Liem Swie King dan Sederet Atlet Dunia Hasil PB Djarum

PB Djarum resmi menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun 2020. Dari sejarahnya, PB Djarum melahirkan sederet atlet kelas dunia.
Liem Swie King (Foto: Screenshot YouTube)

Jakarta -  Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum (PB Djarum) resmi menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun 2020. Penyebabnya, PB Djarum tak ingin berseteru dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Generasi terbaru PB Djarum yang masih aktif bermain adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan, dan Tontowi Ahmad.

KPAI menuding adanya eksploitasi anak pada audisi umum bulu tangkis yang dilangsungkan PB Djarum. Mereka bahkan turun ke area audisi dan kantor Djarum untuk menyampaikan aspirasi.

PB DjarumAnak-anak mengikuti Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 PB Djarum di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (8/9/2019). (Foto: Antara/Idhad Zakaria)

"Keputusan untuk menghentikan audisi baru kita putuskan sejak rapat hari Rabu, 4 September 2019. Ini bukan keputusan emosional. Ini sangat rasional," ujar Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, di Purwokerto, Minggu, 8 September 2019, seperti diberitakan Antara.

Baca juga: PB Djarum Mundur!

Nama PB Djarum dalam ranah bulu tangkis nasional bahkan dunia sudah melegenda. Sederet atlet peraih emas olimpiade, juara dunia, All England, Asian Games, Sea Games, dan kejuaraan bulu tangkis dunia lainnya lahir dari pembinaan sejak dini di PB Djarum.

Mengutip Wikipedia, PB Djarum diresmikan pada tahun 1969. Awalnya perkumpulan ini didirikan hanya sebagai kegiatan penyaluran hobi bagi karyawan pabrik rokok Djarum di Kudus. Namun, pada tahun 1969, akhirnya yang ikut berlatih bukan hanya karyawan, melainkan juga pemain dari luar. Ini adalah awal dari pembinaan Djarum dalam menyumbang pemain nasional dimulai.

Didorong kecintaan Robert Budi Hartono (CEO PT Djarum) pada bulu tangkis serta tingginya kegemaran karyawan PT Djarum bermain dan berlatih pada olahraga yang sama. Maka pada tahun 1969 barak (tempat karyawan melinting rokok) di Jalan Bitingan Lama (sekarang jalan Lukmonohadi) No. 35,  Kudus, Jawa Tengah  pada sore hari digunakan sebagai tempat berlatih bulu tangkis di bawah nama komunitas Kudus.

Berawal dari situ, lahirlah atlet muda berbakat, Liem Swie King yang meraih prestasi demi prestasi secara gemilang, menumbuhkan keinginan Budi Hartono untuk serius mengembangkan kegiatan komunitas Kudus menjadi organisasi PB Djarum.

Baca juga: KPAI dan PP PBSI Tanggapi Pamitnya PB Djarum

PB Djarum pernah gilang-gemilang ketika Indonesia merebut Piala Thomas pada 1984 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kala itu, dari delapan pemain, tujuh di antaranya berasal dari PB Djarum yaitu Liem Swie King, Hastomo Arbi, Hadiyanto, Kartono, Heryanto, Christian Hadinata, dan Hadibowo. Satu pemain lagi adalah Icuk Sugiarto.

Kevin SanjayaGanda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kanan) dan Marcus Fernaldi Gideon mengembalikan kok ke ganda putra Korea Selatan Choi Solgyu dan Seo Seung Jae pada babak kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Rabu (21/8/2019).Kevin merupakan hasil binaan PB Djarum. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak)

Sederetan atlet PB Djarum telah mengukir prestasi di ajang internasional, mereka adalah: Alan Budikusuma, Antonius Budi Ariantho, Ardy B. Wiranata, Budi Santoso, Christian Hadinata, Denny Kantono, Eddy Hartono, Hadibowo Susanto, Hadiyanto, Hariyanto Arbi, Hastomo Arbi, Heryanto, Ivana Lie, Kartono, Liem Swie King, Minarti Timur, Rudy Gunawan, Yuliani Santosa, Yuni Kartika, Zelin Resiana, dan Liliana Natsir.

Generasi terbaru PB Djarum yang masih aktif bermain adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan, dan Tontowi Ahmad. []


Berita terkait
Tak Ada Asap Rokok di PB Djarum (Bagian 1)
Tak ada asap rokok di gedung olahraga PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah. Kalau ada atlet ketahuan merokok, langsung dikeluarkan.
Tak Ada Asap Rokok di PB Djarum (Bagian 2-Selesai)
Pertentangan Komisi Perlindungan Anak Indonesia vs Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum tentang isu eksploitasi sudah sampai pada titik temu.
Denny Siregar: Ketika KPAI Menggugat PB Djarum
KPAI mendadak menyerang Perkumpulan Bulu tangkis Djarum karena mengeksploitasi anak demi keuntungan perusahaannya. Tulisan opini Denny Siregar.
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan