Bulukumba - Baru-baru ini viral sebuah video berdurasi kurang lebih 3 menit yang mempertunjukkan seorang guru dan siswi di salah satu SMP di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan sedang cekcok dipicu persoalan menyita handphone oleh guru.
Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim pun angkat suara soal tingkah laku pelajar dan tenaga pendidik tersebut.
"Hal ini menunjukkan dua hal. Yang pertama rendahnya penghormatan siswa terhadap gurunya dan yang kedua rendahnya kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan siswanya," katanya kepada Tagar dalam pesan WhatsApp, Selasa, 3 Desember 2019.
Guru pun dalam video itu terlihat tidak memiliki cara berkomunikasi yang baik.
Menurut MRR, panggilan akrab Muhammad Ramli Rahim, perbuatan yang dilakukan pelajar dalam potongan video itu menunjukkan kurangnya pendidikan moral.
Dulu, semasa sekolah, semua murid selalu menghargai tenaga pendidik. Namun masa sekarang, hanya karena persoalan sepele hingga harus melakukan tindakan yang terbilang amoral dengan cara mendorong guru.
"Di masa lalu, jangankan melawan guru. Membantah guru bahkan menegur guru dengan suara keras pun kita sangat sungkan, tetapi dalam video tersebut siswa dengan mudah bersuara keras terhadap gurunya bahkan berani dorong-dorongan sama gurunya," kata dia.
Meski begitu, ia juga menyayangkan sikap guru yang terlihat kurang bijak dalam menjalin komunikasi antar siswa. Sebab kurang tegas terhadap murid, juga meladeni perlakuan muridnya.
"Guru pun dalam video itu terlihat tidak memiliki cara berkomunikasi yang baik dengan membuat pertentangan di hadapan siswa-siswanya," jelasnya.
"Seharusnya hal seperti ini diselesaikan di ruang khusus misalnya di ruang Kepala Sekolah. Bukan di hadapan anak-anak didik yang lain," lanjut dia.
Di masa lalu, jangankan melawan guru. Membantah guru bahkan menegur guru dengan suara keras pun kita sangat sungkan.
Sebelumnya, Tagar mengabarkan bahwa cekcok antara guru dan murid ini terjadi di SMP Negeri 20 Kajang, Dusun Kalimporo, Desa Tambangan, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulsel.
Dalam video yang beredar nampak perdebatan semakin alot ketika siswi SMP berinisial SB, 14 tahun memberikan perlawanan saat meminta handphone yang disita oleh guru berinisial AS, 28 tahun.
Pertikaian itu menurut Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Berry Juana Putra terjadi pada Senin pagi, 2 Desember 2019 sekira pukul 10.30 WITA.
"Iya betul. Aksi perkelahian antara guru dan murid itu terjadi di SMP Negeri 20 Kajang. Mereka yaitu muridnya berinisial SB, 14 tahun dan gurunya berinisial AS, 28 tahun," kata Berry Juana kepada Tagar, Selasa 3 Desember 2019.
Keributan tersebut berlangsung selama tiga menit dan disaksikan oleh beberapa murid lainnya. Seorang guru bernama Arman sempat melerai mereka hingga akhirnya bisa dihentikan.
Diketahui siswi tersebut sempat melapor kepada Kepolisian setempat. Namun laporan itu tak diproses secara hukum dan berujung pada perdamaian secara kekeluargaan. []
Baca juga:
- Pelajar SMP di Bulukumba Adu Jotos dengan Gurunya
- Suami Parangi Istri dan Iparnya di Bulukumba
- Emak-Emak Perusak Kantor Bupati Bulukumba Ditangkap