indonesia Timur (Papua, Papua Barat, Maluku, Sulut, NTT) akan libur lebih lama karena perayaan Natal, sehingga proses rekrutmen tidak akan berjalan optimal di tempat-tempat tersebut. []