Sleman – Jeep wisata lava tour di lereng Gunung Merapi Kabupaten Sleman, Yogyakarta berhenti beroperasi pada masa pandemi Covid-19 ini. Para driver pun kembali ke profesi sebelumnya seperti bertani dan beternak untuk mencukupi kebutuhan ekonominya.
Seorang pengelola wisata Lava Tour lereng Merapi, Bambang Sugeng mengatakan sedikitnya ada 900 armada Jeep yang sudah tidak beroperasi sejak 23 Maret 2020. “Sudah berhenti beroperasi 23 Maret kemarin. Dibuka kembali kami belum tahu. Ada hampir 900 Jeep ngandang (berhenti beroperasi),” katanya saat dihubungi melalui telepon pada Senin 12 April 2020.
Bambang mengatakan driver kehilangan pendapatan kisaran Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu setiap harinya pada masa pandemi ini. Ketika ramai bisa mencapai Rp 200 ribu. “Ada sekitar 4.500 sampai 5.000 jiwa yang perekonomiannya dicukupi dari Jeep Lava Tour,” katanya.
Bambang mengungkapkan sebagian besar para driver pun kembali ke profesi sebelumnya. Mereka ada yang bertani, beternak, dan juga tukang batu.
“Para driver itu dulunya ada yang sopir, petani peternak, tukang batu. Kalau sekarang ya kembali cari rumput untuk ternak. Ada yang tanam sawi, cabai. Di desa itu banyak hal yang bisa dikerjakan,” katanya.
Ada sekitar 4.500 sampai 5.000 jiwa yang perekonomiannya dicukupi dari Jeep Lava Tour.
Bambang menyebut kembali ke profesi awal menjadi pilihan dibanding menjual Jeep untuk memenuhi kebutuhan. Sebab menurutnya jika dijual harganya dikhawatirkan turun drastis.
“Sampai saat ini belum ada anggota asosiasi yang memilih menjual armadanya untuk bertahan hidup. Harga barang sekunder sekarang jatuh. Penurunannya bisa sampai 25 persen,” ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih sudah mengimbau kepada pengelola wisata supaya tidak menerima pengunjung selama masa pandemi Covid-19 ini. Sejumlah destinasi wisata ditutup menyusul status tanggap darurat bencana Covid-19 diberlakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta sejak 20 Maret 2020.
Penutupan destinasi di antaranya di Kaliurang, Kaliadem, Klangon yang berada di lereng Merapi. Kemudian juga di Tebing Breksi dan Lava Bantal yang ada di Kecamatan Prambanan dan Berbah. “Selama penutupan diintenskan kegiatan penyemprotan disinfektan dan penataan fasilitas,” ucapnya. []
Baca Juga:
- Imbauan Pemkab Kulon Progo untuk Warga Perantauan
- Satgas Covid-19 Evakuasi Korban Epilepsi di Sleman
- Penjaga Losmen Meninggal Tertabrak Mobil di Bantul