Banda Aceh - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengingatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak terlibat dalam radikalisme. Salah satunya yang menjadi larangan adalah menyukai setiap postingan di media sosial yang cenderung menyudutkan pancasila.
"Mengotak-atik soal pancasila kemudian ada teman-teman ASN yang mengasih kode setuju saja, itu sudah harus kita panggil, kenapa Anda setuju dengan itu (otak-atik pancasila)," kata Fachrul Razi usai silaturahmi dengan ulama Aceh di Banda Aceh, Minggu, 17 November 2019.
Hal itu harus dilakukan karena Fachrul Razi ingin ASN berada di garda terdepan dalam menunjukkan kedisiplinan bangsa dan menjadi terdepan dalam mengambil langkah-langkah, sehingga tidak ada penentangan terhadap Pancasila.
Kata dia, dalam mencegah adanya penentangan terhadap Pancasila, pihaknya telah menetapkan poin-poin yang tidak boleh dilakukan terkait radikalisasi. Poin-poin tersebut telah menjadi kesepakatan bersama dari berbagai pemangku kepentingan dalam negeri ini.
"Ada pedoman yang sudah ditandatangani dan disebarkan, itu keputusan bersama sebelas menteri, kepala-kepala bidang yang berkaitan, ada BIN juga di sana, ada badan tentang terorisme dan lain-lain," ujar Fachrul Razi.
Ini merupakan kunjungan pertama kali Fachrul Razi sebagai Menteri Agama ke Provinsi Aceh. Di Tanah Rencong, dia melakukan sejumlah agenda di antaranya mengunjungi dua kampus, yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh.
Saya ingat suka dikejar-kejar pengurus masjid kalau bercanda.
Selain itu, Fachrul Razi juga melakukan silaturahmi bersama ASN Kemenag Aceh dan ulama di provinsi tersebut. Dalam kesempatan itu, dia juga menandatangani tiga prasasti Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan yang dibangun dengan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2019.
Sebelumnya, Menag Fachrul Razi menyampaikan ceramah subuh di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh pada Minggu, 17 November 2019 pagi.
Dalam kesempatan tersebut, dia bernostalgia dengan masjid kebanggaan rakyat Aceh yang sering Fachrul habiskan semasa kecil. Dia mengaku punya kenangan masa kanak-kanak di masjid yang tetap kokoh meski diterjang tsunami itu.
"Nikmat luar biasa pagi ini, bisa bernostalgia di masjid yang waktu kecil sering salat Tarawih. Saya ingat suka dikejar-kejar pengurus masjid kalau bercanda," tutur Fachrul Razi. []
Baca juga:
- Menag Fachrul Razi Belum Mendengar Imbauan MUI Jatim
- Fachrul Razi: Cadar dengan Takwa Tidak Berhubungan