Bawa Senjata Tajam, Warga Sumenep Memblokade Jalan

Warga Desa Pragaan Daja, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, melakukan aksi memblokade jalan dengan membawa senjata tajam.
Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti. (Foto: Polres Sumenep/Tagar/Nurus Solehen)

Sumenep - Warga Desa Pragaan Daja, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, melakukan aksi memblokade jalan dengan membawa senjata tajam pada Rabu 20 November 2019. Upaya pengadangan ini dilakukan untuk mencekal sekelompok warga yang akan berunjuk rasa ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep.

Dua kubu tersebut berselisih akibat dugaan beda pandangan politik pilkades yang digelar beberapa pekan lalu. Warga di kubu pertama ingin desanya kondusif tanpa ada kegiatan demo. Sementara warga di kubu 02 ingin persoalan kasus desa untuk segera ditindak hukum.

Dua kelompok yang berseteru merupakan pendukung calon kepala desa nomor urut 01 Imrah, dan 02 Hamsari. Paslon 01 sebagai calon petahana kembali terpilih jadi kepala desa pada periode ke dua.

Pendukung kubu 02 akan melakukan aksi ke Kejari Sumenep, cuma diadang oleh kubu pendukung 01.

Namun pendukung paslon 02 belum menerima kemenangan Imrah. Sehingga beriktikad untuk membuka kasus raskin selama Imrah menjabat jadi kepala desa pada periode pertama. Akan tetapi kubu ini memilih tidak meneruskan niatnya, karena dikhawatirkan terjadi hal di luar dugaan.

Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti mengaku telah mengutus intel untuk memantau langsung ke tempat kejadian perkara (TKP). Ia membenarkan perselisihan warga imbas dari masalah pilkades.

"Jadi begini, pendukung kubu 02 akan melakukan aksi ke Kejari Sumenep, cuma diadang oleh kubu pendukung 01," kata AKP Widiarti, Kamis 21 November 2019.

Ditanya soal keamanan dan isu Polsek Pragaan dituding berpihak kepada salah satu paslon, AKP Widiarti menegaskan polisi bertindak netral dan telah menerjunkan personel keamanan.

"Tidak ada, kami itu netral. Intinya kami sudah menerjunkan Intel untuk memantau," ucapnya.

Sementara warga mengeluhkan perselisihan yang terjadi di Desa Pragaan akibat pilkades. Apalagi, pendukung cakades sampai menutup jalan umum dan meminta pengendara putar balik alias lewat jalur lain atau tidak beraktivitas.

"Saya tidak tahu apa maksudnya jalan ini diblokade. Tiba-tiba disuruh pulang tinggal di rumah," keluh Achmad Sahudi.

Sahudi sebenarnya keberatan dengan tindakan pengadangan, karena akan memperkeruh suasana. Ia berharap masyarakat bersikap dewasa meski beda pandangan politik.

"Mereka ada yang bawa senjata tajam. Yang kami tahu, mereka adalah anak buah dan pendukung paslon 01 Imrah. Masalahnya semua masyarakat diadang dan tidak boleh masuk lewat jalan itu, bahkan orang mau ke pasar disuruh balik arah," paparnya. [] 

Baca juga:

Berita terkait
Bisnis Sabu, Pasutri di Surabaya Diamankan Polisi
Pasangan suami istri ini diamankan 790,23 gram sabu dan karena terlibat dalam jaringan narkoba Lapas Madiun, Jawa Timur.
Pengusaha di Jawa Timur Berpotensi Pindah ke Jateng
Apindo Jatim mengaku kenaikkan UMK sebesar 8,51 persen memberatkan pengusaha khususnya yang ada di ring satu.
Teroris Bom Bali Umar Patek Diusul Bebas Bersyarat
Terpidana teroris bom Bali Umar Patek diusul menerima bebas bersyarat karena dianggap berperilaku baik dan tidak pernah melakukan pelanggaran.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.