Banyuwangi - Kepolisian Resor Kota Banyuwangi mulai tegas membubarkan masyarakat sedang berkerumun di sejumlah tempat di wilayahnya. Pembubaran itu, dilakukan sambil mensosialisasikan bahaya virus corona atau Covid-19.
Kepala Kepolisian Resort Kota Banyuwangi Komisaris Besar Arman Asmara Syarifudin mengatakan polisi bersama stakeholder lainnya di Kabupaten Banyuwangi akan berpatroli untuk membubarkan kerumunan massa.
“Kegiatan ini kita lakukan serantak di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi. Kita perintahkan seluruh polsek jajaran juga melakukan sosialisasi dan pembubaran massa jika masih berkumpul,” ujarnya kepada Tagar, Selasa, 24 Maret 2020.
Pembubaran warga sedang berkumpul ini dilakukan demi kesehatan masyarakat sendiri. Sebab, penyebaran virus belum ada vaksinya ini, bisa melalui kerumuman orang, terlebih dalam jumlah banyak.
“Masyarakat kita arahkan untuk kembali masuk ke rumah, dan ngobrol di dalam rumah bersama anggota keluarganya masing- masing. Saya berharap masyarakat bisa mengerti dan sadar atas bahaya Covid-19 ini,” tambah Arman.
Ia menambahkan jika pihaknya sudah tidak lagi mengeluarkan izin keramaian sejak 16 Maret 2020 lalu. Pihaknya bersama unsur Forum Pimpinan Daerah terus mengimbau masyarakat agar kegiatan berpotensi menimbulkan keramaian untuk ditiadakan atau ditunda.
“Kami sudah mendapatkan instruksi dari Kapolri untuk penerapan SOP di Lapangan terkait pencegahan penyeberan covid-19. Karena ini adalah masalah yang sedang serius. Jika masih ada yang nekad melakukan pengumpulan massa, kami akan panggil penyelenggaranya langsung,” kata Arman Asmara
Sementara itu, Kodim 0825 Banyuwangi Letkol Eko Yuli menambahkan sosialisasi antar door to door di wilayah pedesaan dirasa lebih efektif. Untuk itu, pihaknya juga telah menerjunkan Babinkantibmas untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Kami siap melakukan door to door bersama tiga pilar, yaitu Babinsa, Babinkamtibmas dan desa. Estimasi kita dalam sehari tim bisa menjangkau delapan kepala keluarga dalam seminggu bisa menjangkau ribuan kepala keluarga di Banyuwangi,” ujar Eko Yuli
Sedangkan di wilayah perairan atau laut, Pangkalan TNI Angkatan laut Banyuwangi, terus melakukan pemantauan terhadap kapal-kapal yang berlabuh di wilayah perairan Banyuwangi
“Sejak kemarin, kami meminta sementara waktu awak kapal yang masuk perairan Banyuwangi tidak turun. Jika terpaksa turun, harus melakukan laporan berkala agar terpantau kesehatannya. Kita juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap nahkoda dan anak buah kapal,” kata Komandan Lanal Banyuwangi Yulius Azz Zaenal.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan hingga saat ini pemberlakuan social distancing di wilayah Banyuwangi, sebgaian sudah berjalan dengan baik. Namun dia mengaku sebagian juga belum berjalan dengan optimal
“Ini disebabkan problem sosial ketimuran. Misalnya selamatan, hajatan, dan lain-lain. Sehingga hal ini bukan perkara dibubarkan atau tidak, tapi ini perlu pendekatan khusus. Akan tetapi untuk kegiatan yang laian seperti tempat olahraga, event budaya, sudah tidak dilakukan lagi,” ujar Anas
Pemkab Banyuwangi Siapkan Rp 21 M untuk APD
Sementara itu Anas mengatakan telah realokasi anggaran mencapai sekitar Rp. 21 miliar. Dana tersebut kata dia, digunakan untuk menambah tempat tidur isolasi, alat rapid test (tes cepat) untuk warga, penambahan alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga medis, hingga penambahan ventilator dan respirator sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien.
“Sebagian dana itu juga bakal digunakan untuk membeli masker, hand sanitizer, alkohol, disifektan dan berbagai penunjang medis lainya. kita berharap, kita terus berikhtiyar bareng-bareng mencegah, tapi ini untuk antisipasi,” tutur Anas.
Realokasi APBD tersebut sesuai Peraturan Mendagri 20/2020 tentang Pencegahan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah, yang diterbitkan pemerintah pusat untuk membantu daerah menangani masalah Covid-19.
Kata Anas, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh direktur rumah sakit se-Banyuwangi, baik swasta maupun milik pemerintah, untuk melakukan identifikasi perkiraan berapa peralatan kesehatan yang dibutuhkan.
“Kami hitung dengan prediksi dari dokter dan ahli yang kompeten di bidangnya terkait kemungkinan adanya kasus di Banyuwangi. Dari situ, kami tahu apa- apa saja yang harus ditambah dan tidak,” kata Anas.
Menurut Anas, untuk pembelian alat medis beberapa diantaranya sudah dipesan. Seperti alat rapid test, dalam 3 hari ke depan sudah datang. Alat ini nantinya diprioritaskan untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan orang disekitarnya.
“Tentu tidak semua orang dilakukan tes corona. Tapi diutamakan untuk orang- orang yang beresiko terinfeksi virus corona. Selain rapid test alat- alat lain yang diperlukan tenaga medis sebagai pejuang digaris depan akan kita cukupi. Saya juga mengucapkan terimakasi kepada para tenaga medis,” tutur Anas. []