Tangerang - Pasokan tahun dan tempe mulai langka di beberapa pasar setelah adanya rencana aksi mogor dari para pengrajin imbas dari harga kedelai yang melonjak naik.
Di Pasar Curug Kabupaten Tangerang, sejumlah meja pedagang tahu dan tempe terlihat kosong tanpa dagangannya.
Salah satu pedagang tahu tempe di Pasar Curug Kabupaten Tangerang bernama Toti mengatakan, kalau aksi ini sebagai protes atas mahalnya harga kedelai.
"Kita menggelar solidaritas dengan perajin untuk melakukan aksi demo selama tiga hari," katanya.
Kemudian seorang pembeli bernama Sukowati mengakui kalau akibat aksi mogok ini, dia begitu kesulitan mendapatkam tahu dan tempe.
"Warga dan pedagang berharap agar pemerintah bisa menurunkan harga kacang kedelai, agar pasokan tahu tempe bisa normal kembali," harapnya.
Sebagai informasi, aksi mogok produsen kedelai ini akan digelar selama 3 hari.
Di mana aksi itu sudah di mulai hari ini, Senin 21 - 23 Februari 2022.
Kemudian, untuk lokasi pembuatan tempe di kawasan Tigaraksa Kabupaten Tangerang hari ini pun terpantau sepi.
Tak ada kegiatan pembuatan tempe yang biasanya dilakukan.
Hari ini hanya ada dua orang pekerja yang membersihkan tempat penampungan kedelai.
Perajin tempe bernama Warisno menjelaskan, sejak harga kedelai naik mereka sudah mencoba segala upaya agar tidak merugi.
Termasuk untuk memperkecil ukutan tempe tersebut.
Sayangnya, upaya itu justru gagal karena banyak pembeli yang protes sehingga penjualan menurun.
"Berharap harga kedelai impor kembali normal," pintanya. (Okz).[]
Baca Juga:
- Cara Membuat Sosis Tempe dan Jamur Tiram Karya Mahasiswa UNY
- Di Jerman Ada Kuliner Tempe Indonesia di Kota Berlin
- 7 Manfaat Kebiasaan Makan Tempe
- Manfaat Tempe yang Perlu Kamu Tahu