Polres Purwakarta Selidiki Penyebab Insiden Hujan Batu

Polres Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat memeriksa tiga orang saksi dari perusahaan tambang PT Mandiri Sejahtera Sentra terkait insiden hujan batu.
Batu besar yang menimpa rumah warga di Kabupaten Purwakarta. (Foto: Antara/Ali Khumaini)

Purwakarta - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat memeriksa tiga orang saksi dari perusahaan tambang PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS) untuk menyelidiki insiden hujan batu di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, pada Selasa, 8 Oktober 2019.

"Kami masih terus melakukan penyelidikan, dan di lokasi, sudah dilakukan pemasangan police line," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Purwakarta Ajun Komisaris Polisi Handreas Ardian di Purwakarta, Rabu, 9 Oktober 2019 seperti dilansir dari Antara.

Baca juga: Kronologi Lengkap Insiden Hujan Batu di Purwakarta

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, menurut Handreas ada dugaan pihak penambang melakukan kesalahan standard operasional saat melakukan blasting. Sehingga terjadi insiden hujan batu di sana.

"Tapi untuk penyebab pastinya, nanti bisa diketahui sesuai dengan hasil penyelidikan," ujarnya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) Purwakarta Wahyu Wibiesono mengatakan insiden hujan batu di Purwakarta diduga merupakan dampak dari aktivitas blasting atau peledakan batu yang dilakukan perusahaan tambang PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS).

"Sesuai dengan hasil pengecekan dan informasi di lapangan, batu-batu berukuran besar itu jatuh dari ketinggian sekira 500 meter ke rumah warga yang ada di bawah gunung," ujar Wahyu.

Kendati tidak ada warga yang meninggal dunia dalam insiden hujan batu tersebut. Bangunan rumah yang berada di bawah kawasan pertambangan mengalami kerusakan parah dan ringan.

"Ada tujuh rumah milik warga dan satu bangunan sekolah di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta yang rusak setelah dihujani batu besar dari atas Gunung Cihandeuleum," kata Wahyu di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, Rabu, 9 Oktober 2019 seperti dilansir dari Antara.

Tujuh bangunan yang mengalami kerusakan parah adalah rumah permanen milik warga di sana. Di antaranya rumah berukuran 10X8 milik Dodi 35 tahun, rumah permanen berukuran 8x6 milik Holid 55 tahun, rumah milik Oji 40 tahun, rumah milik Kamsir 40 tahun, rumah milik Aceng 55 tahun, dan rumah milik Aceng 50 tahun.

Selain rumah milik warga, bangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah juga mengalami kerusakan. Namun, tidak rusak parah seperti tujuh rumah milik warga. []

Berita terkait
Damkar PB Beberkan Penyebab Hujan Batu di Purwakarta
Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Purwakarta Wahyu Wibisono membeberkan penyebab insiden hujan batu di Purwakarta.
Rincian Bangunan Rusak Akibat Hujan Batu di Purwakarta
Kepala Dinas Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Purwakarta Wahyu Wibisono memaparkan jumlah kerusakan bangunan dalam insiden hujan batu.
Guyuran Hujan Tak Surutkan Anak-anak Nikmati HUT Taput
Ratusan anak seusia taman kanak-kanak terpantau tidak menghiraukan guyuran hujan di tengah perayaan hari ulang tahun ke-74 itu.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.