Johan Budi, Jubir Istana Melenggang ke Senayan

Johan Budi diperkirakan melenggang ke Senayan. Dia berhasil unggul dari rekannya sesama kader PDIP, Budiman Sudjatmiko.
Mantan wartawan sekaligus Jubir KPK yang mencoba peruntungan menjadi caleg di Pemilu 2019, Johan Budi. Dia maju di Dapil Jatim VII lewat kendaraan politiknya PDIP. (Foto: Rahmat/Setkab)

Jakarta - Johan Budi diperkirakan melenggang ke Senayan. Data Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Timur menyebutkan suara eks juru bicara Istana itu besar di dapilnya, di Jatim VII.

Johan Budi berhasil unggul dari rekannya sesama kader PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko. Keduanya berada di 'dapil neraka' meliputi Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Ngawi, dan Magetan.

Jika hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019 menyatakan hasil yang sama, artinya untuk pertama kalinya Johan Budi akan mengisi duduk di DPR, bersama dengan putra kedua Presiden ke-6  Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edhie Baskoro Yudhoyono.

Mengingat Johan Budi tentu tak asing dengan sepak terjangnya ketika menjadi wartawan. Namun, pria bernama lengkap Johan Budi Sapto Pribowo mengawali karirnya di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi setelah lulus dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada 1992.

Namun, pada 1994, Johan Budi mulai tertarik ke dunia jurnalistik hingga menjadi kolumnis di Harian Media Indonesia. Pada 1995, Johan Budi pun merambah dunia jurnalistik yakni menjadi reporter dan editor untuk Majalah Forum Keadilan.

Lepas dari Majalah Forum Keadilan, pada tahun 2000 Johan Budi menjadi editor kolom politik Majalah Tempo hingga tahun 2001. Setahun kemudian ia menjadi Kepala Biro Jakarta dan Luar Negeri di Majalah Tempo hingga 2003.

Kemudian, menjadi menjabat sebagai editor untuk kolom nasional Majalah Tempo 2003-2004, dan editor kolom investigasi di Majalah Tempo 2004-2005.

Jokowi, Johan BudiPresiden Jokowi (kanan) saat mengumumkan penunjukan Johan Budi (kiri) sebagai Jubir Presiden di Istana Negara, Jakarta pada 12 Januari 2016. (Foto: Rah/Setkab)

Johan Budi mengakhiri karirnya di dunia jurnalistik dan setelah direkrut menjadi Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK pada 2006. Jabatannya di lembaga antirasuah lantas berganti, menjadi Juru Bicara KPK hingga akhirnya lolos seleksi menjadi Deputi Pencegahan KPK pada 2014.

Isu tak sedap menghampirinya ketika Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menuding Johan Budi ikut dalam pertemuannya bersama Direktur Penyidikan KPK Ade Raharja di Hotel Formula One Cikini, Jakpus. Kala itu, Nazaruddin sedang tersangkut kasus antirasuah. Johan Budi sempat menyimpulkan akan hengkang dari KPK.

Namun, rencana Johan Budi batal. Ketua KPK periode 2011-2015, Abraham Samad, memintanya untuk tetap menjadi Juru Bicara KPK. 

Pada Februari 2015, Johan Budi mendapat kepercayaan sebagai pimpinan sementara KPK. Musababnya, saat itu lembaga antirasuah tengah dirundung masalah, Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sedang tersandung kasus.

Johan bersama mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruqi dan Ahli Hukum Pidana Universitas Indonesia Indriyanto Seno Adji akhirnya dilantik Presiden Jokowi sebagai Pelaksana tugas (Plt.) Pimpinan KPK hingga masa bakti Desember 2015. 

Johan Budi lantas sempat mengikuti seleksi calon pimpinan KPK untuk periode 2015-2019, tetapi gagal saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR.

Melaju ke Istana

Integritas dan kapabilitasnya dalam bertugas ketika menjadi wartawan serta anggota KPK dilirik Jokowi. Tepat pada 12 Januari 2016, Kepala Negara menunjuk Johan Budi sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi. Jokowi lantas mengungkapkannya di Istana Merdeka

Jadi, Johan Budi mulai hari ini saya minta jadi staf khusus presiden karena saya tahu Johan Budi sangat berpengalaman dan akan membantu saya mengomunikasikan program pemerintah kepada rakyat. Saya senang semakin banyak orang baik di lingkungan Istana yang membantu saya.

Dua tahun berkarir sebagai Juru Bicara Istana Kepresidenan, Johan Budi, akhirnya memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Dia mencoba peruntungan calon anggota legislatif untuk DPR lewat kendaraannya PDIP.

"Saya menjadi calon legislatif dari PDIP. Keputusan ini saya ambil setelah melakukan evaluasi terhadap tugas dan pekerjaan saya saat ini dan perenungan dalam enam bulan terakhir," beber Johan Budi dalam siaran tertulisnya, pada Selasa 17 Juli 2018.

Lantas, bagaimana karir pria kelahiran Mojokerto, 29 Januari 1966 ini jika lolos ke DPR kelak? Mari kita tunggu sepak terjangnya menjadi wakil rakyat di Senayan.

Baca juga:

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu