Jakarta - Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis Uchok Sky Khadafi menuding ada persekongkolan politik menyoal pembentukan panitia kerja (Panja) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menyelesaikan kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
"Jadi dengan adanya Panja, itu sudah damai-damai. Di belakang layar sudah selesai. Jiwasraya secara politik itu sudah selesai," ujar Uchok kepada Tagar, Selasa, 28 Januari 2020.
Makanya itu harus dibongkar. Itu tugas Kejaksaan (yang) harus membongkar itu.
Baca juga: Reaksi Sri Mulyani Disebut SBY di Kasus Jiwasraya
Selain itu, Uchok beranggapan ada kesengajaan pihak-pihak tertentu untuk melakukan korupsi di perusahaan pelat merah tersebut.
"Ya ini memang disengaja ini," kata dia.
Kendati demikian, Uchok menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus tersebut kepada Kejaksaan Agung. Dia enggan menduga-duga siapa dalang di balik korupsi yang menjangkit Jiwasraya.
"Ya itu lah dugaan publik kan. Makanya itu harus dibongkar. Itu tugas Kejaksaan (yang) harus membongkar itu. Kalau Kejaksaan bongkar, bagus itu," tuturnya.
Baca juga: Kasus Jiwasraya, SBY: Kenapa Saya Dipersalahkan?
Sebelumnya, Komisi XI DPR RI telah menyepakati pembentukan Panja untuk pengawasan kinerja industri jasa keuangan, sekaligus menyelesaikan persoalan di Asuransi Jiwasraya.
Selain Jiwasraya, ada pula perusahaan lainnya yang menjadi subjek kerja Panja, seperti Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bersama 1912, PT Asabri (Persero), PT Taspen (Persero), dan PT Bank Muamalat Tbk.
Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto mengatakan pembentukan Panja telah disetujui pemerintah, khususnya mitra kerja DPR RI, salah satunya adalah Kementerian Keuangan. Keputusan tersebut dilakukan usai rapat kerja pada Senin, 20 Januari 2020.
"Permasalahan yang terjadi di industri jasa keuangan saat ini dirasa sudah sangat mengkhawatirkan," kata Dito di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2020. []