Berpolemik dengan KPAI, PB Djarum Akhirnya Mengalah

PB Djarum akhirnya sepakat mengalah, dengan tidak lagi menggunakan merk, logo dan brand image produk dalam audisi dan pembinaan atlet bulu tangkis.
Pebulu tangkis hasil Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis mengikuti latihan di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin (9/9/2019). (Foto: Antara/Yusuf Nugroho)

Jakarta - Perusahaan rokok Djarum akhirnya sepakat mengalah, dengan tidak lagi menggunakan merk, logo dan brand image produk dalam penyelenggaraan audisi pencarian dan pembinaan atlet bulu tangkis nasional yang dilakukan Djarum Foundation, termasuk mengganti nama audisi Persatuan Bulu Tangkis (PB) Djarum menjadi audisi umum.

Hal ini diungkapkan secara resmi oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto, melalui keterangan tertulis kepada Tagar, Kamis, 12 September 2019.

Menurutnya, keputusan pihak Djarum dilakukan usai Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kemenko PMK, Kemenkes, Bappenas dan Kemenpora turun tangan membahas polemik penggunaan merk rokok dalam audisi PB Djarum.

"Dalam PP 109 Tahun 2012, telah mengatur cukup jelas bahwa penyelenggaraan kegiatan yg disponsori rokok meskipun bagian dari tanggungjawab sosial tidak boleh menampilkan merek, logo dan brand image zat adiktif berupa rokok," kata Susanto dalam keterangannya yang diterima Tagar, Kamis malam, 12 September 2019.

Baca juga: PB Djarum Mundur!

"Kami meyampaikan ucapan terimakasih kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kemenko PMK, Kemenkes, Bappenas dan Kemenpora yang ikut membahas dan ikut serta memastikan PP tersebut berjalan dengam baik agar paparan brand image rokok tidak menyasar kepada usia anak," kata dia.

Polemik bermula sewaktu KPAI mendesak Djarum Foundation berhenti menggunakan anak sebagai media promosi citra merek dagang rokok Djarum melalui audisi beasiswa bulu tangkis.

Komisioner KPAI Bidang Kesehatan dan NAPZA Sitti Hikmawatty mengatakan, KPAI pernah memanggil pihak Djarum Foundation untuk membicarakan hal ini. Ia mengaku telah menjelaskan pengertian eksploitasi anak kepada pihak rokok tersebut.

Narasi-narasi di media sosial semakin tak tentu arah. Padahal KPAI menjalankan tugas pengawasan.

"Pihak Djarum memang menolak dikatakan kegiatan tersebut bentuk eksploitasi, tapi tentu saja patokan eksploitasi ini harus kembali merujuk pada undang-undang ataupun payung hukum yang ada di Indonesia, bukan atas persepsi pihak tertentu," kata dia.

Menanggapi hal itu, Djarum Foundation sebagai yayasan yang menaungi kegiatan pencarian bibit-bibit atlet nasional Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis menyatakan kegiatan mereka tidak terkait kampanye produk rokok dan justru melarang penjualannya.

"Kami menggunakan kaos sebagai identitas. Kegiatan Audisi Umum Bulu Tangkis itu secara tegas tidak menjual atau kampanye rokok karena tidak terkait merek rokok," kata Program Manajer Komunikasi Bakti Olahraga Djarum Foundation Budi Darmawan kepada Antara di Jakarta.

Konfrontasi kian meruncing. PB Djarum sempat menyatakan mundur atau pamit, tidak lagi melakukan audisi mencari bibit unggul pemain bulu tangkis Indonesia.

Keputusan PB Djarum untuk menjadikan angkatan 2019 menjadi tahun terakhir berlangsungnya Audisi Umum Bulu Tangkis, mendapat reaksi dari warganet di media sosial. Banyak masyarakat yang menilai KPAI memiliki agenda tertentu untuk mempersulit bibit-bibit muda berprestasi untuk muncul ke permukaan.

"Narasi-narasi di media sosial semakin tak tentu arah. Padahal KPAI menjalankan tugas pengawasan agar anak-anak tak terpapar brand image zat adiktif berupa produk tembakau," kata Susanto.

"Kita tentu tidak ingin anak Indonesia ke depan terpapar zat adiktif rokok yang melemahkan kualitas SDM indonesia. Padahal Pemerintah saat ini dalam rangka mewujudkan SDM unggul menargetkan prevalensi anak terpapar rokok menjadi 5.4 persen yang tahun sebelumnya 9.1 persen," ujar dia. []

Berita terkait
KPAI Jelang Pertemuan dengan PB Djarum
Ketua KPAI Susanto menegaskan publik melihat persoalan terkait Audisi Beasiswa Bulutangkis Djarum secara jernih
Ganjar Pranowo Berharap Ada Jalan Tengah KPAI-PB Djarum
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyayangkan sikap PB Djarum menyetop audisi kepada talenta-talenta bulu tangkis, di sejumlah daerah mulai 2020
Tiga Ajang Pencari Bakat Bulu Tangkis Selain PB Djarum
Selain PB Djarum, ada tiga perkumpulan bulu tangkis yang melakukan penjaringan terhadap anak-anak berprestasi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.