Lhokseumawe – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda merilis laporan, wilayah Provinsi Aceh saat sekarang ini mulai terpantau titik panas.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun I Sultan Iskandar Muda Zakaria mengatakan, hal tersebut disebabkan karena intensitas hujan yang sudah mulai sedikit dan didukung oleh faktor suhu udara yang panas.
“Saat ini memang intensitas hujan mulai sangat sedikit dan suhu udara mencapai 32 derajat celsius, sehingga mulai terpantau titik panas. Maka harus kita waspadai jangan sampai terjadinya kabut asap,” ujar Zakaria.
Zakaria menambahkan, apabila dilihat dari pantauan Sensor MODIS atau Satelit Terra, Aqua dan Suomi NPP, maka terpantau dua titik panas di Aceh, yaitu di Kabupaten Aceh Tengah dan Nagan Raya.
Lahan lambut akan lebih mudah terbakar karena sudah sangat kering.
Akibat suhu udara yang mengalami peningkatan, maka menyebabkan sejumlah lahan-lahan gambut menjadi kering dan sangat mudah terbakar, bahkan terkena puntung rokok saja bisa langsung membakar lahan tersebut.
“Kalau cuaca panas seperti ini, maka lahan lambut akan lebih mudah terbakar karena sudah sangat kering. Makanya mari kita saling menjaga agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan,” tuturnya Zakaria.
BMKG Stasiun I Sultan Iskandar Muda mengimbau masyarakat untuk tidak membukan lahan dengan metode membakar, karena bisa menimbulkan titik panas yang signifikan dan menimbulkan kabut asap.
“Metode membuka lahan dengan cara membakar memang sangat berbahaya, apabila dalam keadaan cuaca yang seperti sekarang. Alangkah baiknya hal tersebut harus dihindari,” kata Zakaria.[]
Baca juga:
- BMKG: Warga Jakarta Waspadai Banjir Rob Malam Hari
- 4 Hari Kedepan BMKG Prediksi Hujan Lebat di Sulsel
- BMKG: Potensi Hujan dan Angin Kencang di Surabaya