Gowa - Operator alat berat jenis Bomag atau pemadat, Usman Deng Liang, 23 tahun yang tergelincir kedalam jurang meninggal ditempat lantaran kepala korban remuk. Berawal saat korban diperintahkan oleh pengawas lapangan PT Nindya Karya (persero), Muh Syarif melakukan pemadatan Chute Spillway atau saluran pelimpahan air Bendungan Karraloe yang terletak di Desa Garing Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kondisi area saluran pelimpahan air itu memang beresiko, selain karena medan yang miring, jurang pelimpahan juga sangat terjal dan tinggi. Namun Usman menyanggupi untuk melakukan pemadatan timbunan menggunakan alat Bomag.
Sekitar pukul 11.00 Wita pemadatan timbunan di saluran pelimpahan dilaksanakan namun baru sekitar 10 menit Bomag yang dia kendalikan hilang keseimbangan diakibatkan medan yang miring.
Tim kepolisian telah melakukan langkah-langkah penanganan dengan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan visum untuk korban.
Bomag dan operator terguling sejauh 50 meter ke dasar saluran pelimpahan. Saat Bomag berhenti tersangkut didasar saluran pelimpahan, korban kemudian diperkirakan terlempar keluar sejauh 6 meter.
Kapolsek Tompobulu, Iptu Hasbullah yang dikonfirmasi membenarkan soal kejadian tersebut.
"Tim kepolisian telah melakukan langkah-langkah penanganan dengan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan visum untuk korban," kata Hasbullah saat dikonfirmasi Jumat, 29 November 2019.
Usai kejadian itu Usman dievakuasi ke RSU Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto untuk visum. Setelah di visum dibawa ke rumah duka oleh keluarga dan pihak proyek tempat korban bekerja kemudian dimakamkan hari itu juga di pekuburan umum Dusun Garing, Desa Garing.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis RSUD Lanto Daeng Pasewang Jeneponto, korban mengalami luka robek pada mata kiri, remuk pada dahi, telinga kiri terputus, luka mata kanan, luka lecet pada dada, luka lecet tangan kanan, luka lecet bahu kanan dan luka lecet pada paha kiri.
Setelah mengetahui korban mengalami kecelakaan kerja, pihak pelaksana bersama Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) PT Nindya Karya bersama pihak security bendungan Karaloe langsung mengevakuasi korban.
Jenazah almrahum ditandu dan diangkat menggunakan mobil safety patrol K3 didampingi kedua orang tua korban menuju ke RSUD Lanto Dg Pasewang, Jeneponto guna dilakukan pemeriksaan medis visum et repertum.
Setelah diberikan pemahaman oleh manajemen PT. Nindya Karya terkait peristiwa yang menimpa Usman, pihak keluarga, yakni orang tua, istri dan saudara korban telah menerima kejadian tersebut.
Korban dimakamkan Selasa, 27 November 2019 pukul 10.00 Wita di TPU Tinonggo, Dusun Garing.
Terpisah Azis Muhaimin selaku humas dan kepala teknik tambang PT. Nindya Karya proyek bendungan karaloe yang turut dikonfirmasi mengatakan, saat ini pihak manajemen sementara dalam tahap persiapan berkas untuk mengurus BPJS Ketenagakerjaan korban Usman.
"Kalau sekarang pihak manajemen dalam tahap pengurusan BPJS Ketenagakerjaan untuk almarhum. Kami dari managemen kalau ada kejadian seperti ini kami tidak tinggal diam. Tapi kami care terhadap setiap pekerja yang mengalami musibah dan insya Allah semua karyawan akan diperlakukan sama dalam hal kesejahteraan bersama," jelas Azis Muhaimin. []
Baca juga:
- Survei LSI Elektabilitas Adnan di Gowa Sangat Tinggi
- Masyarakat Gowa Waspada Bencana Banjir Bandang
- Makna Hari Guru Dimata Guru Honorer di Gowa