Guyon Mega Minta Menteri Terbanyak, Ini Kata Gerindra

Gerindra menanggapi guyonan Megawati Soekarnoputri yang secara terbuka meminta kursi menteri paling banyak ke Presiden Jokowi.
Megawati Soekarnoputri. (Foto: Antara/Fikri Yusuf)

Jakarta - Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade menilai guyon atau becandaan Megawati meminta jatah menteri terbanyak untuk kader PDI Perjuangan adalah hak partai tersebut.

"Kongres PDIP itu kan Bu Mega berkomunikasi di dalam internal. Kebetulan, Pak Joko Widodo juga kader PDIP," kata Andre Rosiade seperti dilansir dari Antara, Sabtu, 10 Agustus 2019.

Andre mengatakan PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilihan umum dan partai asal dari Presiden Jokowi sudah lumrah, sewajarnya meminta jatah kursi menteri terbanyak.

"Yang lain aja ada yang minta 11, yang lain minta 10. Bahkan, yang lain aja ada yang ngotot Jaksa Agung harus dari parpol tertentu, boleh saja," kata Andre.

Ia mengatakan Gerindra siap berada di dalam maupun luar pemerintahan. Yang terpenting, bisa memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara ke depan.

"(Guyon jatah menteri) Itu hak PDIP, kami tidak ingin mencampuri. Urusan menteri, urusan Pak Jokowi, Gerindra tentu tidak ingin mencampuri," ucap Andre.

Yang lain aja ada yang minta 11, yang lain minta 10. Bahkan, yang lain aja ada yang ngotot Jaksa Agung harus dari parpol tertentu, boleh saja.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pidato sambutan pada Kongres V PDI Perjuangan di Bali, mengatakan dengan gaya guyon bahwa partai tersebut harus memeroleh kursi menteri paling banyak.

Mega juga mengatakan tidak mau menerima kalau partainya hanya diberikan empat kursi menteri.

Sebelumnya, Partai Demokrat menilai tidak etis guyonan Megawati tersebut.

"Ya, kurang etislah. Yang pertama, presiden memiliki hak prerogatif," kata Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Imelda Sari.

Ia mengatakan sebenarnya Presiden Joko Widodo sudah mengerti dan sudah pasti memberikan porsi terbanyak menteri untuk PDI Perjuangan sebagai partai pengusung dan pemenang pemilu.

Pengalaman ketika SBY menjadi presiden, kata Imelda, baik periode 2004-2009 maupun 2009-2014, tidak ada partai yang secara terbuka meminta jatah menteri.

"Saya kira jelas di masa Pak SBY tidak melihat yang seperti itu. Jadi, agak surprising juga diminta secara terbuka oleh Bu Mega," kata Imelda. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura