Andi Arsyil, Caleg Perindo Gagal ke Senayan

Andi Arsyil masuk dalam deretan artis dari Partai Perindo yang gagal melaju ke Senayan.
Pemeran Robby dalam Tukang Bubur Naik Haji The Series, Andi Arsyil. (Foto: Instagram/andiarsyil)

Jakarta - Andi Arsyil masuk dalam deretan artis dari Partai Perindo yang gagal melaju ke Senayan. Pemeran Robby dalam Tukang Bubur Naik Haji The Series ini, dipastikan tak lolos setelah mencoba peruntungannya sebagai calon legislatif daerah pemilihan (dapil) II Sulawesi Selatan, meliputi Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Maros, Bone, Soppeng, Wajo, Pangkep, Parepare, dan Barru.

Arsyil sapaan akrabnya, kalah suara setelah bersaing dengan caleg yang merupakan telah menjadi senior dalam dunia politik, seperti Syahrul Yasin Limpo, Akbar Faizal, Abdul Adziz Qahar Muzakkar, hingga Ketua Tim TKD Sulsel Syamsul Bachri.

Kegagalan Arsyil dilengkapi dengan kegagalan Partai Perindo melebihi ambang batas parlemen (parlementary threshold) sebesar empat persen. Hasil rekapitulasi nasional Komisi Pemilihan Umum (KPU) 21 Mei 2019. Perindo berada di posisi 10, dengan raihan suara sebanyak 3.738.320 atau 2,67 persen.

Arsyil kini memang gagal ketika mencoba merintis karir di dunia politik. Apakah kegagalan Andi pun pernah ia alami di dunia entertainment yang membesarkan namanya?

Karir Entertainment

Sebelum namanya tenar di kalangan publik sebagai Robby dalam Tukang Bubur Naik Haji The Series, pria kelahiran 15 September 1987 ini mengawali karir sebagai model video klip artis-artis lokal di Makassar, tanah kelahirannya. Kemudian, Arsyil mencoba peruntungan mengikuti audisi untuk film Ketika Cinta Bertasbih pada 2009.

Ternyata, ia lolos dan memerankan tokoh bernama Furqon dalam film yang kisahnya diangkat dari novel best-seller dengan judul sama karya Habiburrahman El-Shirazy tersebut. Arsyil berturut-turut berperan sebagai Furqon di tahun yang sama, tapi diberi tambahan judul menjadi Ketika Cinta Bertasbih 2.

Pada 2010, film Ketika Cinta Bertasbih diangkat menjadi sinetron dengan judul Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan. Kemudian, pada 2011 dengan judul Ketika Cinta Bertasbih Meraih Ridho Ilahi dan Dari Sujud ke Sujud.

Setahun kemudian, barulah ia mulai memerankan Robby di Tukang Bubur Naik Haji The Series yang berjumlah 2.185 episode, hingga 7 Februari 2017. Selain berperan menjadi Robby, ia pun sempat bermain Film Televisi (FTV) Karena Aku Sayang Ibuku pada 2013.

Usai Tukang Bubur Naik Haji The Series, Arsyil memerankan tiga film pada 2017, yaitu memerankan Tiar dalam film Molulo: Jodoh Tak Bisa Dipaksa, memerankan Erwin Gutawa dalam film Chrisye, dan memerankan Andi dalam film Kaili: Karena Aku Ingin Kembali.

Masih di tahun yang sama, Arsyil sempat bermain FTV yaitu dengan judul Suami Hilang Ingatan Aku Menderita dan berperan sebagi Subagja dalam sintron Dunia Terbalik.

Pada 2018, ia diketahui memerankan tokoh Jidan dalam film Assalamualaikum Calon Imam, dan memerankan tokoh Aviv dalam sinetron Semua Indah karena Cinta.

Pendidikan dan Prestasi

Arsyil termasuk aktor yang memulai pendidikan sejak dini. Ia tercatat pernah duduk di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah cabang Tallo Makassar, SDN kip Baraya, SDN Kalukuang I Makassar, SMPN 10 Makassar, SMAN 4 Makassar.

