Protokol Pasien Cuci Darah Saat Pandemi Covid-19

Pasien gagal ginjal harus rutin ke rumah sakit untuk cuci darah, 2-3 kali seminggu. Tantangan semakin berat di tengah situasi pandemi Covid-19.
Ilustrasi - Pasien di rumah sakit. (Foto: Pixabay/parentingupstream)

Jakarta - Pasien gagal ginjal sangat tergantung hemodialisa atau cuci darah, secara rutin harus mengunjungi rumah sakit untuk cuci darah. Situasi menjadi lebih sulit saat pandemi Covid-19. Ada rumah sakit mewajibkan mereka mengikuti rapid test tiap 10 hari sekali dengan biaya pribadi sebelum menjalani cuci darah. Biaya yang tidak bisa dibilang murah bagi sebagian orang.

Hemodialisa atau hemodialisis merupakan terapi cuci darah yang umumnya dilakukan pengidap penyakit ginjal. Hemodialisa menggantikan peran ginjal.

Rapid test, tes cepat untuk mengetahui apakah seseorang mempunyai indikasi positif atau negatif virus corona penyebab penyakit Covid-19.

Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) dilansir kpcdi.org mengeluarkan protokol penanganan hemodialisa selama wabah virus corona. Tidak ada kewajiban pasien melakukan rapid test dalam protokolnya.

Pernefri memberi panduan agar pasien yang akan melakukan hemodialisa harus diperiksa kesehatannya dengan benar. Seperti sebelum memasuki area rumah sakit, harus ditanya si pasien pergi ke mana saja dalam waktu dekat ini, mengukur suhu tubuh apakah ada demam atau tidak, mewajibkan mengunakan masker, dan cuci tangan dengan bersih menggunakan air mengalir atau hand sanitizer, juga diberi tahu cara dan etika batuk dan bersin yang benar.

Pernefri memberikan nasihat kepada rumah sakit penyelenggara hemodialisa untuk menyediakan ruang isolasi khusus hemodialisa bagi pasien yang dikategorikan orang dalam pemantauan atau ODP, pasien dalam pengawasan atau PDP, dan suspect virus corona. 

Rumah sakit harus melakukan tindakan hemodialisa di ruang khusus agar pasien cuci darah tidak berbaur dengan pasien lain.

Pentingnya Cuci Darah Bagi Pasien Gagal Ginjal

Cuci darah atau hemodialisis merupakan prosedur medis bertujuan menggantikan fungsi ginjal akibat kerusakan. Proses cuci darah ini adalah pengaliran darah oleh mesin dari dalam tubuh pasien melalui saluran steril dan melewati membran dialisis khusus. Dari membran itu, zat-zat sisa metabolisme tubuh akan dibuang dan ditampung di dalam cairan khusus.

Fungsi utama ginjal adalah untuk mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh yang memproduksi urine. Ginjal juga memiliki fungsi membuang berbagai zat sisa metabolisme dalam tubuh melalui urine.

Orang yang menderita kerusakan ginjal yang mengakibatkan fungsi ginjal menurun diperlukan menjalani cuci darah. Cuci darah dapat memberikan kesempatan bagi penderita gagal ginjal untuk tetap menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik.

Prosedur Cuci Darah

Dokter dan perawat akan melakukan pemeriksaan kesehatan fisik pasien seperti tekanan darah, suhu tubuh, dan berat badan. Kemudian dokter dan perawat membersihkan akses cuci darah yang sudah dibuat untuk pemasangan jarum. 

Dua buah jarum yang terhubung dengan selang cuci darah dipasang di titik akses yang sebelumnya sudah dibuat di tahap persiapan. Satu buah jarum akan mengalirkan darah ke mesin cuci darah, sedangkan satu jarum lagi akan mengalirkan darah dari mesin cuci darah ke dalam tubuh.

Tahapan selanjutnya, darah akan mengalir melalui selang steril tersebut menuju alat cuci darah, sehingga kelebihan cairan tubuh beserta zat-zat sisa metabolisme akan dibuang setelah melewati membran khusus. 

Darah yang sudah mengalami proses cuci darah kemudian dikembalikan ke tubuh menggunakan pompa khusus.

Saat proses berlangsung, pasien cuci darah diperbolehkan melakukan kegiatan ringan, seperti menonton televisi, membaca, atau tidur, namun harus tetap berada di tempat tidur. Pasien dapat memberitahukan kepada dokter atau perawat terkait ketidaknyamanan yang dirasakan selama prosedur cuci darah. Selama cuci darah, dokter dan perawat akan memantau kondisi pasien secara berkala.

Prosedur cuci darah biasanya berlangsung sekitar 2,5 sampai 4,5 jam dan dilakukan 2-3 kali dalam satu minggu. Setelah semua proses selesai, jarum akan dicabut dari akses cuci darah, dan bekas tusukan jarum ditutup rapat serta diikat kencang agar pasien tidak mengalami perdarahan. Untuk memastikan berapa banyak cairan yang dibuang, dokter dan perawat akan menimbang kembali berat badan pasien.

Setelah Cuci Darah

Pasien dianjurkan tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat agar asupan cairan, protein, dan garam tetap seimbang. Dalam mengatur pola makan yang sehat, pasien dianjurkan berdiskusi dengan dokter spesialis gizi. Selain itu, pasien juga tetap harus mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter penyakit dalam, konsultan ginjal hipertensi (KGH).

Selain itu, untuk memastikan sisa-sisa metabolisme terbuang dengan baik, dokter akan memantau kondisi pasien sebelum, selama, dan sesudah cuci darah. Dalam jangka sebulan sekali, dokter akan melakukan beberapa tes untuk memantau kondisi pasien, yaitu:

  • Tes rasio reduksi urea (URR) dan total bersihan urea melalui pemeriksaan darah. Kedua tes ini dapat memantau proses cuci darah yang dijalani, apakah sudah efektif dan mencapai target atau belum.
  • Mengukur aliran darah dari akses.
  • Tes hitung sel darah dan kimia dalam darah.

Terapi cuci darah merupakan tindakan medis untuk ginjal dalam waktu sementara hingga mendapatkan donor ginjal. Pasien gagal ginjal setelah mendapatkan donor ginjal, akan menjalani operasi transplantasi atau cangkok ginjal agar tidak perlu menjalani prosedur cuci darah. []

Baca juga:

Berita terkait
Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia dan #BoikotBPJS
Di tengah #BoikotBPJS menggema di Twitter, Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia meminta Jokowi mendengar teriakan rakyat menolak kenaikan BPJS.
Pebalap Cantik Bernyali Besar Itu Kini Cuci Darah
Semua berpikir perempuan tersebut bukan pasien cuci darah, mungkin seorang model karena parasnya yang cantik dan trendy.
Tiga Rumah Sakit di Sumut Stop Layanan Cuci Darah
Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia menyayangkan tidak beroperasinya pelayanan hemodialisa (cuci darah) di tiga rumah sakit di Sumatera Utara.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.