Jakarta - Bulan Ramadan sebentar lagi tiba yang mewajibkan umat muslim berpuasa. Puasa tahun 2020 atau 1441 Hijriyah ini tidak biasa karena umat Islam berpuasa di tengah pandemik virus corona Covid-19. Lantas, amankah bagi ibu hamil berpuasa di tengah wabah virus mematikan tersebut?
Ahli kandungan dr Boy Abidin, Sp.OG(K), menjelaskan hal tersebut melalui acara Live Instagram @ayahbunda_, pada pekan ini. Dokter Boy mengatakan untuk lebih dulu melihat kondisi si ibu hamil, apakah kondisinya memungkinkan saat berpuasa atau tidak.
"Jadi catatan untuk yang akan berpuasa sepengetahuan saya adalah wajib untuk yang mampu, kalau tidak mampu ya enggak usah," katanya.
Menurutnya, ketika kondisi si ibu baik dan diperkirakan tidak masalah menjalani puasa, maka boleh menjalankan puasa dengan sejumlah catatan yang harus diperhatikan.
"Kalau mau puasa silakan saja, asal gizi dan pola makan harus betul, siang hari kurangi aktivitas melelahkan, kurangi panas-panasan yang mengurangi cairan tubuh. Jika pusing atau lemas bisa segera berbuka untuk menyelamatkan ibunya," ujar dr Boy.
dr Boy juga menganjurkan bagi para ibu hamil untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan yang biasa menanganinya sebelum memutuskan untuk berpuasa, hal ini agar mengetahui tentang kondisi kehamilannya.
"Periksa dulu, dilihat aja ibunya secara fisik dan mental siap enggak, kalau siap silakan (berpuasa)," ujarnya.
Namun, di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, jika tidak ada keluhan darurat, seperti mual muntah, sakit kepala, berat badan tak bertambah, kontraksi hebat, sampai pecah ketuban, cukup melihat kondisi si ibu dan tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk konsultasi menjadi salah satu cara termudah.
Apabila stabil, berat badan bertambah, suhu normal, tidak ada keluhan berarti, maka silakan menjalankan ibadah puasa tanpa harus konsultasi ke dokter.
"Cek dulu ke dokter sebisa mungkin, (tapi) kalau dalam fase pandemi ini, lihat saja kondisi ibunya seperti apa," kata dr Boy.[]
