Bakkara, Kampung Sisingamangaraja Etalase Geopark Toba

Lembah Bakkara di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara, berada di sebelah barat Danau Toba.
Lembah Bakkara, di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas, Sumatra Utara. (Foto: Tagar/Karmawan Silaban)

Humbahas - Lembah Bakkara di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara, berada di sebelah barat Danau Toba, merupakan taman bumi (geopark) berdasarkan penilaian Unesco.

Tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja XII itu adalah warisan geologi, disebut dengan Geopark Toba, menyimpan kekayaan alam mineral, keberagaman bebatuan peninggalan letusan gunung serta kearifan lokal dan kekayaan budaya.

Diselimuti bayangan bukit, seperti goresan lukisan di atas kanvas yang mengagumkan. Lembah Bakkara menyimpan nilai geologi, seperti halnya Tombak Sulu-Sulu, konon disebut adalah gua pertenunan Ibunda Raja Sisingamangaraja, air terjun yang sangat indah, dan sungai yang seolah-olah ke luar dari batuan lereng perbukitan yang hijau membelah dua Bakkara.

Menyimpan potensi wisata panorama dan wisata situs sejarah, lembah Bakkara bisa menjadi tujuan wisata berkelas dunia.

Untuk menjajal keindahan alam lembah Bakkara, harus melewati jalan penuh tikungan, dengan jarak tempuh 50 menit dari Bandara Internasional Silangit, Siborongborong, Tapanuli Utara.

Pada tikungan pertama, mata akan takjub melihat panorama alam Danau Toba, dengan hamparan perladangan sawah dan perladangan bawang merah.

Sembari menikmati buah mangga, pengunjung akan dimanjakan air terjun Bina Janji di Desa Marbun dan Sungai Binanga Janji dengan arung jeramnya.

Puas memanjakan diri dengan beningnya mata air, perjalanan bisa dilanjutkan ke situs sejarah Batu Siungkap-ungkapon, berada di Dusun Lumbanraja, Desa Simangulampe, dengan jarak 17 kilometer dari Kota Doloksanggul. Sembari melepas lelah, berswafoto di rumah bolon dengan goresan gorga khas Batak.

Sambil beristirahat, pengunjung bisa mengabadikan lokasi dengan kamera, sebelum mengeksplor Batu Hundul-hundulan di Desa Sinambela.

Makam SisingamangarajaMakam Sisingamangaraja di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas, Sumatra Utara. (Foto: Tagar/Karmawan Silaban)

Batu Hundul-hundulan, meski tidak dibuktikan dengan referensi data, tapi sesuai dengan kepercayaan masyarakat sekitar, batu itu adalah tempat duduk peristirahatan Sisingamangaraja untuk melepas lelah.

Inilah nilai lebih jika menjalani liburan ke lembah Bakkara, cukup mengedukasi. Sembari berlibur pengunjung juga akan belajar sejarah. Karena di lembah itu banyak menyimpan misteri dengan daya mistisnya, sebut saja Hariara Tukkot (kayu tongkat-red) pohon mirip dengan tongkat, terletak di Desa Sinambela, merupakan bagian peninggalan Raja Sisingamangaraja.

Kepercayaan masyarakat di sana, terjadinya pohon itu dari tongkat yang ditancapkan oleh Sisingamangaraja. Untuk mempercayainya, dikembalikan kepada masing-masing orang.

Kemudian ada lagi peninggalan Sisingamangaraja yakni Aek Sipangolu (air kehidupan), disebut-sebut berkhasiat dan dipercaya airnya sebagai obat. Masyarakat sekitar percaya, bila mandi di Aek Sipangolu akan menghilangkan aura hitam dalam tubuh.

Konon ceritanya, terjadinya Aek Sipangolu, ketika itu gajah tunggangan Sisingamangaraja hendak minum, kemudian Sisingamangaraja berdoa agar diberikan air. Seketika mata air ke luar dari pegunungan berupa air terjun kecil. Hingga sekarang lokasi dijadikan sebagai tempat berdoa oleh berbagai kalangan, karena dipercaya akan membawa berkah.

Kurang lebih lima menit perjalanan, menuju situs sejarah Tombak Sulu-Sulu. Tombak atau hutan ini konon menjadi tempat bermain Raja Sisingamangaraja.

