Kinerja Presiden Biden Masih Stabil di Tengah Perlambatan Ekonomi Amerika Serikat

Presiden Biden dapat nilai kinerja yang stabil dari masyarakat, meski tetap dihujani kritik atas kepemimpinannya dan kondisi ekonomi AS
Presiden Joe Biden berbicara di Roosevelt Room Gedung Putih, Kamis, 8 Desember 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Jakarta - Tak lama setelah performa partainya yang melampaui target pada pemilu paruh waktu November 2022 lalu, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mendapatkan nilai kinerja yang stabil dari masyarakat, meski tetap dihujani kritik atas kepemimpinannya dan kondisi ekonomi AS.

Jajak pendapat baru yang dilakukan oleh The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research menunjukkan 43% penduduk dewasa AS menilai positif kinerja Biden sebagai presiden, sementara 55% lainnya memandang negatif. Angka itu sama persis dengan hasil survei Oktober lalu, beberapa pekan sebelum pemilu paruh waktu, 8 November 2022, yang dianggap kebanyakan warga akan menentukan masa depan Amerika.

Hanya seperempat responden yang menilai Amerika bergerak pada arah yang benar atau perekonomian dalam kondisi yang baik. Kedua indikator itu hampir selalu dinilai negatif selama setahun belakangan di tengah inflasi yang melonjak, tapi lebih positif dibandingkan sebagian besar tahun pertama Biden di Gedung Putih tahun 2021 lalu.

warga ny belanjaWarga AS berbelanja keperluan sehari-hari di Manhattan, New York, sementara terjadi lonjakan harga barang akibat inflasi yang masih tinggi (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters)

Walaupun banyak warga Amerika tidak sepenuhnya menyalahkan inflasi tinggi kepada Biden, jajak pendapat AP-NORC tahun ini menunjukkan bahwa Biden secara konsisten dikritik atas caranya menangani masalah ekonomi.

Beberapa bulan terakhir, survei terbaru menunjukkan hanya seperempat penduduk dewasa AS yang menilai kondisi ekonomi baik, sedangkan tiga perempatnya menyebut perekonomian buruk. Sebanyak 90% pendukung Partai Republik dan 60% pendukung Partai Demokrat menyebut kondisi ekonomi AS buruk. Penilaian indikator ekonomi semakin buruk di tengah inflasi tinggi yang memecahkan rekor, bahkan setelah Biden membanggakan penurunan harga BBM dan rendahnya angka pengangguran (3,7%).

Meski demikian, partai Biden –Partai Demokrat– berhasil mencetak preseden bersejarah dengan tampil melampaui target pada pemilu paruh waktu November lalu. Meski kehilangan mayoritas di DPR, Partai Demokrat berhasil menahan gelombang kemenangan Partai Republik yang sebelumnya diprediksi akan masif. Sementara di Senat, Partai Demokrat justru berhasil memperkuat kendalinya dengan kemenangan Senator Rapahel Warnock di negara bagian Georgia.

Di tahun keduanya, pemerintahan Biden menikmati pertumbuhan ekonomi, serangkaian kemenangan legislatif dan kesuksesan yang bersifat relatif dalam pemilu paruh waktu. Namun pencapaian-pencapaian itu belum dianggap sebagai performa yang gemilang oleh masyarakat yang pesimistik.

Jajak pendapat itu dilakukan pada 1-5 Desember 2022 dengan melibatkan 1.124 penduduk dewasa AS yang diambil dari Panel AmeriSpeak milik NORC yang dirancang untuk mewakili populasi AS. Margin kesalahan jajak pendapat ini adalah plus-minus 3,8%. (rd/jm)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Bertemu Presiden Xi di Bali Presiden Biden Tegaskan Kebijakan Satu China AS
Presiden Biden mengatakan AS akan “bersaing keras” dengan China di panggung dunia, namun ia tidak menginginkan konflik
0
Kinerja Presiden Biden Masih Stabil di Tengah Perlambatan Ekonomi Amerika Serikat
Presiden Biden dapat nilai kinerja yang stabil dari masyarakat, meski tetap dihujani kritik atas kepemimpinannya dan kondisi ekonomi AS