Polres Kediri Kota Siaga Longsor dan Angin Kencang

Polres Kediri Kota bersama stakeholder sudah melakukan simulasi agar warga mengerti dalam penanganan bencana alam.
Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana saat meninjau posko siaga bencana, Senin 6 Januari 2019. (Foto: Tagar/Fendhi Lesmana)

Kediri - Kepolisian Resort (Polres) Kediri Kota menindaklanjuti perintah Kapolda Jawa Timur (Jatim) untuk membentuk posko bencana. Pasalnya, wilayah Kediri menjadi daerah rawan bencana longsor dan angin puting beliung.

Selain membentuk posko bencana, Polres Kediri Kota juga melakukan penanaman 500 pohon pinus di lereng kaki Gunung Wilis.

Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap sejumlah daerah yang rawan bencana saat cuaca ekstrem. Di dalam posko bencana dilengkapi obat obatan, peralatan medis, hingga kelengkapan pertolongan saat bencana terjadi seperti tandu, rompi pelampung dan lain sebagainya.  

Kita juga sudah simulasi bencana ke warga agar mengerti menghadapi bencana alam seperti tanah longsor.

Meski membentuk posko bencana, Miko menegaskan untuk penanggulangan bencana tetap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kediri yang menjadi Leading Sector.

"Leading sector BPBD. Kita juga sudah simulasi bencana ke warga agar mengerti menghadapi bencana alam seperti tanah longsor," ujarnya kepada Tagar, Senin 6 Januari 2020.

Miko menegaskan pihaknya optimis siap sedia jika bencana terjadi di Kabupaten dan Kota Kediri.

"Intinya siap, seandainya terjadi bencana alam longsor, banjir maupun puting beliung di wilayah kita," tegasnya.

Terpisah Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi bencana alam, baik banjir, angin puting beliung dan tanah longsor dengan mendirikan sebanyak 39 posko yang disebar di seluruh Jawa Timur.

"Polda Jatim Polda Jatim tanggap dan kesiapsiagaan antisipasi bencana alam, dari awal dipersiapkan sebelum operasi lilin. Hal ini dilaksanakan berdasarkan instruksi bapak Kapolda Jawa Timur," kata Trunoyudo di Mapolda Jatim.

Menurut mantan Kabid Humas Polda Jabar ini, posko tanggap bencana alam ini akan dioptimalkan kembali. Mengingat analisa dan data BMKG masih ada potensi bencana ataupun curah hujan yang tinggi.

"Dengan ini maka kesiapan Polda Jatim dan jajarannya memerintahkan kepada seluruh Polres- polres yang ada di wilayah Jawa Timur sejumlah 39 itu. Kita sesuaikan dengan kerawanan dari potensi yang ada di wilayahnya masing-masing," imbuh dia

Trunoyudo juga menyampaikan, supaya anggota yang diberi tugas di posko bencana alam ini tetap siap siaga. Karena hujan diperkirakan masih akan terus datang hingga 10 Januari mendatang, dengan intensitas yang cukup tinggi.

"Kami meminta jajaran terkait perlu mewaspadai curah hujan yang tinggi, termasuk dataran pesisir yang rendah, karena pasti banjir. Untuk dataran tinggi atau bukit dan pegunungan tentunya potensi tanah longsor dan beberapa daerah juga memiliki potensi angin puting beliung, seperti kemarin kita ketahui wilayah Surabaya Kota ada pohon roboh dan syarat angka posko," ujar dia.

Untuk saat ini Polda jatim huga sudah membentuk tim yakni dari Polri TNI serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim juga turut dilibatkan dalam penanggulangan bencana ini.

"Jadi tim yang sudah dibentuk bersama dengan pemerintah daerah, yakni Polri, TNI dan BPBD Jatim. Kemudian kita seluruh elemen bersatu padu termasuk Tagana untuk membersihkan kan dan mengevakuasi para korban," ucapnya. []

Berita terkait
Keterlibatan Artis dalam Investasi Bodong di Jatim
Polda Jatim memanggil salah satu artis ibukota karena terlibat dalam hal promosi hingga pembelian saham investasi MeMiles.
1000 Lembar Dolar Palsu Gagal Beredar di Surabaya
Polda Jatim masih memburu pelaku lainnya berinisial ST, tempat MY mendapatkan dolar palsu.
BMKG: Potensi Hujan dan Angin Kencang di Surabaya
BMKG Juanda memprediksi cuaca ekstrem ini akan melanda daerah Magetan dan Kabupaten Pasuruan, termasuk Surabaya.