Air Terjun Sipultak Hoda.Air Terjun Sipultak Hoda di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas, Sumatra Utara. (Foto: Tagar/Karmawan Silaban)

Semasa kecilnya, beberapa pohon diyakini menjadi tempat bermain. Kemudian akan terjadi keanehan, ketika itu, katanya Raja Sisingamangaraja memanjat pohon dengan posisi badan terbalik, akan memberikan pertanda padi di sekitarnya akan terbalik.

Sudah pasti pengunjung akan menyempatkan diri untuk berziarah di Tombak Sulu-Sulu. Di hutan dan gua itu juga diyakini oleh penduduk sekitar, tempat bertenun ulos Pasaribu, Ibunda Sisingamangaraja di saat ayahnya merantau. Lokasinya di Desa Marbun Dolok, selalu ramai dikunjungi sekadar untuk melakukan ritual.

Sisi pinggiran pantai Danau Toba menyajikan berbagai sarana dan wahana, ditambah dengan fasilitas lain, pengunjung akan berlama-lama di lembah Bakkara.

Karena masih banyak situs sejarah di sana. Seperti halnya Tombak Hatuanan di Desa Marbun Toruan, makam terbuat dari batu dan Parik Batu (pagar batu), Air Terjun Sigota-Gota di Desa Tipang.

Lembah Bakkara di Kabupaten Humbahas sangat layak menjadi tujuan wisata, meskipun masih banyak yang harus dibenahi dan penataan untuk menciptakan daya tarik.

Di samping mempersiapkan sumber daya manusia sebagai pelaku wisata, yang terpenting adalah peran serta masyarakat dalam mewujudkan pariwisata berkelas dunia.

Salah satu destinasi yang cukup banyak diminati adalah geosite Sipinsur, wisata alam panorama Danau Toba pada ketinggian 1400 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang berada di Kecamatan Paranginan.

Ada juga situs sejarah Raja Sisingamangaraja, dan Istana Raja Sisingamangaraja, di Kecamatan Baktiraja, makam dan markas Raja Sisingamangaraja XII di Parlilitan, makam 37 panglima Raja Sisingamangaraja XII di Kecamatan Tarabintang.

Objek-objek situs peninggalan yang belum tersentuh untuk dibenahi cukup banyak tersebar di Kecamatan Baktiraja, Parlilitan, Pakkat dan Tarabintang serta Pollung.

Air Terjun JanjiAir Terjun Janji di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas, Sumatra Utara. (Foto: Tagar/Karmawan Silaban)

Sebut misalnya, air terjun Sampuran di Kecamatan Pollung; air terjun Tahur Jati, Namo Sarangan, Sipulak di Kecamatan Pakkat; air terjun Binanga Janji, Sipultak Hoda, Aek Sipangolu di Kecamatan Baktiraja; air terjun Simandame, Pea Dungdung, Ompu Sarme, Ompu Lagang, Panopa, Nadumongor di Kecamatan Onan Ganjang; air terjun Sibabo, Sipang, Simolap di Kecamatan Parlilitan; dan air terjun Sibokkik di Kecamatan Tarabintang.

Melihat potensi wisata alam yang cukup banyak di beberapa kecamatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Humbahas sangat berharap ada dukungan bukan saja dari masyarakat setempat tetapi juga berbagai stakeholder.

Karena Pemerintah Kabupaten Humbahas akan fokus bagaimana memikirkan pengembangan destinasi yang masih terpendam. Humbahas kaya dengan wisata, baik wisata cagar budaya, wisata agro, wisata sungai, wisata geologi, wisata kuliner, wisata seni budaya khas Batak serta kekayaan kerajinan.

Dalam pengembangan sektor pariwisata ini, Pemerintah Kabupaten Humbahas berusaha membangun sarana pendukung guna memudahkan para wisatawan menjangkau spot-spot alam yang disebutkan tadi.

Teranyar, rencana pembangunan dermaga multifungsi yang akan direalisakan tahun 2019 ini oleh Kementerian Perhubungan. Itu sudah dimulai dengan Kemenhub mengambil alih dermaga Marbun Toruan di Kecamatan Baktiraja.

