Polisi Jaga Ketat 4 Gereja di Banda Aceh

Empat gereja di pusat ibu kota Provinsi Aceh itu adalah GPIB, HKBP, GMI dan Gereja Katolik Hati Kudus.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh memprioritaskan pengamanan di empat gereja di Banda Aceh jelang perayaan Natal dan tahun baru 2020. Empat gereja di pusat ibu kota Provinsi Aceh itu adalah GPIB, HKBP, GMI dan Gereja Katolik Hati Kudus.

Kapolresta Banda Aceh, Komisaris Besar Polisi Trisno Riyanto mengatakan, dalam pengamanan mereka mengerahkan sebanyak 102 personel. Jumlah itu akan ditambah dengan kekuatan dari TNI, Satpol PP dan WH dan pihak terkait lainnya.

“Pos pengamanan nanti akan kita bangun di beberapa gereja yang ada di wilayah hukum Polresta Banda Aceh, ada di Peunayong, ada tiga atau empat gereja,” kata Trisno di Banda Aceh, Jumat 20 Desember 2019.

Trisno menjelaskan, pos pengamanan itu akan didirikan mulai 23 Desember 2019 sampai 1 Januari 2020 atau selama Operasi Lilin 2019 berlangsung. Selain di tempat ibadah, pos pengamanan juga didirikan di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.

“Kita dirikan satu pos di penyebrangan Ulee Lheue, personel yang dilibatkan, untuk personel polri kita sebanyak 102 orang, nanti kita koordinasi dengan pihak TNI, kurang lebih nanti sekitar 8 atau 10 orang dan nanti kita juga koordinasi dengan Satpol PP dan dinas perhubungan untuk sama-sama kita melaksanakan pengamanan Natal dan tahun baru 2020,” katanya.

Pos pengamanan nanti akan kita bangun di beberapa gereja.

Selain itu, kata Trisno, pengamanan juga akan dilakukan di tempat-tempat wisata di wilayah hukum Polresta Banda Aceh. Di samping itu, juga di tempat-tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan dan perayaan Natal dan tahun baru.

Mengenai ancaman terorisme, Trisno menjelaskan bahwa sejauh ini wilayah hukum Polresta Banda Aceh masih cukup aman dan kondusif. Meski demikian, pihaknya tetap mengantisipasi ancaman-ancaman tersebut, dengan cara pembinaan masyarakat dan melakukan upaya-upaya di bidang intelijen.

“Saya kira masih aman. Namun, tidak menutup kemungkinan kita tetap melakukan upaya-upaya baik upaya di bidang intelijen maupun upaya-upaya di bidang pembinaan masyarakat,” ujar Trisno.

Dalam kesempatan itu, Trisno juga menyebutkan bahwa Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banda Aceh sudah membuat larangan maupun imbauan jelang perayaan Natal dan tahun baru 2020. Imbuan itu nantinya akan disebar kepada masyarakat.

“Jadi, sebentar lagi imbuan itu akan dipampangkan atau disebarkan di seluruh tempat-tempat yang ada di Banda Aceh,” ujar Trisno.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menurunkan 2435 personel untuk mengamankan hari raya Natal dan tahun baru di provinsi setempat. Jumlah tersebut terdiri dari 917 personel kepolisian dan 1518 personel dari TNI, Dishub, Satpol PP dan WH, Jasa Raharja, BPBA, PMI, Pramuka, Dinkes, Orari, Denpom, ASDP, PLN, Angkasa Pura dan Organda.

“Kita melibatkan sekitar 2435 personel, itu yang terdiri dari beberapa stakholder yang ada, baik polisi, TNI, maupun dari unsur pemerintahan, dari organisasi dan stakholder yang berhubungan dengan operasi lilin dalam rangka persiapan natal dan tahun baru,” kata Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Komisaris Besar Polisi Ery Apriyono usai apel Operasi Lilin Tahun 2019 di Mapolda Aceh, Kamis 19 Desember 2019.

Ia menyebutkan, operasi lilin akan berlangsung mulai 23 Desember 2019 sampai 1 Januari 2020. Dalam kurun waktu ini, pihaknya akan fokus pada pengamanan gereja, terminal, pelabuhan, bandara, pusat perbelanjaan, objek wisata, lokasi-lokasi perayaan tahun baru dan daerah yang sering terjadi bencana alam.

Selain itu, Polda Aceh juga mendirikan 44 pos pengamanan dan 26 pos pelayanan yang tersebesar di sejumlah titik di Aceh. Pos tersebut ditempati oleh polisi, TNI, Dinas Perhubungan dan pihak terkait lainnya.

“Sasaran dalam operasi ini ada beberapa macam sasaran, sasaran orang dan juga sasaran barang, sasaran orang jelas masyarakat yang berhubungan dengan kegiatan menyambut perayaan tahun baru, itu yang akan pergi ke gereja,” kata Ery. []

Berita terkait
Kesal Gara-gara Utang, Pedagang di Aceh Dibunuh
CM, 43 tahun, ibu rumah tangga asal Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh ditangkap polisi karena membuhuh Baliana, 55 tahun.
Jelang Nataru, Komoditas Bahan Pokok di Aceh Naik
Jelang perayaan hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 sejumlah harga bahan kebutuhan pokok di Kota Subulussalam, Aceh tampak berangsur naik.
2.435 Personel Amankan Natal dan Tahun Baru di Aceh
Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menurunkan 2.435 personel untuk mengamankan hari raya Natal dan tahun baru di provinsi setempat.