Dua Santri di Padang Lawas Tewas Disambar Petir

Saat sedang mengambil bambu, lima orang santri Pondok Pesantren Darul Ilmi di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, disambar petir.
Reskya Lubis, santri Ponpes Darul Ilmi yang meninggal karena disambar petir, disemayamkan di kediaman orangtuanya untuk selanjutnya dikebumikan (Foto: Istimewa).

Padang Lawas - Saat sedang mengambil bambu di Desa Batu Gajah, Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara, lima orang santri Pondok Pesantren Darul Ilmi disambar petir pada Sabtu 24 Agustus 2019.

Dua santri meninggal, dua dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan, Palas dan satu lagi rawat jalan.

Informasi diperoleh, pada Sabtu 24 Agustus 2019 sekitar pukul 15.30 WIB, sebanyak 30 orang santri Darul Ilmi didampingi seorang guru dari asrama pesantren mengambil bambu di Desa Batu Gajah, Kecamatan Sosa, untuk membuat kerajinan tangan. Saat itu cuaca sedang bagus.

Saat mengambil bambu, hujan gerimis tiba-tiba turun disertai angin kencang dan petir. Mendapati perubahan cuaca, sebagian santri berteduh di gubuk milik warga yang ada di sekitar lokasi.

Untuk korban meninggal sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan

Namun ada lima santri tetap berada di sekitar bambu, dan tiba-tiba petir menggelegar dan menyambar ke limanya. Mereka yang mengalami luka bakar karena sambaran petir ini dilarikan ke RSUD Sibuhuan guna mendapatkan perawatan medis.

Setibanya di RSUD Sibuhuan, dua santri meninggal dunia yakni, Reskya Lubis, 14 tahun, pelajar kelas 8 Ponpes Darul Ilmi, warga Desa Panarian, Kecamatan Barumun Selatan, Kabupaten Palas, dan Ika Pertiwi, 14 tahun, pelajar kelas 8 Ponpes Darul Ilmi, warga Desa Sayur Mahincat, Kecamatan Barumun Selatan, Kabupaten Palas.

Dua santri yang masih menjalani perawatan di RSUD Sibuhuan yakni Hotmaidah Hasibuan, 14 tahun, pelajar kelas 8 Ponpes Darul Ilmi, warga Desa Hapung, Kecamatan Sosa, Kabupaten Palas, mengalami luka pada kaki dan tangan.

Diah Permata Lubis, 14 tahun, pelajar kelas 8 Ponpes Darul Ilmi, warga Desa Sayur Mahincat, Kecamatan Barumun Selatan, Kabupaten Palas, mengalami luka pada bagian kaki dan tangan. Dan satu lagi rawat jalan yakni Hotmanida, 14 tahun, pelajar kelas 8 Ponpes Darul Ilmi, warga Desa Sayur Mahincat, Kecamatan Barumun Selatan, Kabupaten Palas.

Camat Sosa, Asnan Lubis membenarkan ada warganya meninggal terkena sambaran petir saat mengambil bambu.

"Untuk korban meninggal sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan," kata dia. []

Berita terkait
Empat Petir Paling Berbahaya di Dunia
Petir merupakan fenomena alam yang sangat indah, namun sangat berbahaya. Terdapat empat petir yanh harus diwaspadai manusia modern.
Gembala dan 19 Kerbau Tewas Disambar Petir di Tapteng
Seorang gembala dan 19 kerbaunya tewas disambar petir di Dusun II, Desa Uratan, Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Tujuh Warga Simalungun Disambar Petir, Empat Tewas
Sebanyak tujuh orang disambar petir di Kabupaten Simalungun, empat di antaranya tewas.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.