Gelaran Festival Aekhula 2022 Jadi Momentum Kebangkitan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Nias Barat

Asdep Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenko Marves, Kosmas Harefa, menghadiri langsung perhelatan Festival Pesona Aekhula 2022.
Gelaran Festival Aekhula 2022 Jadi Momentum Kebangkitan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Nias Barat. (Foto: Tagar/Kemenko Marves)

TAGAR.id, Jakarta - Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kemenko Marves, Kosmas Harefa, menghadiri langsung perhelatan Festival Pesona Aekhula 2022 di Kabupaten Nias Barat, Kepulauan Nias, Provinsi Sumatera Utara, belum lama ini.

Kegiatan ini dalam rangka hari jadi Kab. Nias Barat yang ke-13 tahun yang berpusat di lapangan Sepak Bola Tetesua, Kecamatan Sirombu.

Asdep Kosmas mengatakan, bahwa Festival Pesona Aekhula merupakan salah satu gelaran nasional yang merupakan hasil kurasi lebih dari 300 event yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).


Pemerintah daerah Nias Barat harus bisa melihat potensi besar yang dikembangkan, seperti perikanannya. Kita harapkan semua sektor-sektor ini bisa saling berkesinambungan dan terintegrasi, sehingga hasilnya bisa lebih dahsyat.


"Ini event terbaik secara nasional, perlu mendapatkan dukungan semua pihak, karena pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) akan bangkit bila ada pengungkitnya. Ke depannya penyelenggaraan ini harus dikembangkan dan perlu ditingkatkan lagi," kata Kosmas Harefa.

Menurut Kosmas, festival ini memiliki dampak positif bagi pemerintah daerah dan perlu ditingkatkan lagi. Tidak harus bekerja sendiri, pemerintah daerah bisa meminta dukungan pemerintah pusat serta pihak-pihak terkait lainya.

"Sehingga hal ini bisa menjadi pilar penting dalam kebangkitan ekonomi daerah, khususnya pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya.

Perhatian dan antusiasme masyarakat terhadap Festival Pesona Aekhula 2022 sangat tinggi, sehingga memiliki dampak ekonomi yang dapat dirasakan di daerah.

"Itu sudah pasti ada perputaran ekonomi. Ada dampak ekonomi di kawasan kabupaten penyelenggara, Nias Barat. Pergerakan manusia dan mobilisasi massa yang tinggi diharapkan bisa menghidupkan ekonomi kawasan. Itu yang kita dorong," tegasnya.

Agar kegiatan ini berjalan secara kontinu, pemerintah daerah harus punya komitmen untuk menggali potensi dan mendorong kreativitas serta inovasi di seluruh komunitas masyarakat. Ia berharap aspek ini dapat menjadi tonggak penting dalam membangkitkan dan melestarikan budaya daerah.

"Festival ini bisa membuat anak-anak muda tidak lupa budaya-budaya leluhur yang nilainya sangat tinggi dan memberikan manfaat bagi perekonomian masyarakat," ungkapnya.

Untuk menyukseskan setiap gelaran di Nias Barat, baik Festival Pesona Aekhula atau gelaran lainnya, pemerintah daerah harus melakukan pembenahan di berbagai lini, baik sarana dan prasarana. Terutama 3A, yakni atraksi, aksesibilitas, dan amenitas, sehingga dapat meningkat kemajuan di sektor pariwisata.

"Pemerintah daerah Nias Barat harus bisa melihat potensi besar yang dikembangkan, seperti perikanannya. Kita harapkan semua sektor-sektor ini bisa saling berkesinambungan dan terintegrasi, sehingga hasilnya bisa lebih dahsyat," urainya.

Sementara itu, Bupati Nias Barat, Khenoki Waruwu, mengatakan bahwa daerahnya memiliki segudang potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung kemajuan wilayahnya. Salah satunya melalui Festival Pesona Aekhula 2022 yang menampilkan keunikan dan kekayaan budaya lokal.

"Nias Barat memiliki berbagai potensi sumber daya alam, kekayaan budaya, keunikan dan daya tarik tersendiri," jelas Khenoki dalam sambutannya.

Khenoki menyatakan pihaknya kini sudah memiliki program pengembangan pariwisata guna memanfaatkan kekayaan yang ada. Pasalnya, tidak dipungkiri bahwa Nias Barat memiliki pariwisata dengan daya tarik cukup tinggi.

"Sebagai komitmen kami, pelestarian menjadi program prioritas kita melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata," ujarnya.

Seperti yang diketahui, Festival Pesona Aekhula 2022 dihadiri oleh ribuan pengunjung dari berbagai desa di Kepulauan Nias. 

Dalam kesempatan ini juga turut hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, dan para tamu undangan lainnya. []

Berita terkait
Jurus Menko Luhut Atasi Kasus Covid-19 yang Melonjak Lagi
Melonjaknya kasus ini, kata Luhut, disebabkan oleh varian ini berdasarkan pengalaman negara lain jauh lebih rendah dari Omicron.
Menko Luhut: Migor Curah Akan Ditiadakan, Tidak Higienis
Produksi minyak goreng curah direncanakan bakal ditiadakan dengan alasan minyak goreng curah tidak higienis.
Soal Penyaluran CPO & Pengendalian Migor, Menko Luhut: Pastikan dari Hulu ke Hilir
Menko Luhut mengungkapkan terkait program percepatan Penyaluran Crude Palm Oil (CPO) dan pengendalian minyak goreng. Simak ulasannya.