DPRD Sumut: Usut Perambah Hutan di Labuhanbatu Utara

Dugaan perambahan hutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, mencuat setelah terjadi banjir bandang.
Tim Brimob Sumatera Utara saat melakukan pencarian korban banjir bandang di Kabupaten Labura. (Foto: Tagar/Humas Polres Labuhanbatu)

Medan - Dugaan perambahan hutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara, mencuat setelah terjadi banjir bandang di daerah yang dipimpin Bupati Khairuddin Syah tersebut.

Gelondongan kayu dalam jumlah besar ikut bersama derasnya air menghancurkan puluhan rumah warga. Beberapa warga menjadi korban dan dari lima yang dinyatakan hilang, tiga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat terjangan banjir bandang. 

Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting mengutuk keras terjadinya perambahan hutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang diduga menjadi penyebab banjir bandang menghajar tiga desa di Kecamatan Na IX-X.

Dia meminta Polres Labuhanbatu dan Polda Sumatera Utara mengusut dugaan praktik illegal logging yang terjadi di Kabupaten Labuhanbatu Utara.

"Harus diusut, apa sebabnya sehingga terjadi banjir bandang di Labura. Memang selain curah hujan, kita menduga terjadi praktik illegal logging di sana. Sebab banyak limbah kayu dalam derasnya air itu," kata Baskami, dihubungi Jumat 3 Januari 2020.

Baskami kemudian mengingatkan, agar tidak ada lagi praktik perambahan hutan di Sumatera Utara, karena sangat berdampak terhadap ekosistem hutan dan masyarakat sekitarnya.

"Buktinya sekarang ini, diduga terjadi kerusakan hutan, makanya terjadi banjir dan limbah kayu berserakan. Kita minta jangan ada lagi praktik perambahan hutan. Selain itu, kita juga meminta agar bupati untuk berhati-hati mengeluarkan izin tentang pembukaan lahan dari hutan menjadi perkebunan," ucapnya.

Adanya dugaan dua perusahaan membuka hutan menajdi perkebunan di kabupaten tersebut, Baskami mengaku tidak menutup kemungkinan itu terjadi. Namun dia mempertanyakan apakah ada izinnya atau tidak.

DPRD SumutKetua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting. (Foto : Tagar/Reza Pahlevi)

"Apa dasarnya perusahaan membuka lahan atau membuat hutan menjadi perkebunan, apakah izinnya benar atau tidak, sejak kapan mereka membuat izin itu. Sekarang regulasinya perizinan itu ada di kepala daerah masing-masing, bupati jangan sembarangan mengeluarkan izin pengalihan izin hutan jadi perkebunan," tukas politikus PDIP itu.

Waduh, saya belum tahu kalau ada perusahaan yang melakukan penebangan kayu di Labura

DPRD Sumatera Utara, sambungnya, segera melakukan kunjungan kerja ke lokasi banjir bandang. Mereka berencana melihat langsung apa yang terjadi di sana dan serius menanganinya.

"Kita DPRD Sumatera serius menanggapi peristiwa ini. Kita akan melakukan kunjungan kerja ke Labura, melihat langsung, bersama dengan Komisi A, B dan D. Komisi A tentang hukum, Komisi B menangani kehutanan dan Komisi D tentang perizinannya, apakah regulasi penebangan pohon di hutan dilakukan dengan benar atau tidak," tandasnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Utara, Herawati mengaku belum mengetahui apakah ada perusahaan melakukan perambahan hutan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang diduga menjadi salah satu penyebab banjir bandang.

"Waduh, saya belum tahu kalau ada perusahaan yang melakukan penebangan kayu di Labura, mungkin izinnya keluar di zaman kadis sebelum saya," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimus) Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Rony Samtana menegaskan telah menurunkan tim untuk menyelidiki dugaan praktik illegal logging di Kabupaten Labuhanbatu Utara.

"Iya, atas adanya informasi dugaan praktik penebangan pohon tanpa izin di sana, kita telah turunkan tim untuk melakukan penyelidikan di sana," ungkapnya.

Banjir bandang merusak tiga belas rumah di tiga desa. Di Desa Pematang ada lima rumah dan dua jembatan akibat terjangan air Sungai Kapia dan Sungai Mardua.

Di Desa Hatapang, ada lima rumah yang rusak akibat luapan Sungai Hatapang. Terakhir, di Desa Batu Tunggal, sebanyak tiga rumah akibat luapan Sungai Aek Buru. []

Berita terkait
Viral, Polisi Jatuh saat Bantu Banjir Bandang Labura
Viral di Facebook video memperlihatkan polisi jatuh saat membantu merobohkan rumah warga korban banjir bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Brimob Angkat Gelondongan Kayu dari Banjir Labura
Tim SAR dari Satuan Brimob Polda Sumatera Utara terus mencari korban banjir bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Walhi Ungkap Penyebab Banjir Bandang di Labura
Walhi Sumatera Utara menyebut dugaan penebangan pohon secara tidak resmi di hutan, penyebab banjir bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina