Masyarakat Gowa Waspada Bencana Banjir Bandang

Masyarakat Kabupaten Gowa diminta waspada banjir dan tanah longsor saat musim hujan tiba. Karena berkaca dari awal tahun 2019 yang lalu.
Banjir Bandang yang melanda Kabupaten Gowa pada awal tahun 2019 yang lalu. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Masyarakat Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sul-Sel) diminta siap siaga dan mengambil langkah antisipsi jelang musim hujan. Hal ini dilakukan Pemkab Gowa dimana tahun sebelumnya terjadi bencana alam luar biasa di Gowa, tanah longsor di dataran tinggi dan banjir bandang disebagian dataran rendah menelan puluhan korban dan kerusakan infrastruktur, khususnya beberapa jembatan.

Imbauan itu dilakukan dengan mengeluarkan surat edaran yang diteken langsung Wakil Bupati Gowa, Abdul Rauf Mallaganni Karaeng Kio. Surat edaran ini adalah tindak lanjut dari imbauan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan. Surat dengan nomor 360/031/BPBD juga meminta kepada pemerintah kecamatan untuk intens menyampaikan kepada masyarakat.

Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni meminta seluruh camat untuk memenindak lanjuti apa yang menjadi arahan Bupati Gowa. Termasuk pula rutin melakukan doa bersama pada kegiatan Jumat Ibadah yang mulai dilakukan hingga ke tingkat kecamatan.

Berdasarkan laporan BMKG curah hujan yang akan terjadi di wilayah Kabupaten Gowa agak ekstrim.

"Instruksi dari Bapak Bupati Gowa yaitu memerintahkan seluruh masyarakat khusus pada kegiatan Jumat Ibadah agar rutin berdoa agar dijauhkan dari bencana. Perlu adanya doa secara spiritual untuk meminta perlindungan dari Allah SWT," ungkapnya, Rabu, 27 November 2019.

Selain imbauan, langkah antisipasi lainnya yakni dengan melakukan latihan mitigasi tim gabungan penanggulangan bencana. Dimana dalam tim itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bekerjasama Komando Resort Militer 141 Toddopuli, Kodam XIV Hasanuddin, tim gabungan TNI, Polri, Satpol PP, Basarnas, Tim Tanggap Bencana (Tagana) hingga Damkar.

Kepala BPBD Gowa Ikhsan Parawangsa menyebutkan, tim gabungan telah diberi bekal bagaimana pertahanan masyarakat dan kesiapannya saat terjadi bencana alam baik banjir maupun longsor. Apalagi di wilayah Kabupaten Gowa ini ada dua dataran rendah rawan bajir dari 18 kecamatan yang tersebar, di wilayah dataran rendah biasa terjadi banjir dan angin kencang, sementara di wilayah dataran tinggi terjadi longsor dan kebakaran hutan dan lahan.

Tak hanya tim gabungan, khusus di wilayah dataran tinggi, masyarakat mulai diberikan pelatihan jika terjadi bencana alam seperti longsor. Mulai dari memberikan pengetahuan tentang jalur evakuasi, titik kumpul, jalur pengungsian, cara membuat dapur umum dan lainnya.

Untuk potensi bencana seperti tahun sebelumnya kami tidak bisa memprediksi.

"Pengetahuan ini diberikan khususnya kepada masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana," ujar Iksan.

Berdasarkan kondisi iklim yang dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa hujan di wilayah Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Gowa terjadi mulai November 2019 hingga Maret 2020. Untuk puncak terjadinya hujan yakni akhir November, Desember dan Januari 2020.

"Berdasarkan laporan BMKG curah hujan yang akan terjadi di wilayah Kabupaten Gowa agak ekstrim lagi sehingga memungkinkan untuk terjadinya banjir dan longsor," tambah Iksan.

Meski begitu, dia tidak bisa memprediksi ancaman bencana. Pada tahun lalu, bendungan Bili-bili yang dimana memiliki luas waduk terbesar di Sul-Sel over kapasitas. Sehingga pintu pembuangan langsung dibuka dengan skala besar yang mengakibatkan sejumlah perumahan atau kompleks pemukiman didataran rendah mengalami banjir bandang. Tidak hanya itu sejumlah jembatan di aliran sungan Jenneberang juga putus.

"Untuk potensi bencana seperti tahun sebelumnya kami tidak bisa memprediksi. Itu menjadi ketentuan yang maha kuasa, hanya saja kita tetap mengantisipasi hal tersebut jika terjadi," ujar Iksan. []

Baca juga:

Berita terkait
Banjir di Gowa, Enam Orang Dilaporkan Meninggal
Banjir terjadi di sembilan kecamatan pada dataran rendah dan tanah longsor di beberapa lokasi dataran tinggi.
Banjir Beruntun, 330 Warga Solsel Mengungsi
Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, diterjang banjir tiga berturut-turut. Sampai kini ratusan masyarakat masih mengungsi.
Banjir Bandang di Kabupaten Agam, 80 Warga Mengungsi
BPBD Kabupaten Agam melakukan evakuasi terhadap 80 warga yang terkena dampak banjir bandang yang terjadi Rabu 20 November 2019.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.