Presiden Joe Biden Ungkap Rencana Pertempurannya dalam Pilpres AS 2024 dengan Slogan Bidenomics

Biden bertaruh besar pada perekonomian AS untuk mendorongnya agar terpilih kembali tahun 2024 dalam pemilihan Presiden AS
Presiden AS, Joe Biden, berbicara dalam sebuah acara di Gedung Putih, Washington, AS, pada 26 Juni 2023. (Foto: voaindonesia.com/AP/Evan Vucci)

TAGAR.id, Washington DC, AS - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, bertaruh besar pada perekonomian AS untuk mendorongnya agar terpilih kembali tahun 2024 dalam pemilihan Presiden AS, dengan meluncurkan slogan “Bidenomics” kepada para pemilih minggu ini.

Setelah mewarisi perekonomian yang rusak akibat pandemi Covid-19, kemudian dilanda inflasi yang berkepanjangan dan kesengsaraan rantai pasokan, Biden kesulitan meyakinkan warga AS bahwa ia telah melakukan pekerjaannya dengan baik.

Jajak pendapat ABC News/Washington Post Mei lalu bahkan menunjukkan bahwa pesaing Biden yang dirundung skandal dan kemungkinan akan menjadi pesaingnya dalam ‘pertandingan ulang’ 2024, mantan Presiden Donald Trump, memimpin sejauh 18 persen ketika responden ditanya soal siapa yang lebih baik menangani perekonomian.

Dengan memperkenalkan sebuah citra baru pekan ini, yang disampaikan melalui pidato Biden di Chicago pada Rabu, 28 Juni 2023, Gedung Putih berharap keadaan akan berbalik.

Dan menurut Wakil Sekretaris Pers Utama Gedung Putih, Olivia Dalton, “Bidenomics” adalah kata kuncinya. Ini adalah “kata hari ini, kata pekan ini, kata bulan ini, kata tahun ini di Gedung Putih,” ungkapnya.

Seorang perempuan berbelanja di manhattanSeorang perempuan berbelanja di toko kelontong di Manhattan, New York City (foto: ilustrasi). Harga barang-barang kebutuhan sehari-hari mengalami lonjakan harga akibat inflasi tinggi. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Slogan itu sengaja mempermainkan sekaligus mencela istilah terkenal “Reaganomics” dari masa kepresidenan Ronald Reagan tahun 1980-an, ketika gagasan “ekonomi trickle-down” disebut-sebut sebagian pihak sebagai pemicu pertumbuhan pesat AS.

Gedung Putih mengatakan bahwa Biden datang untuk mengubur “Reaganomics.”

“Ia menolak ekonomi trickle-down, teori yang menyatakan bahwa [manfaat] pemotongan pajak bagi kalangan berada akan menetes ke bawah – bahwa yang kita butuhkan adalah agar pemerintah menyingkir,” kata Lael Brainard, direktur Dewan Ekonomi Nasional, kepada wartawan.

Ekonomi trickle down merupakan konsep ekonomi di mana kelonggaran yang diberikan kepada pemilik modal pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalon mengatakan, Biden justru akan fokus pada “keyakinan bahwa kita menumbuhkan perekonomian ketika kita mendukung warga kelas menengah.” (rd/rs)/AFP/voaindnesia.com. []

Berita terkait
Kinerja Presiden Biden Masih Stabil di Tengah Perlambatan Ekonomi Amerika Serikat
Presiden Biden dapat nilai kinerja yang stabil dari masyarakat, meski tetap dihujani kritik atas kepemimpinannya dan kondisi ekonomi AS
0
Presiden Joe Biden Ungkap Rencana Pertempurannya dalam Pilpres AS 2024 dengan Slogan Bidenomics
Biden bertaruh besar pada perekonomian AS untuk mendorongnya agar terpilih kembali tahun 2024 dalam pemilihan Presiden AS