Disebut dermaga multifungsi, nantinya akan melayani angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP) dan juga dermaga kapal penumpang. Dengan besaran dana yang akan digelontarkan oleh pemerintah pusat kurang lebih Rp 20 miliar, dermaga itu kelak menjadi salah satu pintu masuk bagi wisatawan menikmati pariwisata di Humbahas.

Lokasi Trekking Menantang Adrenalin

Untuk pecinta trekking, kampung Sisingamangaraja di Kecamatan Baktiraja, menyediakan medan berbukit dan cukup menantang untuk dijelajahi, dengan latar spot panorama alam Danau Toba.

Untuk paket trekking, menjelajahi air terjun Sipultak Hoda, dan bukit Batu Maranak melintasi panorama alam dengan panjang rute kurang lebih 10 kilometer, ditempuh dengan waktu lima jam.

Dalam perjalanan kita juga akan dimanjakan pemandangan dan udara segar di Desa Tipang, Kecamamatan Baktiraja.

"Untuk bisa menjajal rute tersebut, Pemerintah Kabupaten Humbahas telah mempersiapkan para pemandu dengan melatih 60 orang sekaligus sebagai pelaku wisata," tutur Plt Kadis Pariwisata Humbahas, Resva Panjaitan, Selasa 17 September 2019 di Doloksanggul, Humbahas.

Plt Kadis Pariwisata Humbahas, Resva PanjaitanPemkab Humbahas melatih 60 orang pemandu sekaligus sebagai pelaku wisata, saat bersama Plt Kadis Pariwisata Humbahas, Resva Panjaitan (kaus pink) di lokasi trekking, Baktiraja. (Foto: Tagar/Karmawan Silaban)

Selain menyiapkan para pemandu, pihaknya kata Resva, juga telah membenahi lokasi jelajah dengan mempersiapkan jalur lintas, pos pendakian, shelter rest area maupun tiket paket wisata trekking yang cukup terjangkau.

Untuk peminat olahraga yang satu ini, akan tertantang dengan kondisi alam yang indah. Tentu, untuk melakukan kegiatan seperti trail working, mountain running dan kamping.

"Memadukan kegiatan olahraga dengan berwisata untuk menikmati alam yang eksotis di ketingggian 800-1200 mdpl pasti menguras keringat. Namun akan memuaskan dengan sejuknya minum air terjun Sipultak Hoda," ujar Resva.

Kabid Promosi Dinas Pariwisata Humbahas, Barton Naibaho menyebut, selain telah menyediakan infrastruktur dan pemandu wisata trekking, lokasinya juga sangat indah, sejuk dan track-nya tergolong ekstrem, dipastikan akan memacu adrenalin.

Sejumlah pecinta trekking sudah menguji coba. Baru-baru ini, anggota TNI dan beberapa komunitas pecinta alam menjajalnya. Meskipun komunitas trekking masih lokal, umumnya mereka merasa puas dengan tantangan yang ada.

Ke depan Pemerintah Kabupaten Humbahas akan merancang kegiatan atau event secara reguler untuk semua kalangan usia di lokasi trekking.

"Kawasan perbukitan dan lembah yang landai, akan sangat cocok untuk usia remaja, dewasa dan juga para lanjut usia," katanya.

Dan dia mengingatkan, jika para pecinta alam, setelah menguras tenaga melalui kegiatan trekking, di Baktiraja telah tersedia sarana pendukung seperti homestay, hotel yang cukup terjangkau dari sisi harga.

"Untuk lebih memasyarakatkan olehraga uji nyali tersebut, direncanakan akan menjadi salah satu spot wisata dan melirik olahraga trekking sebagai event yang berkelanjutan, lokasi juga cocok untuk berkemah," kata Barton.[]

Berita terkait
DPRD Tak Bahas P-APBD 2019, Pilkada Humbahas Terganggu
DPRD Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara, menemui jalan buntu untuk menetapkan agenda rapat penyusunan penjadwalan pembahasan Perubahan APBD.
Uji Adrenalin di Kampung Sisingamangaraja di Humbahas
Kampung Sisingamangaraja yang berada di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan menyediakan medan topografi berbukit yang menantang.
2 Kandidat Tantang Dosmar Banjarnahor di PDIP Humbahas
Lamberto Manullang menyebut, sejak dibuka tahapan pendaftaran 2-13 September 2019, pihaknya menerima tiga bakal calon bupati untuk Pilkada 2020.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.