Dua Gajah Ditemukan Mati di Aceh

Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menemukan dua ekor gajah mati di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh.
Petugas BKSDA menemukan dua gajah mati di Desa Tuwi Pria, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Rabu, 1 Januari 2020. (Foto: Tagar/Istimewa)

Banda Aceh - Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menemukan dua ekor gajah mati di Desa Tuwi Pria, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Rabu, 1 Januari 2020. Gajah Sumatra itu diduga mati karena terkena tegangan arus listrik.

Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto mengatakan, saat ditemukan dua ekor gajah mati tersebut sudah berupa tulang belulang, hal ini terlihat dari tengkorak kepala dan tapak kaki. Kedua gajah tersebut ditemukan pada lokasi yang berbeda dengan hanya terpaut jarak dari lokasi satu dengan lokasi lainnya 50 meter.

“Dugaan sementara kematian disebabkan oleh tegangan arus listrik, karena pada lokasi penemuan tersebut ditemukan adanya pagar listrik dengan tinggi sekitar 1,5 meter,” kata Agus dalam keterangannya kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis, 2 Januari 2020.

Dua ekor gajah mati yang sudah berupa tulang belulang.

Agus menjelaskan, penemuan itu bermula dari informasi masyarakat Desa Tuwi Pria, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya pada Rabu, 1 Januari 2020 pukul 11.00 WIB, bahwa adanya gajah mati sebanyak kurang lebih lima ekor di kawasan tersebut.

Berdasarkan laporan tersebut pada hari yang sama tim BKSDA Aceh yang terdiri dari dokter hewan, Kapolres Aceh Jaya, Kasat Reskrim Polres Aceh Jaya serta jajarannya, Kapolsek Teunom, BKPH Krueng Teunom KPH 1, PKSL Unsyiah, CRU Aceh, CRU Sampoiniet, Keuchik Desa Tuwi Pria, dan ranger menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan lapangan.

“Setelah dicek hanya ditemukan dua ekor gajah mati yang sudah berupa tulang belulang, selanjutnya BKSDA Aceh akan terus berkoordinasi dengan polres Aceh Jaya untuk proses lebih lanjut,” ujarnya.

Agus menjelaskan, Gajah Sumatera atau elephas maximus sumatranus merupakan salah satu jenis hewan yang dilindungi di Indonesia. Berdasarkan The IUCN Red List of Threatened Species, satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera ini berstatus Critically Endangered atau spesies yang terancam kritis, berisiko tinggi untuk punah di alam liar.

Karena itu, kata Agus, BKSDA Aceh mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah Sumatera dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa.

Selain itu, lanjut Agus, juga tidak menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati.

Dia juga mengimbau masyarakat agar menertipkan pagar-pagar listrik yang digunakan untuk melindungi kebun yang memiliki arus listrik bertegangan tinggi. Sebab, tegangan listrik itu bukannya efek kejut yang ditimbulkan, namun kematian tidak hanya satwa liar tetapi juga manusia.

“Ini merupakan awal tahun yang menyedihkan bagi kita. Semoga ke depannya tidak terjadi lagi. Mari bersama-sama kita tumbuhkan rasa mencintai terhadap satwa liar yang ada karena mereka juga makhluk hidup yang butuh hidup di muka bumi ini,” kata Agus. []

Baca juga:

Berita terkait
Kasus Pelecehan Seksual Meningkat Tajam di Aceh
Kasus Pelecehan Seksual di Aceh utara, Aceh meningkat tajam sepanjang tahun 2019.
Tak Ada Perayaan Tahun Baru 2020 di Banda Aceh
Tak ada perayaan tahun baru 2020 di Kota Banda Aceh, Aceh.
Pemesanan Kamar Hotel Jelang Tahun Baru di Aceh Sepi
Sejumlah hotel di Kota Banda Aceh, Aceh sepi dari pengunjung maupun pemesan kamar.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.