Subulussalam - Suasana memasuki bulan Ramadan biasanya disambut dengan tradisi Meugang oleh masyarakat di Kota Subulussalam, Aceh.
Kebiasaan Meugang, khas dengan memasak daging sapi atau kerbau untuk dinikmati bersama keluarga, dan biasanya disertai dengan acara hajatan kenduri atau doa bersama di dalam keluarga masyarakat Aceh.
Nuansa Meugang ini pun banyak dimanfaatkan oleh pedagang serabutan untuk berjualan daging, dan aktivitas berjualan daging ini biasanya ramai sejak dua hari menjelang puasa Ramadan.
Puncaknya hari ini, bisa-bisa tembus delapan ton daging.
Seperti suasana di Pasar Harian Subulussalam, jalan Malikussaleh, Desa Subulussalam Utara, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam sejak dua hari lalu warga tampak sudah memadati lokasi berjualan daging.
Menurut perkiraan, Fendy Simamora, pria, 24 tahun, salah seorang pedagang mengatakan sudah ada sebanyak lima ton daging yang terjual.
"Puncaknya hari ini, bisa-bisa tembus delapan ton daging," kata Fendy, Kamis, 23 April 2020.
Fendy mengatakan, meski sedang dalam situasi wabah virus corona, namun, penjualan daging tahun ini cukup tinggi berbeda dengan tahun sebelumnya. kata Fendy tingginya kebutuhan daging disebabkan karena banyaknya para PNS (pegawai negeri sipil) atau pegawai dari lembaga non pemerintahan yang tidak mudik karena adanya larangan dari pemerintah yang tidak memperbolehkan mereka pulang kampung.
"Penjualan tahun ini jauh meningkat, mungkin penyebabnya karena orang pegawai tidak pulang kampung kali ya," ucap Fendy.
Baca juga: Meugang Tradisi Sakral Aceh di Tengah Wabah Corona
Di Subulussalam harga daging sapi Rp 160 ribu per kilogram dan harga daging kerbau dijual dengan harga Rp 180 ribu perkilogram. Sedangkan harga tulang sapi atau kerbau dijual seharga Rp 80 ribu per kilogram.
Pantauan Tagar, aktivitas pasar tampak cukup ramai, yang paling signifikan warga banyak memadati lokasi penjualan daging sapi dan pedagang bumbu masakan.
Sejumlah personel Satuan Polisi Lalu Lintas Kepolisian Resor Subulussalam bersama personel Dinas Perhubungan Kota Subulussalam pun turut melakukan pengaturan lalu lintas guna mengatur lancarnya arus lalu lintas di kawasan itu.[]