Lhokseumawe – Meskipun wabah virus corona atau Covid-19 sedang melanda namun tidak menyurutkan sebagian masyarakat Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh untuk menjual daging meugang.
Padahal pemerintah setempat telah melarang atau tidak boleh berjualan karena wabah virus corona atau covid-19, namun lapak-lapak jualan daging tersebut masih saja terlihat di pasar Inpres Kota Lhokseumawe.
Sebagaimana diketahui, membeli daging meugang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Aceh, saat memasuki bulan puasa, Hari Raya Idul dan Hari Raya Idul Adha, nantinya daging tersebut dimasakan untuk makan bersama keluarga.
Hari ini harga memang Rp 170 ribu per kilogram, saya prediksi besok harganya bisa naik mencapai Rp 190 ribu, seperti sebelumnya lah di saat meugang besar harga selalu naik.
Salah seorang pembeli daging meugang Fitri mengatakan, meskipun sedang terjadi wabah virus corona, dirinya memberanikan untuk membeli daging tersebut. Menurutnya, apabila belum membeli daging meugang, rasanya belum sah untuk melaksanakan ibadah Puasa.
“Walaupun sedang ada wabah corona ini, saya mencoba memberanikan diri untuk membeli daging meugang. Rasanya memang belum sah melaksanakan puasa, apabila belum membeli daging meugang karena rutin membelinya,” ujar Fitri, Rabu, 22 April 2020.
Fitri menambahkan, secara umum harga daging meugang di pasar Inpres Kota Lhokseumawe mencapai Rp 170 ribu per kilogram dan tidak jauh beda dengan harga pada tahun-tahun sebelumnya.
Biasa saja besok, Kamis, 23 April 2020, harga daging meugang tersebut sudah mulai beranjak naik hingga mencapai Rp 190 ribu per kilogram, seperti tahun sebelumnya di saat meugang besar maka harganya naik.
“Hari ini harga memang Rp 170 ribu per kilogram, saya prediksi besok harganya bisa naik mencapai Rp 190 ribu, seperti sebelumnya lah di saat meugang besar harga selalu naik,” tutur Fitri.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lhokseumawe T. Adnan mengatakan, besok, Kamis, 23 April 2020, pedagang tidak boleh lagi berjualan secara terpusat di satu titik, hal ini menghindari penyebaran virus corona.
“Jadi tidak boleh lagi berjualan di satu titik, seperti di pasar dan tempat-tempat lainnya, karena ini sudah disepakati secara bersama dengan Muspida plus,” kata Adnan. []