Denny Siregar: Membangkang Perintah Jokowi

Perintah Jokowi beberapa hari lalu saat rapat kabinet seperti yang disampaikan Moeldoko. Jelas dan tegas. Tulisan opini Denny Siregar.
Kedatangan Presiden ke PLN untuk meminta penjelasan atas matinya listrik secara massal di sejumlah wilayah. (Foto: Instagram/@jokowi)

Oleh: Denny Siregar*

"Para menteri diminta untuk tidak mengeluarkan kebijakan strategis dan penempatan atau pergantian jabatan atau posisi tertentu.."

Begitu perintah Jokowi beberapa hari lalu saat rapat kabinet seperti yang disampaikan Moeldoko, Kepala Staf Presiden. Jelas dan tegas. Jokowi tidak ingin Menterinya membuat kebijakan apapun sampai pelantikan dirinya Oktober nanti.

Kenapa Jokowi berpesan begitu ? Karena ia sedang membangun susunan baru dalam kabinet kerjanya dan kemungkinan besar akan mengganti banyak menteri dalam jajarannya.

Karena jika tidak ada kepentingan, tentu perintah Jokowi itu akan dipatuhi dan dilaksanakan.

Tapi pesan Jokowi sepertinya tidak didengar oleh Rini Soemarno, Menteri BUMN. Dia justru akan merombak direksi BUMN di sektor Perbankan.

Sebelumnya juga Enggartiasto Lukita, Menteri perdagangan, membangkang perintah Jokowi dengan melantik pejabat setingkat eselon 1 di Kementerian perdagangan.

Ini jelas mengherankan, ketika para Menteri yang notabene adalah pembantu Presiden, secara terbuka melanggar perintah Presidennya sendiri. Seharusnya Rini dan Enggar patuh pada perintah atasannya bukannya berjalan sendiri-sendiri.

Sepertinya ada "kepanikan" tersendiri dari para Menteri yang merasa akan digantikan oleh Jokowi. Apalagi posisi Menteri BUMN dan Menteri Perdagangan yang sangat strategis sekali. Bisa dibilang, kursi kedua kementrian itu adalah kursi basah terutama dalam hal kebijakan.

Apalagi pada waktu kongres ke V PDIP, Megawati sudah berpesan supaya Jokowi memberikan jatah kursi lebih banyak kepada PDIP. Dan "kursi-kursi" basah itu kemungkinan akan diambil oleh partai pemenang.

Apakah ini bagian strategi para Menteri untuk mengamankan posisi-posisi strategis di Kementrian dengan menempatkan orang-orangnya ??

Bisa jadi. Karena jika tidak ada kepentingan, tentu perintah Jokowi itu akan dipatuhi dan dilaksanakan.

Saya jadi ingat peristiwa ketika Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI, hendak dipensiunkan. Ia malah membuat gerakan dengan mengganti 85 pati TNI. Kebijakan ini, menurut PDIP, sangat tidak etis.

Pembangkangan para bawahan saat menjelang penggantian jabatan ini pasti menjadi catatan tersendiri bagi Jokowi. Dan kita akhirnya bisa tahu, siapa Menteri yang akan diganti Jokowi lewat gerakan yang mereka lakukan di masa akhir jabatan.

Dan gerakan-gerakan menjelang penggantian kabinet kerja, akan terus terjadi. Kita nonton saja kisahnya sambil seruput kopi, siapa saja yang panik saat Jokowi akan mengambil kebijakan barunya nanti.

Seruput..

*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Baca juga: 

Berita terkait
Denny Siregar: Kivlan Gugat Wiranto 1 Triliun Rupiah
Karma akan menemukan jalannya sendiri. Mungkin ini saatnya Wiranto menemui apa yang ia pernah lakukan pada masa lalu. Tulisan opini Denny Siregar.
Denny Siregar: Menggoyang Kursi Menteri Susi Pudjiastuti
'Yang hancur itu industri pencurian ikan,' kata Susi Pudjiastuti saat dibilang ekonomi sektor perikanan hancur lebur. Tulisan opini Denny Siregar.
Denny Siregar: PDIP Gerindra Makin Rapat, Demokrat Resah
Kongres ke 5 PDIP di Grand Inna Bali Beach berlangsung meriah, PDIP Gerindra makin rapat, Demokrat resah. Tulisan opini Denny Siregar.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.