Kronologi Duel Tetangga Berakhir Duka di Gunungkidul

Motif asmara penyebab Paniyati, warga Gunungkidul tewas. Pelakunya adalah Ketua RT. Keduanya sempat akan behubungan intim sebelum janda ini tewas.
Konferensi pers terkait kasus pembunuhan terhadap Paniyati di Mapolres Gunungkidul pada Jumat 3 Januari 2020.(Foto: Tagar/Hidayat)

Gunungkidul - Motif asmara menjadi penyebab Paniyati 50 tahun, warga Dusun Sunggingan, Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, tewas. Korban dan Suratmin 55 tahun, sempat akan berhubungan intim, tetapi terjadi cek-cok dan akhirnya korban tewas.

Kepolisian sudah menetapkan Suratmin sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus ini. Suratmin merupakan tetangga korban sekaligus sebagai Ketua RT setempat. Suratmin diketahui sudah punya anak dan istri. Sedangkan Paniyati seorang janda.

Kapolres Gunungkidul, Ajun Komisaris Besar Polisi Agus Setiawan mengatakan Suratmin merasa sakit hati karena Paniyati mengungkapkan ingin menjalin hubungan dengan laki-laki lain. Suratmin lantas melakukan penganiyaan terhadap Paniyati. 

"Saat melakukan penganiyaan, korban sempat memberikan perlawanan. Namun korban akhirnya meninggal dunia," katanya saat konferensi pers di Mapolres Gunungkidul pada Jumat 3 Januari 2019.

Setelah mengetahui korban tewas, Suratmin berniat melakukan bunuh diri, tetapi gagal. Saat ditemukan warga di lokasi kejadian di Bukit Batur Agung, korban tewas dan Suratmin kritis. "Setelah meninggal, tersangka ada niat melakukan bunuh diri tapi tidak tewas," kata Kapolres.

Agus mengatakan antara Suratmin dengan Paniyati sudah menjalin asmara selama tiga tahun terakhir. Keduanya pun sering memadu kasih di sekitar lokasi kejadian. Sebab di tempat tersebut berdekatan dengan lahan pertanian yang digarap masing-masing.

Sempat akan melakukan hubungan intim.

Agus menyebut kronologi awal kejadian, Paniyati berangkat ke lokasi kejadian itu sekitar pukul 15.00 WIB pada Selasa 31 Desember 2019. Selang 10 menit kemudian disusul oleh Suratmin. 

Keduanya melakukan pertemuan di Bukit Batur Agung perbatasan antara Kecamatan Karangmojo dan Ponjong. "Sempat akan melakukan hubungan intim," kata Agus.

Namun sebelum hubungan tubuh itu dilakukan, percekcokan terjadi. Hingga akhirnya Paniyati tewas, sedangkan Suratmin kritis. "Ditemukan warga sekitar pukul 19.30 WIB," ucapnya.

Polisi kemudian melakukan penyelidikan hingga akhirnya kasus tersebut terungkap. Suratmin kini ditahan dan dikenai Pasal 338 mengenai pembunuhan. "Ancaman hukuman 15 tahun penjara," katanya.

Agus mengungkapkan beberapa barang bukti juga telah disita. Di antaranya dua buah sabit milik korban dan tersangka, pakaian, serta handphone.

Agus mengatakan antara tersangka dan korban ini jarak rumahnya hanya sekitar 50 meter saja. Petugas juga sudah melakukan pendekatan terhadap keluarga keduanya. 

"Kalau dari pihak keluarga pelaku meminta maaf ke keluarga korban silakan saja, jangan sampai timbul dendam dan menjadi permasalahan baru," ujarnya. 

Dia mengatakan, sebelumnya Kapolsek Ponjong juga sudah ke rumah korban dan tersangka untuk mendinginkan suasana. "Supaya tidak ada niatan keluarga korban untuk melakukan aksi balas dendam," ucapnya.

Suratno 58 tahun, kakak ipar dari Paniyati mengatakan proses hukum atas kasus ini telah diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Dari keluarga Suratmin saat pemakaman juga melayat ke rumah duka. "Namun kami menyerahkan kasus ini sesuai dengan hukum yang ada," ucapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Warga Gunungkidul Tewas Dekat Pak RT yang Sekarat
Warga Gunungkidul tewas bersimbah darah, 31 Desember 2019 malam. Di sampingnya warga yang tak lain Ketua RT setempat, yang juga bersimbah darah.
Di Balik Warga Tewas Bersimbah Darah di Gunungkidul
Keluarga korban Paniyati yang tewas bersimbah darah menunggu kabar kepolisian. Di sisi lain, keluarga Pak RT datang ke rumah duka meminta maaf.
Geger Jasad Tukang Pijat di Jogja Membusuk di Kamar
Warga digegerkan penemuan jasad di kamar kos di Yogyakarta. Jasad yang tidak lain tukang pijat keliling ini diperirakan meninggal 3-4 hari lalu.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.