Setelah lulus sekolah ia melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih dengan mengambil tiga jurusan sekaligus yaitu fakultas MIPA jurusan Fisika/Program Studi Geofisika, Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Ekonomi, dan Fakultas Teknik jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika.

Keseriusannya di dunia pendidikan tidak dapat ditampik. Arsyl terbukti pernah mendapat berbagai penghargaan mulai dari predikat juara kelas, peraih beasiswa, bahkan sampai pemenang lomba seperti juara III Lomba Fisika "The Most Creative Student Award". Disamping itu, Arsyil pernah menjadi Duta pariwisata Kota Makassar dan Duta Kawasaki pada 2007, serta menjadi ikon salah satu mall di Makassar.

Arsyil pernah dinobatkan sebagai salah satu Tokoh Berkepribadian Pembangunan (TBP) 2011 dan Duta "International Youth Forum On Climate Change" (IYFCC) pada tahun yang sama.

Karya Tulis

Kendati terkenal sebagai aktor, Arsyil nyatanya terkenal juga sebagai seorang penulis buku motivasi. Pada Oktober 2010 ia mencetak buku pertamanya bersama dengan dua penulis lain yaitu Anneke Putri dan Ahmad Faris berjudul Life Is Miracle (Menangkap Pesan Luar Biasa Dari Setiap Keping Kejadian).

Sukses dengan buku pertamanya, pada Juli 2011 ia membuahkan buku keduanya berjudul EURECLE! (Anda dan Setiap Manusia Adalah KEAJAIBAN) yang merupakan buku karyanya sendiri. Buku itu memuat 45 kisah inspiratif, membahas tentang kehidupan manusia dan bagaimana memandang setiap keping kejadian dalam kehidupan, sebagai suatu proses dan hikmah.

Sukses dengan buku pertamanya, pada Juli 2011 ia membuahkan buku keduanya berjudul EURECLE! (Anda dan Setiap Manusia Adalah KEAJAIBAN) yang merupakan buku karyanya sendiri. 

Selain itu pada 2012, ia kembali membuahkan karya berjudul HOPE: Dream, Desire, Destiny.Butuh dua tahun untuk merampungkan karyanya, EURECLE! membahas sains, filosofi, kaidah kehidupan, dan nilai-nilai ketuhanan yang mengkonsepkan, bahwa setiap manusia memiliki keajaibannya masing-masing atau bisa dikatakan setiap manusia memiliki (to have) kemampuan untuk menjadi (to be).

Selain itu pada 2012, ia kembali membuahkan karya berjudul HOPE: Dream, Desire, Destiny.

Memutuskan Jadi Caleg

Pada akhir 2018, Arsyil memutuskan menjadi calon legislatif. Salah satu alasan anak kelima dari tujuh bersaudara ini adalah dorongan orangtua, terutama ayahnya Andi Rahman Mappangaja yang merupakan seorang pendidik. Disamping keprihatinannya akan kondisi guru honorer di berbagai daerah.

Aku lihat berita kondisi guru honorer. Aku ingin wujudkan impian bapak aku. Dia dulu dapat kerjaan ke luar negeri. Tapi ditolak, dia bilang 'kalau saya pergi ke sana siapa yang mau mengajarkan anak bangsa?'.

Jika diam saja, ia tahu tidak akan ada perubahan. Jadi, cara lain yang bisa ditempuh adalah menjadi wakil rakyat. Setidaknya, jika bersuara di Parlemen akan ada kesempatan untuk mengubah kondisi pendidikan yang kini menurutnya sangat kompleks.

"Sekarang dia dosen di Makasaar. Aku harus ubah itu dan duduk di parlemen. Kalau aku duduk di situ ada sesuatu yang bisa aku perjuangkan. Aku harus ada visi-misi. Itu sangat kompleks," tukasnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.