Jakarta - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko enggan menanggapi pernyataan Damai Hari Lubis yang meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot jabatan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
"Enggak, enggak ada komentar," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2020.
Yang terkait sama tugasku gitu nanyanya.
Moeldoko menegaskan dirinya hanya mau menjawab persoalan yang menyangkut kewenangan, serta tugas pokok dan fungsinya sebagai KSP.
Selain itu, dia menilai, penunjukan Prabowo sebagai menteri pun merupakan keputusan dari Presiden Jokowi.
"Yang terkait sama tugasku gitu nanyanya," ucapnya.
Baca juga: PA 212: Pendesak Jokowi Copot Prabowo Sudah Nonaktif
Sebelumnya, Menhan Prabowo sedang dalam sorotan. Dia dinilai lembek bersikap soal klaim Natuna oleh China.
Ketegasannya dianggap bertolak belakang dengan sikapnya pada masa kampanye Pilpres 2019 dan saat berada dalam Kabinet Indonesia Maju.
Namun, Prabowo tidak menghiraukan penilaian orang lain terhadap kinerjanya sebagai Menhan. Dia tak mau ambil pusing.
"Enggak apa-apa," kata Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 9 Januari 2020.
Sikap 'mencla mencle' Prabowo soal klaim Natuna oleh China sangat disesalkan eks Ketua Divisi Hukum PA 212, Damai Hari Lubis.
Alasannya, mantan Danjen Kopassus tidak sejalan dengan Jokowi dalam menghadapi klaim China di perairan Natuna.
Bahkan, Prabowo sempat mempertanyakan siapakah orang yang memintanya untuk dicopot sebagai menteri, kepada para wartawan yang sedang mewawancarainya.
"Oh ya benar, oh ya siapa? Boleh saja. Silakan saja bicara kita kan negara demokrasi orang boleh bicara apa saja," ucap Menhan Prabowo. []