Jakarta - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, menyerang balik mantan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK, Sujanarko.
Menurut Bima, Sujanarko, yang mengajak BKN perang terbuka terkait tes wawasan kebangsaan (TWK), tidak tahu malu. Sebab, status Sujanarko sudah masuk masa pensiun sejak pekan lalu.
Pasalnya Sujanarko telah mengabdi di KPK selama 17 tahun dan menjadi satu dari 75 pegawai KPK yang tidak lolos TWK untuk alih status menjadi ASN.
"Kok enggak malu ikut tes jadi ASN?" ucap Bima, Kamis, 27 Mei 2021.
Bima tidak mempermasalahkan Sujanarko yang memperjuangkan nasib para pegawai KPK yang tidak lolos TWK untuk menjadi ASN.
"Yang bersangkutan tidak lolos administrasi untuk bisa ikut tes TWK karena faktor usia, kok bisa ikut?" ucapnya.
Menangapi terkait ajakan atau seruan perang terbuka yang dilayangkan oleh Sujanarko ke Bima sebagai pimpinan BKN tidak menghiraukannya.
"Biarin aja," ucap Bima.
Yang bersangkutan tidak lolos administrasi untuk bisa ikut test TWK karena faktor usia.
Sebelumnya, Sujanarko menantang Kepala BKN Bima Haria untuk membuktikan dirinya tidak bisa dididik atau dilabeli merah terkait hasil TWK.
"Saya enggak membedakan antara 24 dan 51 pegawai, tapi menurut saya Bima Haria harus bertanggung jawab juga. Sebut nama saya nggak apa-apa, ini kayaknya kita harus perang terbuka deh. Dia biar nggak ngumpet terus gitu, ini nggak profesional," ujar Sujanarko, kepada wartawan, Kamis, 27 mei 2021.
"Apa bedanya saya dengan teroris? Apa bedanya saya dengan pasukan separatis. Sampaikan ini ke Bima untuk bisa menjawab itu. Apa argumentasinya?” ucapnya.
“Saya sedang berpikir untuk lakukan somasi terhadap Bima, paling tidak dia harus bisa menjawab, dan punya bukti fakta, bahwa saya tidak bisa dididik, saya dilabeli merah, apa buktinya?," katanya.
- Baca Juga: Nasib 75 Pegawai KPK Versus Nasib Ketua KPK Firli Bahuri
- Baca Juga: Jokowi: Hasil TWK Jangan Dijadikan Dasar Pemberhentian Pegawai KPK
Menurutnya, metodologi TWK yang dilangsungkan tidak pernah diberi penjelasan kepada para pegawai secara detail dan apa yang terjadi bila pegawai tidak lolos. []