Polres Gowa Buka Posko Bantuan Wamena-Maluku

Polres Gowa membuka posko bantuan untuk korban kerusuhan dan bencana gempa bumi di Maluku. Posko juga dibuka di setiap polsek di Gowa.
Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga saat menyerahkan sejumlah bantuan ke Posko bantuan Wamena dan Maluku. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Pascaperistiwa kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua beberapa waktu lalu, dan bencana alam yang menimpa Ambon Maluku, mendorong Polres Gowa membuka posko bantuan. Posko dibuka di semua kepolisian sektor (polsek). 

Posko yang dibuka sejak Minggu 6 Oktober 2019 ini sebagai bentuk salah satu aksi kemanusiaan terhadap para pengungsi yang ada di Wamena. Selain itu, posko juga memberikan bantuan bagi korban bencana yang ada di Maluku.

"Aksi kemanuasiaan ini yang dibutuhkan oleh teman-teman yang ada di pengungsian," ujar Kapolres Gowa, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga di Mapolres Gowa, Selasa 8 Oktober 2019.

Kami harus menginformasikan pula kepada warga posko-posko tersebut adalah posko penyesatan. Tidak ada aksi balas dendam di sana. Yang terjadi adalah kejahatan oleh kelompok kriminal bersenjata, bukan perang antarsuku maupun agama

Lanjut Kapolres, posko bantuan juga dibuka di seluruh polsek di Gowa. Dengan demikian masyarakat yang ingin memberi bantuan bisa melalui posko kepolisian. Termasuk mereka yang ingin menyumbang dalam bentuk uang tunai. 

Menurut Kapolres pihaknya akan melakukan secara transparan dengan membuatkan tanda terima uang tersebut. Selanjutnya, dana itu akan disalurkan ke Wamena maupun Ambon.

"Kemanusiaan kita tergerak, Kami mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Gowa untuk bisa membantu teman-teman kita, saudara kita yang ada baik di Maluku maupun di Wamena," kata Shinto. 

"Masyarakat bisa datang ke posko bantuan memberikan sumbangsih baik sembako maupun pakaian layak pakai, dan barang-barang lainnya yang memang dibutuhkan," ujarnya.

Terkait adanya posko jihad atau relawan, Polres Gowa menegaskan akan membubarkannya. Kepolisian bakal bertindak tegas terhadap posko-posko yang memaknai seolah-olah ada keributan berbasis SARA di Wamena.

Kapolres mengatakan, jika yang terjadi di wamena itu bukan konflik Suku, Agama Ras (SARA), tetapi aksi kejahatan dari kelompok kriminal bersenjata. Saat ini pelakunya sedang dikejar oleh kepolisian daerah setempat.

"Kami harus menginformasikan pula kepada warga posko-posko tersebut adalah posko penyesatan. Tidak ada aksi balas dendam di sana. Yang terjadi adalah kejahatan oleh kelompok kriminal bersenjata, bukan perang antarsuku maupun agama," kata dia menegaskan.

Sejauh ini bantuan yang sudah masuk berupa uang tunai sekitar Rp 4 juta, gula pasir, dan mie instan. []

Baca juga:

Berita terkait
PPP Tidak Buka Pendaftaran Pilkada Gowa
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Gowa, tidak membuka pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati.
Pilkada Gowa 2020, Gerindra Buka Pendaftaran
DPC Partai Gerindra Kabupaten Gowa membuka secara resmi pendaftaran bakal calon Bupati dan wakil Bupati Gowa tahun 2020 mendatang.
Seorang Kakek di Gowa Dibacok, 23 Jahitan di Kepala
Pelaku pemarangan terhadap kakek, usia 61 tahun, di Kabupaten Gowa, akhirnya mendekam di balik jeruji besi.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.