Harga Daging Meugang Capai Rp 170 Ribu di Aceh

Harga daging sapi pada hari pertama meugang Ramadan 1441 H di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Aceh mencapai Rp 170 ribu per kilogram.
Pedagang menjajakan daging sapi pada hari pertama meugang di kawasan Beurawe, Kota Banda Aceh, Aceh, Rabu, 22 April 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Harga daging sapi pada hari pertama meugang Ramadan 1441 H di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Aceh mencapai Rp 170 ribu per kilogram. Hal ini seperti terpantau di sejumlah pasar daging di dua kabupaten tersebut, Rabu, 22 April 2020.

Seperti yang terpantau di sejumlah pedagang daging di kawasan Beurawe, Kota Banda Aceh, harga daging sapi pada hari pertama meugang cukup bervariasi, mulai Rp 150 ribu hingga Rp 170 ribu.

“Yang tertinggi Rp 170 ribu, tetapi ada kurang lagi bahkan bisa sampai Rp 150 ribu per kilogram,” kata salah seorang pedagang.

Harga daging meugang pertama Rp 160 per kilogram, ini serentak dan rata semua segini harganya, karena sudah mufakat sesama pedagang.

Sementara di Kabupaten Aceh Besar, harga daging sapi mulai Rp 150 ribu hingga Rp 160 per kilogram. Hal ini seperti diakui Darwis, 38 tahun, pedagang daging sapi di kawasan Lambaro, Kabupaten Aceh Besar.

“Harga daging meugang pertama Rp 160 per kilogram, ini serentak dan rata semua segini harganya, karena sudah mufakat sesama pedagang,” kata Darwis pada Tagar, Rabu, 22 April 2020.

Sedangkan tulang sapi, kata Darwis, para pedagang mematok dengan harga Rp 80 ribu per kilogram. Nominal tersebut memang sudah menjadi kesepakatanan bersama para pedagang setiap hari meugang.

Ia menjelaskan, pada hari-hari biasa daging sapi dipatok dengan harga Rp 130 ribu sampai Rp 140 ribu per kilogram. Sementara saat hari meugang memang sengaja dinaikkan oleh sesama pedagang.

“Bagi kami pedagang hari meugang kesempatan kami menaikkan sedikit harga daging, karena ini hari spesial bagi kami dan masyarakat Aceh. Ini momen makan-makan sebelum memasuki Ramadan,” tutur Darwis.

Di sisi lain, kata Darwis, kenaikan harga daging sapi juga akibat naiknya harga lembu saat akan memasuki meugang. Untuk sapi ukuran 100 kilogram, saat ini dijual dengan harga Rp 17 juta lebih.

“Mahal karena hari meugang cuma dua hari, dari zaman dulu harga daging meugang beda dengan harga biasa, meski mahal masyarakat tetap membeli karena sudah tradisi,” katanya.

Sebelumnya, Pemerhati Sejarah dan Budaya Aceh, Tarmizi Abdul Hamid menyebutkan, tradisi meugang sudah ada sejak masa kerajaan Aceh Darussalam pada abad ke 16 Masehi. Sampai saat ini, tradisi ini masih dipertahankan oleh masyarakat Aceh.

Tradisi meugang juga tertulis dalam Qanun Al-Asyi pada masa Kerajaan Aceh Darussalam. Tradisi ini juga memberi kesempatan kepada para dermawan untuk memberi sedekah kepada para fakir, miskin, duafa, dan lainnya agar mendapatkan hak yang sama dalam menyambut Ramadan.

“Meugang adalah tradisi sakral di Aceh yang harus dilaksanakan sebelum Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha,” kata Cek Midi, sapaan akrab Tarmizi Abdul Hamid saat ditemui Tagar, Selasa, 21 April 2020.

Cek Midi menjelaskan, meski negeri sedang dilanda wabah virus corona, bukan berarti tradisi meugang tak boleh dilaksanakan. Namun, tata pelaksanaannya harus sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Protokol kesehatan yang dimaksud Cek Midi adalah seperti menjaga jarak, tidak berkerumunan, memakai masker, mencuci tangan setelah berbelanja dan lain sebagainya.

“Tidak mungkin tradisi meugang dilarang, karena sayang juga kepada pedagang sapi yang sudah jauh-jauh hari merencanakan meugang ini, meugang momen mereka memotong sapi dan menjualnya,” ujar Cek Midi.

Ia menambahkan, pelaksanaan tradisi meugang di tengah wabah corona juga harus disesuai dengan anjuran pemerintah masing-masing baik di provinsi maupun kabupaten/kota. Tentunya, pemerintah telah mengeluarkan sebuah kebijakan setelah dilakukan kajian.

“Pelaksanaannya harus sesuai anjuran pemerintah, pelaksanaan tradisi meugang tetap dilakukan, tentu dengan berbagai cara,” kata Cek Midi. []

Berita terkait
Cegah Corona, MPU Aceh Larang Buka Puasa Bersama
MPU Aceh mengimbau kepada masyarakat Aceh untuk tidak melaksanakan acara buka puaa bersama. Ini alasannya.
Warga Aceh di Malaysia Ingin Pulang karena Kelaparan
Kalangan masyarakat Aceh yang telah menetap di Malaysia, berharap agar bisa pulang kembali ke kampung halamannya.
Meugang Tradisi Sakral Aceh di Tengah Wabah Corona
Tradisi Meugang sudah ada sejak masa kerajaan Aceh Darussalam pada abad ke 16 Masehi. Sampai saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat Aceh.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.