Yogyakarta - Jumlah pendatang yang masuk ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penurunan menyusul diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan sekitarnya.
"Menurut pemantauan yang kami lakukan sejak Jumat, 10 April 2020 sampai Senin, 13 April pendatang dari luar DIY tidak ada penambahan dibandingkan beberapa hari yang lalu," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji saat ditemui di DPRD DIY pada Senin, 13 April 2020
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Tavip Agus Rayanto menuturkan, pihaknya belum bisa menyebutkan angka pemudik yang masuk ke Yogyakarta. Diakuinya, data pemudik yang ia terima baru penumpang yang menggunakan bus dan berhenti di Terminal Jombor, Sleman serta Terminal Wates, Kulon Progo. "Saya baru pegang dua data itu," kata dia.
Lebih lanjut dijelaskannya, ia masih membutuhkan data penumpang yang naik kereta api maupun pesawat terbang. Pasalnya, otoritas dari kedua pihak tersebut tidak selalu rutin menyampaikan jumlah data pemudik ke Dishub DIY.
Menurut pemantauan yang kami lakukan sejak Jumat, 10 April 2020 sampai Senin, 13 April pendatang dari luar DIY tidak ada penambahan dibandingkan beberapa hari yang lalu.
Selain itu, terminal yang ada di Giwangan, Kota Yogyakarta dan terminal Wonosari, Gunungkidul kewenangannya berada di Kementerian Perhubungan. Sehingga untuk bisa mengetahui jumlah pemudik yang masuk ke Yogyakarta, ia harus menghitungnya secara manual. "Saya berharap ke depannya ada sistem yang berbasis daring atau online," jelasnya.
Ia mengklaim apabila menggunakan sistem berbasis daring maka akan lebih mudah dan cepat untuk mengetahui data penumpang pesawat terbang, kereta api, dan bus bisa diketahui saat itu juga. Namun demikian, sampai dengan sekarang ini Dishub DIY belum memiliki sistem tersebut. "Sistemnya masih manual, saya masih harus menghubungi masing-masing pihak (KAI dan Angkasa Pura)," katanya.
Menurut dia, terkait aturan mudik bagi pemudik, meski sudah ditandatangi pada Kamis, 9 April 2020. Dishub DIY sedang berkoordinasi dengan dinas kesehatan, kepolisian, dan TNI guna menindaklanjuti pemantauan di tiga pos mudik yang disiagakan.
Ketiga pos mudik tersebut yakni di perbatasan Yogyakarta-Purworejo, Yogyakarta-Magelang, dan Yogyakarta-Solo. "Selama seminggu ini kami akan lakukan sosialisasi kepada para pemudik di pos-pos tersebut," imbuhnya. []
Baca Juga:
- Kawanan Bawa Kabur Empat Etalase Toko di Yogyakarta
- Sopir Jeep Lava Tour Merapi Alih Profesi Saat Corona
- Paskah di Gereja Kotabaru Yogyakarta Saat Corona