ObraS KaIN PKK Bahas Peluang Industri Wisata dan Ekonomi Kreatif Usai Pandemi

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada menurunnya kualitas kesehatan masyarakat.
Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian menyampaikan, pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada menurunnya kualitas kesehatan masyarakat. (Foto: Tagar)

TAGAR.id, Jakarta - Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian menyampaikan, pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada menurunnya kualitas kesehatan masyarakat. Namun, wabah tersebut juga berdampak terhadap aspek ekonomi dan pendapatan masyarakat, serta dampak sosial lainnya.

Tri mengungkapkan berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan masyarakat dalam mendukung pemulihan ekonomi. Langkah ini salah satunya melalui pemanfaatan sektor pariwisata dan industri kreatif.

“Aspek pariwisata ternyata juga sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Karena sektor pariwisata tidak harus dilihat dalam perspektif internasional saja. Pengembangan pariwisata dapat dimulai dari wisata lokal, yakni pariwisata berskala desa yang bisa dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat,” ujarnya saat membuka Webinar Obrolan Santai Kader Inspiratif (ObraS KaIN) PKK edisi ke-6 di tahun 2022 secara virtual, Kamis (23/6/2022).

Di sisi lain, Tri Tito yang juga Ketua Bidang III OASE Kabinet Indonesia Maju menekankan, pengembangan ekonomi kreatif dapat dilakukan dengan mendayagunakan berbagai potensi yang ada di sekitar. Dengan demikian, potensi tersebut diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan keluarga.

Tri menjelaskan, pandemi Covid-19 telah memicu resesi ekonomi dan menimbulkan kerusakan besar di berbagai sektor, termasuk kesejahteraan manusia. Wabah ini salah satunya juga menghantam industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia yang berpengaruh terhadap pendapatan negara.

"Berbagai upaya dilakukan untuk menyelamatkan pariwisata Indonesia. Adaptasi para pelaku ekonomi pariwisata kreatif atas situasi ini menuntut inovasi dan kolaborasi," tambah Tri yang juga Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

Tri berharap, ObraS KaIN PKK bertajuk “Peluang Industri Wisata & Kreatif Pasca Pandemi” tersebut dapat menjadi wadah silahturahmi, sarana diskusi, dan bertukar pikiran antara para kader PKK. Ini utamanya dalam membangun industri pariwisata dan ekonomi kreatif, seiring dengan melandainya pandemi Covid-19.

Sementara itu, hadir sebagai narasumber, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan, pembangunan pariwisata dilakukan melalui konsep berkelanjutan dan inklusif. Industri pariwisata, kata dia, harus berbenah diri untuk menambah imunitas pariwisata dan daya tarik baru.

Dirinya juga menekankan pentingnya peran perempuan termasuk para kader PKK dalam mendukung industri tersebut.

"Kader PKK yang didominasi Ibu-Ibu, bahwa perempuan harus berperan aktif dalam memajukan industri ini. Perempuan milenial adalah penerus ekonomi kreatif dengan mendorong program-program dan langsung menyentuh ke masyarakat. PKK-lah yang akan menjadi garda terdepan, berjuang, dan sebagai inspirasi kepada seluruh bangsa," pesan Sandi dalam kegiatan yang dipandu Sekretaris III TP PKK Pusat Meydy DS. Malonda tersebut.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Ganjar Pranowo Sebut Penggunaan Produk Dalam Negeri di Jawa Tengah Capai 98,26 Persen
Realisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) di Jateng sudah mencapai Rp 2,7 triliun atau 98,26 persen
Mendagri Tito Minta Realisasi APBD Gunakan Produk Dalam Negeri
Mendagri Tito Karnavian dengan tegas meminta semua kepala daerah dan jajaran membelanjakan dana APBD dengan menggunakan produk dalam negeri.
Ketentuan Ekspor CPO dengan Prioritas Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri
Pengaturan kembali ekspor CPO berpegang pada prinsip bahwa kebutuhan CPO di dalam negeri dan keterjangkauannya merupakan hal yang utama