Prabowo: Wilayah Indonesia Tak Hanya Dilanggar China

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi Gedung DPR/MPR di Senayan, Jakarta, untuk membahas kedaulatan negara dan alutsista.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kompleks DPR/MPR Senayan, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020. (foto: Tagar/Fernandho Pasaribu).

Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membeberkan bahwa wilayah Indonesia tidak hanya dilanggar oleh China, melainkan beberapa negara lain juga kerap memasuki teritorial Tanah Air.

"Saya ingin tegaskan lagi di sini bahwa pelanggaran wilayah tidak hanya terjadi dari satu negara, tapi beberapa negara lain juga melakukan pelanggaran ke wilayah kita," katanya usai melakukan rapat kerja dengan Komisi I di Kompleks DPR RI, Senin, 20 Januari 2019.

Prabowo mengatakan, bersama Komisi I mereka menemukan suatu pemahaman tentang kedaulatan. Ditegaskan mantan Danjen Kopassus itu, terkait kedaulatan negara tidak ada tawar-menawar. 

Namun, untuk melakukan pertahanan di wilayah Indonesia, dibutuhkan investasi.

Baca juga: Respons Moeldoko Kalau Posisi Menhan Prabowo Dicopot

"Kedua, kedaulatan itu memerlukan upaya khusus bahwa kedaulatan dan kemerdekaan itu harus dipertahankan dan pertahanan itu butuh investasi," ujarnya.

Ketua Umum Partai Gerindra ini menyebut meskipun nantinya Indonesia memiliki pertahanan yang kuat, tentu harus dibarengi dengan perhatian khusus utamanya alutsista yang terbarukan.

Pelanggaran wilayah tidak hanya terjadi dari satu negara, tapi beberapa negara lain juga melakukan pelanggaran ke wilayah kita.

"Kita tidak bisa serta-merta punya pertahanan yang kuat, tapi tentunya pemerintah harus memikirkan seluruh bangsa. Tapi sekali lagi, masalah insiden-insiden ini pelanggaran wilayah merupakan suatu hal yang harus menjadi perhatian kita semua seluruh bangsa," kata dia.

Selanjutnya, dia mengaku seluruh anggota Komisi I mendukung ditingkatkannya pertahanan di garis perbatasan. 

"Komisi I memahami, komisi juga mendukung pemerintah dan mendukung peningkatan pertahanan TNI dan sebagainya," ucapnya.

Baca juga: PA 212: Pendesak Jokowi Copot Prabowo Sudah Nonaktif

Ketika ditanyakan negara apa saja selain China yang sudah melakukan pelanggaran di wilayah Indonesia, Prabowo enggan menjelaskan lebih jauh. 

"Ya terhadap beberapa negara lain. Saya hanya bisa sebut itu saja," ujar dia.

Sistem pertahanan negara yang ada saat ini, kata Prabowo, belum cukup alias harus dilakukan dengan perbaikan alutsista.

"Meningkatkan pertahanan tentunya, kita perlu modernisasi alutsista kita, memperbaiki yang kita sudah punya. Supaya kita punya kemampuan lah untuk menegakkan kedaulatan kita," ucap Prabowo. []

Berita terkait
Disebut Lembek Soal Natuna, Prabowo: Enggak Apa-apa
Menhan Prabowo Subianto dinilai lembek bersikap soal klaim Natuna oleh China. Ketegasannya dianggap berseberangan ketika masa Pilpres 2019
Ferdinand Hutahaean Puji Luhut, Cibir Prabowo
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memuji sikap Luhut Binsar Pandjaitan, dan di lain sisi mencibir Prabowo soal polemik Natuna.
4 Poin Damai Menhan Prabowo Soal Natuna
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah menyampaikan 4 poin damai Menhan yang disampaikan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak.