Makna Hari Guru Dimata Guru Honorer di Gowa

Seorang guru honorer di Kabupaten Gowa yang sudah mengabdi selama 32 tahun, berharap diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Abdul Rahim, 49 tahun, seorang guru yang telah mengabdi selama 32 tahun dengan status honorer di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Batumenteng Desa Berutallassa Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa, Sul-Sel. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Abdul Rahim, 49 tahun, seorang guru yang telah mengabdi selama 32 tahun dengan status honorer memiliki cara tersendiri memaknai perayaan Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 November 2019. Baginya guru adalah profesi yang memiliki peran penting untuk sebuah negara. Maju tidaknya sebuah negara, tergantung dari kualitas dan keikhlasan para gurunya.

Ditangan gurulah Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa ini dibangun. Jika pendidikan dan guru baik, kata Abdul Rahim maka negara ini akan dengan mudah mencetak generasi yang handal dan mampu bersaing.

Abdul Rahim mengabdi sebagai guru honorer selama 32 tahun. Dia digaji tidak seberapa, bahkan untuk keperluan hidup sehari-hari pun tidak cukup. Akan tetapi semangatnya untuk mencetak generasi handal tidak pernah surut. Bagi lelaki kelahiran 3 Mei 1970 ini status honorer maupun pegawai Negeri sipil (PNS) bukan suatu alasan untuk tidak mengabdi.

Saya berharap Pendidikan lebih diperhatikan dan diutamankan.

"Yang paling penting adalah bagaimana anak-anak generasi bangsa dan negara Indonesia khususnya di Desa Berutallasa ini bisa mendapatkan pendidikan yang layak serta mencerdaskan anak didik kita," kata Rahim saat dimintai tanggapanya soal perayaan HGN, Senin, 25 November 2019.

Sehari-harinya, Pak Rahim begitu dia akrab disapa, mengajar disebuah daerah terpencil. Tepatnya di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Batumenteng Desa Berutallassa Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa, Sul-Sel.

Setiap hari ayah dari empat orang anak ini memulai aktifitas mengajarnya pukul 07:00 hingga 13:00. Di sekolah, pak Rahim mengajar dua mata pelajaran agama, yaitu Fiqih dan Alquran Hadist.

Warga Batumenteng selalu menyebut, bukan pak Rahim namanya jika tidak bisa mengajar semua mata pelajaran di sekolah dia mengabdi. Tak jarang, Pak Rahim juga mengisi kelas yang kosong jika salah seorang guru mata pelajaran berhalangan hadir.

Hal tersebut dilakukannya dengan penuh keikhlasan dan kedisiplinan untuk menjalankan amanah yang melekat pada dirinya. Tidak banyak alasan bagi Pak Rahim, mencerdaskan anak bangsa adalah cita-cita mulia yang dia genggam erat-erat.

HGN bagi Pak Rahim, bukan hanya sekedar momentum yang digunakan menghabiskan euforia berlebihan. Tapi lebih dari itu, sebagai moment untuk merefleksi perjuangan tenaga pendidikan atau para guru di bangsa ini.

Pak Rahim berharap, negara punya rasa iba kepada mereka yang telah berjuang untuk generasi bangsa, jika ada honorer yang telah lama mengabdi, mestinya negara mengangkat dia sebagai PNS.

"Saya berharap Pendidikan lebih diperhatikan dan diutamankan sebagai dasar dalam memajukan wilayah, Desa, Kabupaten, Provinsi bahkan Negara. dan Kalau bisa guru honor yang mengabdi lama untuk dunia pendidikan di PNS kan," harapnya.

Selain mengajar, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Pak Rahim yang sudah memilki 5 orang cucu ini memanfaatkan sisa waktunya untuk berkebun seketika pulang sekolah. Tapi bukan berarti Pak Rahim tidak menjalankan fungsinya sebagai guru meskipun berada di luar sekolah. Dia banyak memberi pelajaran dalam suasana apa pun.

"Saya juga berharap agar pemerintah lebih memperhatikan pendidikan khsusunya kesejahteraan para guru," ujar pak Rahim. []

Baca juga:

Berita terkait
Polres Gowa Amankan 3 Bandar Narkoba 9 Pengguna
Polres Gowa menangkap 12 pelaku penyalahgunaan obat terlarang, dari 12 pelaku, tiga diantaranya pengedar dan 9 pengguna.
Masjid Megah Tengah Hutan Gowa untuk Pekerja Kebun
Masjid megah di tengah hutan di Kabupaten Gowa, dibangun oleh pemiliknya yang juga juragan kopi khusus untuk para pekerja di kebunnya.
Cerita di Balik Masjid Megah di Tengah Hutan Gowa
Putra pemilik masjid megah di tengah hutan angkat bicara terkait pembangunan masjid tersebut oleh ayahnya.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.